Minggu, 15 Agustus 2010

BUKTI YANG TAK TERSANGGAHKAN

Bukti Yang Tak Tersanggahkan Hingga Kini!


RANGKUMAN TULISAN DIMITRY A(YBT) TERBARU TENTANG PEMBUKTIAN  KEPALSUAN DAN KEBOBROKAN SELURUH DASAR/FONDASI IMAN KRISTEN (EDISI REVISI)

 

Disusun oleh: Dimitry A. (YBT) (c) 2001 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang 

Composed in June 2001 revised in August 2001. 

Harap tidak menyebarkan artikel ini tanpa menyertakan keseluruhannya. 

contact: e-mail:

dimitry19yesusbukantuhan@yahoo.com ---atau---:  yesusbukantuhan@myquran.com 

 

Silahkan menyebaran tulisan ini sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya, baik melalui cyerspace maupun dilingkungan anda, dan berhubung terdapat laporan2 yang menyatakan bahwa oknum Misionaris Kristen sudah ada yang berani menempelkan pamflet pemurtadan di Masjid-Masjid maka bagi saudara yang ingin juga membagikan tulisan ini kepada umat Islam melalui masjid-masjid, silahkan menghubungi saya untuk memperoleh koleksi-koleksi tulisan lainnya mengenai kristologi. Silahkan copy tulisan ini baik dalam format ms-word maupn wordpad, kemudian print dan copy sebanyak-banyaknya untuk dibagikan kepada saudara-saudara kita Muslimin dan Muslimat.

 

Assalamualaikum Wr.Wb untuk Saudara-saudaraku Muslimin / Muslimat, Brothers / 

Sisters / Ikhwan / Akhwat. 

Setelah beberapa lama absen dari berbagai situs2 diskusi teologi, kali ini saya mencoba 

merangkum tulisan2 saya yang terbaru yang Insya Allah dapat bermanfaat. perlu saya tekankan  disini bahwa tulisan2 ini tidaklah untuk menyudutkan umat Kristen, tidak didasarkan pada suatu sentimen dan emosi pribadi terhadap mereka, melainkan bertujuan untuk menjadi sekedar  tambahan wawasan bagi umat Islam untuk dapat menangkal serangan2 misionaris Kristen dan  sebagian oknumnya yang melakukan cara2 rendah dan tak terpuji untuk menyebarkan agama  Kristen, dan sudah bukan rahasia lagi kalau hal2 tersebut memang terjadi. Namun, harus diingat  bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk berdebat dengan cara yang baik dengan para Ahli  Kitab, kecuali dengan sebagian dari mereka yang zalim: 

"Janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri" (QS. Al-Ankabuut 46). 

 

Namun lebih tegas lagi, Allah SWT juga memerintahkan kita untuk tidak mundur bila diserang: 

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)."(QS.Al-Anfaal:15) 

Karena itu kita sebagai Pemuda-pemudi Muslim  wajib  terus  memperkuat  diri  baik secara fisik  maupun  pemikiran, agar  bisa mempertahankan Islam baik dalam perang fisik maupun perang pemikiran. Islam sendiri sesungguhnya telah diakui sebagai agama yang paling berhasil menekankan prinsip toleransi. seorang sejarawan Barat, Max I Imont mengatakan: 

"Selama lima ratus tahun pemerintahan Muslim di Spanyol, tiga  agama  tenteram-damai dalam satu tempat tidur;  Islam, Kristen dan Yahudi saling membagi dan mengisi peradaban" 

Namun kita tentu tak bisa berdiam diri dalam situasi  yang  sudah  berbeda saat ini, dimana praktek  Kristenisasi  jelas  mewabah dan merajalela mengintai saudara-saudara kita  yang  pemahamannya  terhadap  studi  perbandingan  agama  mungkin masih minim  sehingga gampang terbujuk dan terpengaruh. Untuk itu kita perlu mengetahui dasar dan inti keimanan yang  hendak mereka  bidikkan  pada kita umat Islam, dengan  mengetahui  dan  mengerti, kita akan faham bahwa ternyata apa yang mereka imani dan hendak  sebarluaskan  itu tidak mempunyai  dasar dan landasan apapun, kecuali persangkaan, khayalan, dusta, kepalsuan dan hasil asimilasi kultur Yahudi  dengan helenisme Yunani,  dimana iman yang mereka  yakini tersebut  penuh dengan berbagai macam ritual dan simbol yang kental dengan pengaruh Paganisme penyembah banyak  dewa dan berhala  yang kafir. Berhubung  tulisan2 saya  telah  banyak  disebarluaskan  oleh juga  rekan2  sesama  umat  Islam, dan bahkan juga oleh umat  Kristen sendiri, maka tidak  mungkin saya dapat  menanggapi semua pertanyaan dan tanggapan satu  persatu di setiap  situs, karena itu bagi yang  menanggapi silahkan langsung kirimkan  e-mail anda  pada  saya di:  

dimitry19yesusbukantuhan@yahoo.com ---atau---

yesusbukantuhan@yahoo.com 

Berhubung artikel2  saya  cukup panjang,  maka saya  sarankan agar  anda mengcopynya  terlebih dahulu  ke dalam database anda, disk atau media apapun dalam format wordpad,  atau supaya  lebih comfortable  dalam membacanya,  silakan conversikan  ke dalam  format  MS word  lalu  anda  bisa juga print  semuanya bila diperlukan, karena panjangnya  artikel2 saya tersebut,  sulit untuk  menangkap keseluruhan  isinya dengan hanya  sekali baca,  lagipula dengan  menyimpannya pada suatu media terlebih dahulu anda bisa melakukan efisiensi terhadap waktu browsing anda. 

Ikhwan / Akhwat / Brothers / Sisters.... kiranya  bermanfaat,  sebarkanlah  tulisan2  ini sebanyak-banyaknya  untuk  Muslimin / Muslimat,  agar  kita  semua  dapat membungkam khotbah para misionaris yang selalu siap  menerkam keimanan kita disaat lengah.  akhirul kalam,  selamat membaca,... kebenaran  adalah  dari  Allah semata, dan  yang salah  adalah  dari  diri  saya  pribadi.  

Wassalamualaikum  Wr. Wb  Muslimin / Muslimat, Ikhwan / Akhwat,  PROPS  and  

PEACE  2  Y'ALL! 

 

MEMBONGKAR KEBOBROKAN DAN KEPALSUAN DASAR IMAN KRISTEN

===============================================================

Disusun oleh: Dimitry A. (YBT) 

Saat kita berdiskusi atau berdebat dengan umat  Kristen, Pastor, Pendeta, Misionaris dll, agar kita tidak tergelincir dalam perdebatan yang jumud dan tak bertepi membahas hal-hak yang tidak esensial, maka lebih baik kita langsung memfokuskan topik yang berlaku universal bagi mereka semua, yakni: dasar iman atau fondasi iman Kristen itu sendiri. yaitu:

1. Doktrin Tritunggal 

2. Penyaliban Yesus (Crucifixion) 

3. Kebangkitan Yesus (Resurrection) 

4. Kenaikan Yesus (Ascencion) 

5. Doktrin Penebusan Dosa 

hal-hal diatas adalah fondasi  paling  dasar  bagi  iman Kristen, tanpa keempat hal diatas maka buyar dan rubuhlah seluruh iman Kristen. Kemudian yang juga sangat penting adalah verifikasi atau pengujian terhadap  Injil  yang diimani sebagai kitab suci mereka, dan juga berbagai ritual yang dijadikan hari besar mereka seperti hari Natal. sehingga tulisan ini saya bagi lagi menjadi: 

6. Membongkar kepalsuan dan kebobrokan Injil 

7. Membongkar asal-usul Hari Natal 

 

Mari kita uji kesemuanya bersama-sama 

 

I. Verifikasi Doktrin Tritunggal 

=========================

Umat Kristen, tidak bisa disangkal, dalam meyakini imannya, seringkali bersikap bivalen atau mendua terhadap apa yang diimaninya.sebagai contoh, mereka meyakini Yesus sebagai Tuhan, namun ketika dihadapkan pada realitas manusiawi Yesus, mereka segera berdalih bahwa Yesus selain 100% Tuhan, namun juga 100% Manusia yang bisa takut, tidak tahu musim, tidak tahu kapan hari kiamat, lapar, haus, bakan juga digoda setan! doktrin tritunggal yang mereka yakini adalah bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum yang tak terpisahkan yakni, Tuhan Bapa,Tuhan Putera, dan Roh kudus. ketiganya adalah satu dan ketunggalan/keesaan Tuhan-bagi mereka-termanifestasikan dalam 3 oknum tersebut. Tidak adil bila saya sebagai Muslim mencoba memaparkan panjang lebar mengenai keyakinan mereka tersebut, karena itu akan saya kutipkan beberapa pendapat umat kristen sendiri tentang hal tersebut. Pendapat penulis buletin kristen 

BPK sinar kasih dalam sanggahannya terhadap sebuah buku berjudul "Dialog Masalah 

KeTuhanan Yesus" antara Kyai Bahaudin Mudhary dengan seorang Kristen Antonius 

Widuri yang akhirnya memeluk Islam. (anda juga bisa menemukannya diinternet dalam kumpulan artikel dan testimoni di fica.net) 

 

*(Kristen): Istilah Tritunggal tidaklah dalam pengertian tiga berserikat menjadi satu, dalam pengertian organisasi. Atau dengan istilah lain, bahwa Tritunggal tidaklah bermakna bahwa ada tiga wujud Allah bersatu... 

*(Kristen): Tiga penyebutan yang berbeda itu hanya menunjukkan fungsionil Allah yang berbeda Allah itu disebut Bapa, dalam Kuasa fungsionilnya mencipta. Allah itu juga  disebut  Anak, dalam  Kuasa  fungsionil- nya  berfirman. Allah itu juga, bukan Allah yang lain lagi, disebut Rohulkudus, adalah Kuasa fungsionilnya memberi Taufik dan Hidayat, serta pertolongan yang dalam bahasa Ibrani disebut Parakletos 

*(Kristen): Iman setiap orang Kristen mengakui  dengan  pasti,  bahwa:

1. Yesus adalah 100% manusia, yaitu yang nampak itu dari kepala sampai kekaki adalah memang manusia.  Sebagai manusia,  Dia  juga  harus tidur,  makan,  minum,  tahu susah  dan menderita, bahkan juga mati. 

2.  Namun juga.  Yesus  adalah 100 % Allah yaitu Roh yang menguasai seluruh raganya itu, se-bagaimana diucapkan oleh Yesus sendiri "  Apa yang  Aku katakan  kepadamu, tidaklah  Aku  katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa yang diam didalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya."  

*(Kristen): Masih  banyak  nats  ayat-ayat  Alkitab  yang  menunjukkan bahwa Yesus itu adalah memang manusia, anak manusia dilahirkan oleh seorang manusia yaitu Maria. Sebagai manusia, dia dapat merasakan lapar dan haus dan  karenanya Dia juga makan dan minum juga mengalami cape dan lelah, dan Dia juga sebagai manusia  tahu mengantuk  dan  tidur, juga  mengalami  rasa  suka dan  sedih,  karenanya  dia  juga berdoa  kepada  AllahNya   bahkan  juga  sebagai  manusia Dia mengalami kematian di Golgota. Ini semua menunjukkan tabeat kemanusiaannya 100 % manusia itu*(Kristen): Rahasia utamanya adalah harus dapat mengenal  dan membedakan  Yesus itu dalam 2  Qudrati, yaitu Qudrati  yang  manusiawi dan  Qudrati yang llahi. Saya   berikan  ilustrasi:  Jenderal  Sudirman  berkata:  "Angkat  senjata,  pergi  ke medan perang." Siapakah  sebenarnya yang  memerintahkan  Angkat senjata itu. Sudirmankah atau Jendralkah. Sudah pasti yang memerintahkan angkat senjata itu adalah  Jendral, meskipun  yang  berucap  itu kelihatannya  memang  Sudirman. Disini kita melihat adanya dua Qudrati dalam diri Sudirman itu Qudrati pribadi dan Qudrati Jendral. Demikianlah juga dengan Yesus. Kita harus dapat membedakan mana Qudrati yang manusiawi, dan mana Qudrati yang Ilahi.  

*(Kristen): Haruslah dibedakan antara OKNUM dan KUASA. Oknumnya,  manusia Yesus. Kuasanya adalah Tuhan. Hayati makna: Jendral Sudirman. Sudirman adalah Oknum manusianya. Jendral adalah (oknum) KUASA-nya. 

*(Kristen): Iman Kristiani seluruh dunia ini mengakui sesuai dengan  nats Alkitab, bahwa  Yesus itu adalah 100 % manusia, anak manusia dilahirkan oleh seorang ibu keturunan manusia. 

Namun Dia juga sekaligus dinilai dan  diakui 100 % Allah. Yang dinilai manusia, ialah yang nampak, yang dapat dijamah, dari kepala hingga ke kaki, itu adalah  bernilai manusia.  Sebagai   manusia,  hidupnya  bertabiat   manusia.  Sebagai manusia, ia  dapat merasakan haus karenanya ia minum. Dia juga dapat   merasakan  lapar,  karenanya  ia makan. Dia  juga   merasakan   ngantuk,  karenanya   dia   membutuhkan   tidur.  Dia juga  dapat  merasakan   susah  dan  karenanya   iapun   juga   menangis   dan   bersedih. Dia   juga   dapat   merasakan  susah dan kuatir, karenanya  diapun  juga berdoa. Bahkan sebagai puncak dari kemanusiaannya   sendiri   Iapun   juga   mengalami   kematian.  Kematian  sebagai  manusia. Baca  1 Petrus  3:18  " Ia,  

yang  telah  dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia ....." Yang dinilai sebagai Tuhan; Yesus  tidak dilahirkan  dari benih  manusia, melainkan  Roh Allah itu  sendiri yang  dikandung oleh Maria, hingga melahirkan Yesus.  

 

Dimitri. A (YBT) :

Kemudian saya juga akan mengutipkan apa yang dikatakan oleh Romo Drs.Henricus Pidyanto Gunawan seorang lulusan Insitut Biblicum, Roma(1982-1986), lulusan program doktoral Teologi Alkitabiah dari Universitas St.Thomas Aquino, Roma(1988-1990) yang juga pernah mengecap pendidikan seminari menengah Malang tahun 1967. Inilah komentarnya mengenai masalah kontradiksi Ketuhanan Yesus, dari bukunya: Umat Bertanya, Romo Pid menjawab vol.6 : hal,114 

"Yesus sungguh2 Allah sekaligus sungguh2 manusia, justru karena Allah putra telah 

menjadi manusia dalam diri Yesus, maka dia terikat juga pada keterbatasan manusiawinya. sebagai manusia, Yesus tidak tahu kapan persisnya hari kiamat (Mat 24:36) namun keterbatasannya sebagai manusia sebenarnya tidak meniadakan keilahiannya, hal.18 "Adapun nabi segala nabi atau nabi yang paling sempurna adalah Yesus Kristus. mengapa? sebab ia adalah Allah putra sendiri yang menjadi manusia. 

Komentar Dimitri. A (YBT) :

Semua komentar diatas pada intinya adalah sama, mereka percaya bahwa Yesus selain 100% manusia juga adalah 100% Tuhan. Baiklah mari kita kaji kembali apa yang mereka imani tersebut! Allah Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta dan pemelihara seluruh alam semesta beserta isinya. saya rasa baik dari umat Islam maupun Kristen tidak akan ada yang menyanggah pernyataan tersebut.lalu, sebagaimana diimani oleh mereka, bahwa Tuhan telah menjelma dalam diri Yesus, seorang manusia 100%, dimana ia adalah manusia dengan segala kelemahan dan ketidak mampuannya. maka berpikirlah! alam semesta,manusia,dan segala organisme dari yang kasat mata sampai tidak kasat mata adalah ciptaan Allah dan semuanya hidup dengan sebuah hukum yang telah ditetapkan dan dipelihara oleh Allah. Bumi berputar pada porosnya terus 

menerus, universe tunduk pada hukum yang sudah berketetapan, sehingga mereka tidak saling mendekati terlampau dekat dan bertabrakan satu sama lain, kelahiran manusia setiaB saat adalah kuasa Allah, begitu juga dengan hewan, tumbuhan dan berbagai mikroorganisme beserta segala proses yang mendukung kelangsungan hidupnya(sistem pernapasan,sistem pencernaan,dll) adalah kuasa Allah. kita semua tentu sepakat bahwa semuanya tidak terjadi dengan sendirinya tanpa ada aturan dan yang mengatur melainkan bahwa semuanya ada dalam kekuasaan dan pemeliharaan Allah. 

Nah, sekarang bagaimana dengan pernyataan bahwa "Tuhan menjelma kedalam diri Yesus yang adalah 100% manusia dengan segala sifat manusiawinya? umat Kristen tentu setuju bahwa Yesus dalam ujud manusianya 100% tidak dapat mengelak dari kodrati manusiawinya, dimana segala perilaku dan kelemahannya adalah sebagai akibat kemanusiawiannya itu!dimana "Tuhan" dalam wujudnya sebagai Yesus tidak membawa serta kekuasaan keIlahiannya, terbukti dari ketidak tahuan Yesus mengenai kapan hari kiamat tiba,digodanya Yesus oleh iblis, lapar, haus, dan takutnya Yesus, ketidak tahuannya akan musim,dll dll....pendek kata Yesus sebagai manusa dalam masa hidupnya yang pendek, 33 tahun saja, adalah 100% manusia dan tidak berkuasa melakukan apapun yang bersifat keilahian termasuk mencipta dan memelihara alam semesta beserta isinya. jadi yesus sebagai manusia TIDAK BISA dalam waktu bersamaan merangkap sekaligus sebagai Tuhan yang mempunyai kekuasaan menciptakan dan memilhara segala isi alam semesta! kini fikirkanlah! bagaimana mungkin Yesus sebagai 100% manusia yang sudah jelas tidak memiliki kuasa untuk menciptakan dan memelihara alam semesta beserta isinya sehubungan dengan kemanusiawiannya sebagai manusia Yesus, dilain fihak diyakini juga sebagai 100% Tuhan???? 

 

Verifikasi hal2 berikut ini! 

1. Dalam 33 tahun masa hidup Yesus, apakah kelahiran manusia menjadi terhenti??? Apakah tidak ada hewan yang dilahirkan baik melalui proses reproduksi maupun pembelahan diri? apakah tanaman berhenti tumbuh dan layu? karena Yesus sebagai manusia yang memiliki berbagai kelemahan manusiawi, tidak mungkin bisa menciptakan manusia dan juga mematikan manusia yang merupakan kuasa Allah. bagaimana mau menciptakan manusia,hewan, dan tumbuhan serta mematikannya, bukankah Yesus membedakan musim saja tidak bisa? bukankah Yesus bisa lapar dan haus? tentu saja penciptaan manusia dan segala prosesnya merupakan tugas yang terlalu amat berat dan TIDAK MUNGKIN dapat dkerjakan Yesus! tapi sekali lagi! apakah dalam 33 tahun masa hidup Yesus, bayi-bayi berhenti lahir dan orang-orang tidak bisa mati? TENTU TIDAK! bayi-bayi tetap dilahirkan kedunia, hewan2 lahir dan mati, tanaman tumbuh dan layu, manusia-manusia tetap mati. semua proses itu sama sekali tidakberhenti selama masa hidup Yesus yang 33 tahun itu. lalu siapa yang melakukan dan memelihara proses itu semua? tentu tidak terjadi begitu saja tanpa ada yang mengatur bukan? dan karena Yesus dengan segala kelemahan manusiawinya tidak mungkin melakukan itu semua, lalu SIAPA? tentu saja Allah SWT yang tetap berkuasa dan memelihara setiap proses tersebut.bukan Yesus!karena itu Yesus Bukan Tuhan.Yesus memang adalah 100% manusia tapi tidak bisa diyakini sebagai juga 100% Tuhan! kenapa? karena ia tidak bisa menciptakan dan mematikan makhluk hidup serta memelihara segala prosesnya, yang melakukan itu semua hanyalah Allah SWT. Perhatikanlah Kitab Suci Al-Qur'an Firman Allah

"Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran." (QS.AN-Nahl,16:17). 

Perhatikanlah! sungguh sesat mereka yang mengatakan bahwa Yesus 100% manusia namun juga 100% Allah. 

Premis Mayor : Allah Maha Pencipta dan Maha Pemelihara makhluk, alam semesta beserta segala isinya 

Premis Minor  : Yesus tidak menciptakan maupun memelihara makhluk, alam semesta beserta segala isinya. 

Konklusi / Kesimpulan : Maka  Yesus tidak  sama dengan  Tuhan dan bukan  Tuhan, karena itu  Yesus yang  100% manusia  itu, tidak  bisa disebut juga dengan 100% Tuhan, karena memang bukan Tuhan. 

Firman Allah:

"Katakanlah: "Siapakah  yang ditanganNya  berada kekuasaan atas segala  sesuatu  sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab:  "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?” (QS.Al-Mu'minuun 89-90).

kemudian....

2. Dalam masa 33 tahun hidup Yesus didunia, apakah bumi berhenti berputar? apakah langit runtuh? apakah Matahari padam? apakah orbit setiap planet menjadi kacau sehingga satu sama lain saling bertubrukan? apakah Bumi terus diliputi siang tanpa malam dan juga sebaliknya?.....TIDAK! bumi tetap berputar pada porosnya, langit tetap teguh. Matahari tetap memancarkan sinarnya yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan, planet-planet beserta satelitnya tetap dalam orbitnya yang terjaga, siang tetap berganti malam,dan seterusnya....apakah Yesus yang 100% manusia yang dapat melakukan dan memelihara itu semua?

apakah Yesus yang lapar, haus, ketakutan, tak tahu musim, dan dicobai setan yang dapat melakukan itu semua? SEKALI-KALI TIDAK! lalu siapa yang tetap memelihara semuanya dalam 33 tahun hidup Yesus kalau memang bukan Yesus? (pertanyaan ini untuk yang berasumsi dan menyatakan bahwa Yesus yang hidup selama 33 tahun adalah100% manusia dan 100% Tuhan). Apakah semuanya terjadi begitu saja dengan sendirinya? tentu tidak! Allah lah yang selalu menguasai dan memelihara semuanya itu.

bukan Yesus! kalau Yesus yang manusia 100% harus menanggung semuanya, tentu sesaat setelah manusia Yesus lahir, segalanya akan kacau balau! karena Yesus yang 100% manusia dengan segala kelemahan manusiawinya tidak akan mungkin mampu menjalankan semua keseimbangan proses tersebut sekaligus bersamaan dengan kodrat pribadinya sebagai manusia.

Firman Allah:

"Yang telah  menciptakan tujuh langit  berlapis-lapis, kamu  sekali-kali tidak  melihat pada ciptaan  Tuhan yang  Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Karena itu lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?" (QS. Al-Mulk:3) 

Firman Allah: 

"Dan Dia telah menundukkan pula bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah menundukkan bagimu malam dan siang"  (QS. Ibrahim:33) 

Subhanallah, Maha Suci Allah,  Maha Benar Allah  dengan segala  FirmanNya. Allah lah  yang   menjaga  keseimbangan alam semesta, menundukkan  matahari dan bulan yang terus menerus beredar dalam orbitnya. Allah lah yang menguasai dan memelihara segala proses tersebut, dan  BUKAN YESUS! karena  itu Yesus yang 100% manusia tidak bisa disebut juga sebagai Tuhan 100%, 

Premis Mayor : Allah menguasai dan memelihara segala proses yang terjadi dalam alam semesta. 

Premis Minor  : Yesus yang 100% manusia, TIDAK menguasai dan TIDAK memelihara segala proses yang terjadi dalam alam semesta. 

Konklusi / Kesimpulan : Yesus  tidak  sama dengan Tuhan, karena Tuhan berkuasa dan 

memelihara sedangkan Yesus tidak.Yesus bukanlah Tuhan karena hanya Tuhan  yang berkuasa dan  memelihara alam semesta, sedangkan  Yesus tidak. karena itu  Yesus yang 100%  manusia tidak bisa disebut sebagai juga 100% Tuhan. Sementara umat Kristen meyakini lain, saya kutipkan lagi BPK sinar kasih : 

*(Kristen): Tiga penyebutan yang berbeda itu hanya menunjukkan fungsionil Allah yang berbeda Allah itu disebut Bapa, dalam Kuasa fungsionilnya mencipta. Allah itu juga disebut Anak, dalam Kuasa  fungsionilnya  berfirman. Allah itu juga,  bukan Allah yang lain lagi,  disebut Rohulkudus,  adalah Kuasa  fungsionilnya  memberi Taufik dan Hidayat, serta pertolongan yang dalam bahasa Ibrani disebut Parakletos.* 

Dimitri. A (YBT) :

Pemisahan atau divisi fungsionil sebagaimana yang diyakini mereka sungguh merupakan suatu penafsiran yang mengada-ngada dan menyesatkan, sekali lagi, Yesus-sebagaimana diyakini mereka yang hanya memiliki kuasa fungsionil berfirman tentu tak mungkin dan tak akan mampu pada saat bersamaan juga memiliki kuasa fungsionil mencipta,lalu pada saat Yesus hidup? Siapa yang tetap konsisten menjalankan kuasa fungsionil mencipta-sesuai istilah mereka-tersebut? 

apakah ada yang lain lagi? kalau begitu, maka apa artinya satu dalam tiga , tiga dalam satu-nya Tritunggal? bukankah sudah jelas bahwa Yesus tidak berkuasa seperti Tuhan? berarti jelas....Tuhan adalah satu hal dan Yesus adalah hal lain lagi, oleh karena itu,Yesus yang 100% manusia tidak bisa diaggap sebagai 100% Tuhan juga, maka pecahlah penyatuan Bapa dan Putera sebagai bagian dari tiga oknum tersebut!  Kemudian, mengenai salah satu oknum Tritunggal lainnya, yakni Roh Kudus, sesuai kepercayaan Kristen adalah oknum tak terpisahkan dari Tuhan Bapa dan Tuhan Putera, sehingga sekali lagi Bapa, Putera dan Roh Kudus itu selalu bersama dan tak terpisahkan, namun benarkah demikian? 

apakah Yesus kurang terselubungi roh kudus sehingga masih harus dibaptis lagi oleh Yohannes sang pembaptis? lalu dengan apa Yohannes membaptis orang banyak sebelum Yesus lahir? bukankah dengan Roh Kudus??? maka berarti Roh Kudus tersebut telah ada sebelum Yesus lahir! bagaimana dengan Tritunggal? mengapa Roh Kudus sudah hadir sebelum Yesus? kalau kita memakai kerangka berpikir umat Kristen mereka akan menjawab, bahwa Yesus sebagai Tuhan itu sendiri telah ada sebelum Yesus dilahirkan dalam wujud manusia, tapi bila kita terapkan logika ini, dengan apa Yesus dibaptis? bukankah Roh Kudus sebagai salah satu oknum Tritunggal juga melekat dengan pribadi Yesus yang menurut versi Kristen adalah 100% manusia juga 100% Tuhan.(namun argumen tersebut telah kita patahkan sebelumnya!) kemudian... 

Lihatlah Perjanjian Baru Yohanes 16:7 

"Namun benar  yang Kukatakan ini  kepadamu:  Adalah lebih berguna bagi kamu, jika 

aku Pergi. sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, 

tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus Dia kepadamu." 

Bila  ditanyakan pada  umat Kristen,  "SIAPAKAH SANG PENGHIBUR ITU?" dengan  

serentak  mereka  akan menjawab "ROH KUDUS!" bukankah roh kudus sebagai salah satu oknum tritunggal melekat juga pada diri Yesus? tapi bila kita menganggap sang penghibur adalah "Roh Kudus" dimana ia baru akan datang bila Yesus pergi,...berarti pada saat Yesus sedang mengatakan itu, sang penghibur (Roh Kudus menurut Kristen) sedang tidak ada! karena ia belum datang! karena sang penghibur ("Roh Kudus") itu baru akan  datang jika Yesus  pergi! ini berarti : Yesus adalah satu hal, dan sang penghibur (Roh Kudus ) adalah hal yang lain lagi! karena itu tidak bisa dikatakan bahwa Roh Kudus melekat pada diri Yesus yang menurut versi Kristen adalah 100% manusia dan 100% Tuhan 

Premis Mayor : Sesuatu yang baru akan datang bila sesuatu lainnya telah pergi, tidaklah sama dan tidak melekat satu sama lain. 

Premis Minor  : Roh Kudus baru akan datang bila Yesus telah Pergi 

Konklusi / Kesimpulan : Roh Kudus tidaklah sama dan tidak melekat dengan diri Yesus. Dengan  demikian  pecahlah sudah  keseluruhan  Doktrin Tritunggal :  tiga dalam satu dan satu  dalam tiga, karena terbukti bahwa tidak ada keterkaitan yang bisa dibuktikan dalam ketiga oknum yang diyakini umat Kristen sebagai tritunggal tersebut, selain hanya persangkaan belaka! bila kita perhatikan argumen2 umat Kristen yang saya kutipkan, sungguh  tidak ada dasar yang kuat bagi doktrin Tritunggal itu, bahkan BPK Sinar Kasih menyodorkan analogi konyol "Jenderal Sudirman" sebagai pendukungnya, sebagai berikut: 

*(Kristen) : Jenderal Sudirman berkata: "Angkat senjata,  pergi ke medan  perang." Siapakah  sebenarnya yang  memerintahkan  Angkat senjata itu. Sudirmankah atau Jendralkah. Sudah pasti yang memerintahkan angkat senjata itu adalah Jendral, meskipun yang  berucap itu kelihatannya  memang Sudirman.  Disini kita melihat adanya dua  Qudrati dalam diri  Sudirman itu  Qudrati  pribadi  dan Qudrati  Jendral. Demikianlah juga dengan Yesus. Kita harus dapat membedakan mana Qudrati yang manusiawi, dan mana Qudrati yang Ilahi*** 

Dimitri. A (YBT) :

Sungguh suatu analogi yang rendah dan buruk! penghormatan pasukan pada Jenderal Sudirman dikatakan sebagai penghormatan pada kodrati Jenderal dan bukan pada kodrati pribadi.tapi pertanyaanya :

APAKAH DENGAN SERTA MERTA SUDIRMAN BISA MENGANGKAT DIRINYA SENDIRI JADI JENDERAL? TENTU TIDAK!!! JABATAN JENDERAL ITU TENTU DIBERIKAN OLEH OTORITAS YANG LEBIH TINGGI DARI SUDIRMAN, DAN BUKAN CIPTAAN DAN KARANGANNYA SENDIRI! JADI SUDIRMAN TIDAK PUNYA DAYA APA-APA TANPA KODRATI JENDERAL YANG DIBERIKAN OLEH OTORITAS DIATASNYA ITU. LALU SIAPA YANG LEBIH BERKUASA? YANG MEMBERI GELAR JENDERAL PADA SUDIRMAN,  ATAUKAH SUDIRMAN YANG TAK BERDAYA DAN TAK DIHORMATI TANPA KODRATI JENDERAL ITU YANG LEBIH BERKUASA? Kemudian kita juga mengetahui, bahwa sebagian umat Kristen juga meyakini bahwa Maria/Maryam mempunyai posisi yang divine dan juga mempunyai kodrat KeIlahian, sehingga berdo'a pun mereka memakai perantaraan Maria.dalam buku katekismus Katolik Roma terdapat pernyataan bahwa Bunda Maria adalah Ibu kandung Tuhan (???) bahwa patungnya mempunyai faedah dan manfaat bagi kita. kemudian dalam Litany diuraikan bahwa ia langsung dimohon sebagai perantara (mediator). Dan sejak Konsili Ephesus, gambar Bunda Maria dengan anaknya (Yesus) adalah seuatu tanda kesalehan. tentu saja keyakinan ini dapat dengan mudah dipatahkan! apa yang menyebabkan Maria dikategorikan sebagai immaculate atau divine, yang mempunyai kodrat keilahian? apakah dia mempunyai kuasa keilahian? TIDAK! apakah dia setara atau bahkan lebih besar dari Yesus yang diyakini "Tuhan" oleh umat Kristen? 

TIDAK! ia hanya seorang perempuan suci yang melahirkan bayi Yesus dengan kekuasaan Allah SWT, dan hal itu tidak dapat dijadikan dasar untuk mensejajarkan Maria sebagai oknum keilahian yang lain! Maria tidak kuasa menciptakan bahkan seekor lalat pun. Maria juga tidak bisa menguasai dan memelihara segala proses kehidupan makhluk dan seluruh alam semesta beserta isinya, hanya Allah yang berkuasa. Maria hanya melahirkan bayi Yesus yang adalah seorang manusia, 100% manusia, tidak lebih. lalu apa yang membuat Maria yang melahirkan seorang bayi manusia dapat dikategorikan sebagai salah satu oknum KeIlahian??? 

Firman Allah:

"Dan  (ingatlah)  ketika Allah berfirman:  "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan  kepada  manusia: "Jadikanlah  aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan  hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka  tentulah Engkau  telah mengetahuinya.  Engkau  mengetahui apa yang ada pada dirku dan aku tidak mengetahui apa  yang  ada  pada  diri  Engkau. Sesungguhnya Engkau  Maha Mengetahui  perkara  yang  ghaib-ghaib" Aku tidak  pernah mengatakan kepada mereka kecuali  apa  yang  Engkau perintahkan kepadaku  (mengatakan)nya yaitu:  "Sembahlah Allah, Tuhanku  dan  Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang  mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maa'idah : 116-117) 

Sesungguhnya telah jelas bahwa segala argumen dan analogi apapun tidak akan sanggup membantah bahwa sesungguhnya Yesus Bukan Tuhan, Maria/Maryam hanyalah seorang perempuan suci yang tunduk pada kekuasaan Allah dan tidak berdaya apa-apa, dan Doktrin Tritunggal tersebut tidak punya landasan apapun selain percaya dan yakin secara buta, sehingga gampang tersesat dan gampang dijerumuskan! Tapi aneh dan lucunya, masih ada beberapa oknum Kristen yang mencoba memutar balikkan ayat-ayat Qur'an yang mereka interpretasikan secara serampangan seolah-olah adalah justifikasi bagi ke-Tuhanan Yesus dan pembenaran Doktrin Tritunggal! padahal sudah amat jelas diterangkan melalui firman Allah dalam Al-Qur'an,...perhatikanlah! 

Firman Allah:

"Sesungguhnya  kafirlah orang  yang  mengatakan: "sesungguhnya  Allah ialah Al Masih Putra Maryam", padahal Al Masih sendiri berkata : "Hai bani Israil,  sembahlah Allah  Tuhanku" sesungguhnya  orang  yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pastilah Allah mengharamkan kepadanya  surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada  bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang  mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari  yang  tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa.  Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka  mengapa mereka tidak bertaubat  kepada  Allah  dan  memohon  ampun kepada-Nya?  Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih putera  Maryam  itu hanyalah seorang Rasul  yang  sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul......"(QS. Al-Maidah: 72-75) 

Ayat-ayat diatas hanyalah sebahagian saja dari keseluruhan ayat Al-Qur'an yang jelas-jelas menolak segala bentuk penyekutuan terhadap Allah. Trinitas atau Tritunggalnya umat Kristen itu sebetulnya bukanlah sesuatu yang baru dan orisinil. jauh sebelum lahirnya Yesus, telah terdapat kepercayaan2 pagan kafir terhadap Trinitas yang telah menyebar kepelosok dunia dan bersinkretisasi dan berinteraksi. sebagai contoh: agama Mesir kuno sudah mengenal Trinitas Osiris, Isis, dan Horus. kemudian Fir'aun sendiri mengaku sebagai Tuhan,maka diutuslah Musa padanya. lalu apakah Musa menyuruh Firaun untuk kembali menyembah Osiris, Isis dan Horus? atau apakah Musa AS menyuruh Firaun untuk menyembah suatu bentuk Trinitas lainnya? 

TIDAK! Musa AS mengajak Fir'aun yang sesat itu untuk menyembah hanya kepada Allah. Allah yang Esa dan Tunggal.bukan Trinitas,dan bukan tiga dalam satu, satu dalam tiga. Kemudian Hindu juga memiliki Trimurti dengan Wisnu, Brahma dan Syiwa-Nya, orang Arab masa Jahiliyah juga memiliki Uzza, Manna dan Latta. Sesungguhnya amat jelas bahwa sejak masa Nabi Adam AS s/d Nabi Nuh AS s/d Nabi Ibrahim AS s/d Nabi Musa AS s/d Nabi Isa AS s/d Nabi Muhammad SAW, semuanya menyeru kepada Tauhid, mengimani keEsaan Allah, hanya menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan apapun. Tidak ada diantara mereka yang mengajarkan Tritunggal, Trinitas, tiga dalam satu atau satu dalam tiga, hanya TAUHID! TAUHID! dan TAUHID! Sehingga jelaslah bahwa Trinitas-nya umat Kristen tak lebih dari bentuk sinkretisasi  paganisme kafir yang sudah berakulturasi dengan kultur judaisme dan helenisme yang masih bertahan hingga kini. lalu dimanakah posisi Doktrin Trinitas dalam injil? satu-satunya ayat yang menyinggung tentang Doktrin Trinitas adalah I Yohanes 5:7 dimana terdapat tanda kurung (…)  yang meliputi ayat tersebut. apakah arti tanda (…) tersebut, untuk itu saya akan kutipkan tanya jawab antara seorang penanya kristen dengan Romo Pid dalam bukunya umat bertanya Romo Pid menjawab vol.6 : 

Pertanyaan umat Kristen :

1. Apakah yang dimaksud dengan tanda (...) / tanda kurung yang terdapat pada Alkitab?

Jawaban Romo Pid :

Ada ayat2 tertentu dalam Alkitab yang dimasukkan diantara tanda (...) karena ayat-ayat itu sangat problematik dan hampir pasti tidak asli. Contoh pertama, Matius 6:13b yang berbunyi "Karena engkaulah yang mempunyai kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin”. Kalimat ini diletakkan diantara tanda (...) karena tidak terdapat pada manuskrip-manuskrip Yunani yang paling kuno dan penting. Selain itu, dalam komentar doa Bapa kami oleh para Bapa Gereja, ayat itu tidak pernah disinggung. Karena kedua alasan ini para ahli menyimpulkan bahwa Matius 6:13b itu tidak asli, melainkan tambahan kemudian yang dibuat oleh para penyalin injil berdasarkan praktek pada waktu itu. Contoh kedua, I Yohanes 5:7 yang berbunyi: "Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (didalam surga:Bapa,Firman,dan Roh Kudus:dan ketiganya adalah satu.dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu" karena alasan2 yang sama dengan Mat 6:13b, kata-kata yang ada diantara tanda (...) pada I Yohanes 5:7 pun juga hampir pasti tidak asli.

Komentar Dimitri. A (YBT) :

Saudara-saudara, ini adalah bukti nyata bahwa ternyata didalam Injil terdapat penambahan2 dan penyisipan kata yang telah diakui sendiri oleh para ahli dan sarjana Injil. Itupun kalau terlacak, tidak ada jaminan bahwa tidak ada lagi kalimat palsu dalam Injil selain yang sudah disinyalir tersebut. Kemudian mengenai I Yohanes 5:7, penting dicatat bahwa ayat dalam kurung tersebut adalah referensi Doktrin Trinitas, bila ayat tersebut memang tidak asli, lalu bagaimana nasib doktrin tersebut dalam Injil? jelas tak berdasar! maka, bagian pertama dari tulisan ini akan saya tutup dengan ayat dari Kitab Suci Al-Qur'an. 

Firman Allah :

"Hai  Ahli  Kitab  marilah  kepada  suatu  kalimat   (ketetapan)   yang tidak  ada  perselisihan  antara  kami  dan  kamu,  bahwa  tidak  kita sembah kecuali  Allah  dan  tidak  kita  persekutukan  Dia   dengan   sesuatu pun  dan tidak  (pula)  sebagian  kita  menjadikan  sebagian  yang lain  sebagai Tuhan selain  daripada  Allah, jika  mereka  berpaling,  maka katakanlah   kepada mereka :  Saksikanlah,  bahwa  kami  adalah orang-orang   yang menyerahkan diri kepada (kepada Allah)" (QS. Ali Imran 64) 

End of Part 1. 

 

II. Verifikasi Peristiwa Penyaliban 

============================

Peristiwa penyaliban, tidak bisa tidak,memiliki posisi yang amat penting dalam iman Kristen. Dengan matinya Yesus dipalang salib (menurut keyakinan Kristen) maka dosa umat manusia telah tertebus dengan pengorbanan Yesus tersebut. namun ternyata, peristiwa pwnyaliban itu sendiri memiliki berbagai keganjilan yang mendasar. Umat Islam jelas memiliki panduan Al-Qur'an dalam memandang hal ini. 

Firman Allah :

"Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, “Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah  Isa.” (QS 4:157) 

Namun, untuk membangun dialog yang adil, maka baiklah kita akan menguji peristiwa 

penyaliban dengan mengacu pada keyakinan Kristen bahwa yang ditangkap di taman Getsemani dan kemudian disalib di golgota adalah Yesus. Penting untuk mengkaji ulang peristiwa penangkapan Yesus di taman Getsemani yang merupakan hasil pengkhianatan Yudas Iskariot. Untuk itu saya akan lampirkan kembali posting saya mengenai Yudas Iskariot. Menarik dan perlu dipertanyakan, kemanakah dan bagaimana nasib Yudas setelah ditangkapnya "Yesus" 

1. Mengapa Yudas menghilang dan tak disebut-sebut lagi setelah ditangkapnya "Yesus" 

2. Bukankah Yudas sebagai  informan penangkapan  Yesus, mestinya  ikut serta  dengan pasukan penangkap  Yesus  dan  ikut datang melapor? tapi Yudas hilang begitu saja dari ke 4 injil tepat setelah ditangkapnya "Yesus"! kemana Yudas pergi?  Dan yang lebih penting lagi,  saya minta anda  perhatikan 2 ayat dari PB yang sangat berbeda isinya dalam memberitakan nasib Yudas Iskariot! 

Menurut Matius 27:3-7 : Yudas melemparkan uang perak (bayarannya sebagai informan penangkapan Yesus) ke dalam bait suci, pergi dan mati gantung diri! setelah itu para imam mengambil uang perak tersebut dan membeli sebuah tanah yang akhirnya di sebut "Tanah Darah!"--------TAPI-------- perhatikanlah! 

menurut Kisah Para Rasul 1:18 : Yudaslah yang membeli tanah dengan uang perak hasil 

kejahatannya! (sementara di Matius 27, para imamlah yang membeli tanah tsb!) lalu Yudas mati dengan jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar, (sementara di Matius 27, Yudas mati gantung diri!) dan itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem! hanya 2 ayat tersebut didalam PB yang menceritakan nasib Yudas dan kedua-duanya BERTENTANGAN satu sama lain! selain ayat itu yudas seolah-olah lenyap ditelan bumi, bahkan cerita dalam Matius tentang yudas sama sekali tidak terdapat di ke 3 Injil lainnya!

 

PERTANYAAN PENTING! :

1. Kemana sesungguhnya Yudas setelah Yesus ditangkap, kenapa dia seolah-olah lenyap ditelan bumi? 

2. Mana yang benar? Yudas mati gantung diri atau karena jatuh tertelungkup sehingga isi perutnya terburai semua? 

3. Siapa yang membeli tanah darah? para imam atau Yudas? ditambah lagi dengan adanya pernyataan "seluruh penduduk Yerusalem mengetahuinya" 

4. Mengapa periwayatan Matius dan Kisah Rasul bisa berbeda? mana yang betul dan salah, atau mungkinkah kedua sumber itu hanya bualan belaka?

Lagipula ke 3 injil lain tidak sedikitpun menyinggung nasib Yudas setelah penangkapannya, bukankah posisi Yudas sebagai informan penangkapan "Yesus"adalah sangat penting? bila tidak ada Yudas, mungkin "Yesus" tidak tertangkap, bila ”Yesus” tidak tertangkap maka "Yesus" tidak disalib! dan darimana herodes yakin bahwa orang yang ditangkap itu adalah Yesus? bukankah Herodes menanyai-nanyai Yesus, sementara Yesus sendiri tidak menjawab apa2! karena itu Yudas Iskariot sebagai murid yang kenal dekat dengan Yesus dan sebagai informan mestinya ikut hadir untuk memastikan semuanya bahwa orang yang ditangkap adalah benar2 Yesus! tapi dimana Yudas??? dia lenyap sama sekali setelah, orang yang disangka Yesus itu ditangkap!!! silahkan tanggapi pertanyaan2 di atas! 

Walaupun terdapat berbagai keanehan, seperti saya paparkan diatas, tapi baiklah...sekali lagi kita harus mencoba menyelami alam pikiran iman Kristen yang meyakini bahwa yang ditangkap di Getsemani adalah benar-benar Yesus, (sesungguhnya dengan merujuk pada QS 4:157, maka sesungguhnya dengan rupa yang telah diserupakan dengan Yesus, maka memang sudah wajar bila semua orang pada saat itu terkecoh dengan penampilan orang yang sudah diserupakan dengan Yesus tersebut, sehingga mereka mengira orang itu adalah betul-betul Yesus). Sampai peristiwa penangkapan di Getsemani sesungguhnya bila mengasumsikan bahwa penulis Injil 4 adalah betul2 murid Yesus, maka terputus sudah mata rantai pengisahan, karena pada saat Yesus ditangkap, seluruh muridnya lari berhamburan meninggalkan dia. APALAGI BILA TERNYATA YANG MENULIS INJIL SINOPTIK BUKAN SUNGUH2 MURID YESUS! hal ini akan kita buktikan nanti dalam bagian tentang Injil.

Markus 14:50 : Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri. Matius 26:56: ...lalu semua murid itu meningalkan dia dan melarikan diri. 

Dengan demikian, semua yang dilakukan oleh "Yesus" dan apa yang dikatakannya sesudah ditangkap sampai disalibkan, sesungguhnya dituliskan berdasarkan persangkaan belaka dan dasarnya sangat lemah, sehingga sesungguhnya kita tidak tau pasti apa saja yang dilakukan dan dikatakan orang yang diyakini sebagai Yesus itu setelah ditangkap sampai disalibkan, mengingat tidak ada satupun murid Yesus yang dianggap sebagai penulis Injil menyertai Yesus pada saat itu. hal ini terbukti dari banyaknya ketidaksesuaian dan kontradiksi periwayatan antara 4 injil tersebut. karena itu kami akan melakukan verifikasi langsung ke saat penyaliban. mungkin ada baiknya bila saya copykan kembali salah satu artikel lama saya, darimana orang2 yang mengenal Yesus yakin bahwa yang disalib itu Yesus?  tentu harus ada saksi bukan? siapakah saksi tersebut? dan tentu saja semestinya untuk lebih memastikan bahwa yang disalib adalah Yesus, saksi2 tersebut harus melihat dari dekat. Sudah terpenuhikah syarat2 tersebut? mari kita buka ayat2 injil dan kita kaji bersama. 

SAKSI-SAKSI PENYALIBAN YESUS DAN JARAK PENGLIHATAN MEREKA :

-----MENURUT------- : 

Injil Matius--------- : Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, ibu anak-anak Zebedeus MEREKA MELIHAT DARI JAUH! 

Injil Markus-------- : Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yoses MEREKA MELIHAT DARI JAUH! 

Injil Lukas---------- : Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat (siapa???) dan perempuan2 yang mengikutinya dari Galilea (namanya tak disebutkan) dan MEREKA SEMUA BERDIRI JAUH-JAUH KETIKA MELIHAT ITU! 

Injil Yohanes------- : Maria Magdalena bersama Maria Bunda Yesus (percakapan Yesus dengan Bundanya hanya ada dalam Injil Yohanes dan tidak ada di ke 3 Injil lain!) MEREKA MELIHAT DARI DEKAT! (PERHATIKAN PERBEDAANNYA! TERLALU MENYOLOK!) 

PERTANYAAN :

1. Versi mana yang benar dan versi mana yang salah? 

2. Bila versi yang benar adalah mereka yang melihat dari jauh, lalu bagaimana mereka 

begitu yakin kalau yang disalib itu betul-betul Yesus? 

3. Bila versi Yohanes yang benar, mengapa hanya ada pada Injil Yohanes? sekali lagi versi mana yang benar? 

4. Mengingat ke 4 Injil tersebut dijamin keabsahan dan kesuciannya oleh gereja, maka 

tentu adanya kesalah versi dalam periwayatan akan menodai Injil sendiri. Jadi siapa yang salah dan berbohong? : GEREJA, INJIL DAN PENULISNYA, ATAU PERISTIWA PENYALIBAN "YESUS" MEMANG TIDAK PERNAH TERJADI??? atau 

mungkin ke 3 pernyataan diatas benar semuanya??? bahwa GEREJA TELAH BERBOHONG, INJIL DAN PENULIS INJIL BERBOHONG DAN PERISTIWA PENYALIBAN "YESUS" MEMANG TIDAK PERNAH TERJADI! mengingat bukti2 yang telah saya paparkan maka pernyataan ke 2 lebih masuk akal! tapi sekali lagi, walaupun sudah disodorkan bukti-bukti yang jelas, umat Kristen akan mengatakan mati-matian kalau yang disalib pada saat itu adalah Yesus! maka baiklah, dengan kerangka pemikiran tersebut, kita kaji lebih lanjut. Yang menjadi pokok permasalahan adalah bahwa untuk menyokong doktrin penebusan dosa Kristen, maka tidak bisa tidak, Yesus harus mati karena penyaliban. Namun, betulkah "Yesus" mati karena disalib? Yesus berada di kayu salib sejak jam 12 siang dan pada jam 3 ia melepaskan nyawanya....(Matius 27:46) waktu diatas serupa dengan catatan Injil Lukas 23:44-46, Injil Markus 15:33-37 juga mencatat waktu yang kurang lebih sama. namun, Injil Yohanes tidak mencatat kapan tepatnya Yesus mati. 

"Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati,  maka ia memanggil kepala 

pasukan, dan bertanya kepadanya,"apakah Yesus sudah mati? (Markus 15:44)

Kecurigaan dan keheranan Pilatus tampaknya beralasan, karena dia tahu berdasarkan preseden yang sudah-sudah, secara normal, tidak ada orang yang meninggal secepat itu (3 jam) karena disalib, kecuali bila kematian dipercepat dengan cara mematahkan kaki dan hal ini tidak dilakukan terhadap Yesus. 

"...melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya".(Yohanes 19:33) 

darimana mereka tahu bahwa Yesus telah mati dengan hanya "MELIHAT?" ----- 

" Tetapi seseorang dari antara prajurit itu menikam lambungnya dengan tombak dan 

segera mengalir keluar darah dan air " (Yohanes 19:34) 

Aliran darah dan air membuktikan -secara medis- bahwa Yesus masih hidup! Ensiklopedia Biblica, pada artikel "cross" kolom 1960 mengatakan : "Yesus hidup kembali jika penikaman ini benar" tentu saja umat Kristen meyakini kebenaran Injil Yohanes yang meriwayatkan penusukan Yesus dengan tombak sehingga memancar air dan darah segar bukan?, karena itu Yesus belum mati dan masih hidup! Ralph O. Munchaster dalam bukunya "What is the proof for the ressurection" hal. 20 mengatakan: "Al-Kitab mengimplikasikan bahwa penyebab kematian Yesus adalah Cardiac Arrest (gagal jantung) di indikasikan oleh darah dan air yang mengalir keluar dari luka tikaman tombak (para pakar medis mengkonfirmasikan ini). Pendapat ini juga disebutkan dalam buku "Manusia kain kafan" 

Sementara, pendapat yang agak berbeda datang dari Dr.W.B Primrose : "Air tersebut 

disebabkan oleh adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal akibat rangsangan 

yang berlebihan dari proses penyaliban".

Pertanyaannya : Lalu bila mereka meyakini bahwa Yesus mati. Apa penyebab kematiannya? mati karena disalib atau mati karena gagal jantung? mungkinkah gagal jantung tersebut disebabkan proses penyaliban? bila ya, tapi bagaimana dengan memancarnya darah dan air dari lambung Yesus yang menandakan bahwa ia masih hidup? untuk memenuhi Doktrin Penebusan Dosa, tentu Yesus harus mati karena disalib bukan??? tapi ternyata periwayatan Injil sendiri telah menyodorkan bukti-bukti yang meragukan tentang betul/tidaknya Yesus mati karena disalib! 

Doktrin Penebusan Dosa tidak membutuhkan penjelasan medis mengenai kematian Yesus, demi Penebusan Dosa Yesus harus mati karena disalib ! TITIK! bukan karena gagal jantung , (pernyataan ini sesungguhnya semakin merendahkan kualitas keIlahian yang diyakini umat Kristen terhadap Yesus) bukan karena adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal, DSB DST, penjelasan2 semacam itu adalah suatu reduksi luar biasa dan tak menyelesaikan masalah! Sesudah itu Injil menjelaskan, bahwa Yusuf dari Arimatea, meminta dan menurunkan mayat Yesus (Yohanes 19:38, Lukas 23:53, Markus 15:46, Matius 27:57-60) Sampai disini timbul pertanyaan...bila yang diturunkan dari salib itu memang Yesus, masih hidup atau sudah matikah ia ketika diturunkan??? ternyata diantara umat Kristen masih tidak ada kesepakatan! bila memakai interpretasi sesuai Ensiklopedia Biblica misalnya, maka Yesus masih Hidup! tapi bila memakai interpretasi sebagian besar umat Kristen bahwa Yesus Mati, mati karena apa? karena gagal jantung? karena gangguan syaraf pembuluh darah lokal? atau karena ditusuk tombak?...doktrin penebusan dosa menghendaki Yesus yang mati disalib!...tapi ternyata sangat meragukan bahwa dalam 3 jam dipalang salib, "Yesus" menemui ajalnya! kakinya juga tidak dipatahkan! kemudian ketika ditusuk tombak, memancar air dan darah segar sebagai tanda Ia Masih Hidup! lalu kapan ia mati sesungguhnya sesuai keyakinan Kristen? kapan persisnya Yesus mengatakan "sudah selesai???" bukankah tidak ada saksi yang melihatnya dari dekat?, lalu darimana datangnya fantasi penulis Injil ini? siapapun dia, jelas bahwa dia tidak menyaksikan proses penyaliban, karena Injil sendiri meriwayatkan semua murid lari tunggang langgang saat Yesus ditangkap di Getsemani. Kemudian, bila Yesus masih hidup sebelum ditusuk tombak, apakah ia mati karena ditusuk tombak tersebut?...atau sesungguhnya "Yesus" juga masih hidup pada saat diturunkan oleh Yusuf? pertanyaan2 ini sangat penting dijawab oleh umat Kristen sedunia! mengingat peristiwa penyaliban dipenuhi oleh berbagai misteri dan kontradiksi yang tak terjawab, terlebih lagi diriwayatkan dalam injil oleh mereka yang tidak menyaksikan langsung (entah itu para murid atau bahkan para murid) maka sesungguhnya tidak ada dasar dan pegangan yang kuat untuk meyakini bahwa Yesus telah mati disalib! karena itu gugurlah salah satu tonggak dasar terpenting keimanan Kristen. dengan begitu, keguguran kisah penyaliban berbanding lurus dengan runtuhnya pula doktrin penebusan dosa yang menghendaki matinya Yesus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia agar semua umat Kristen yang mengakui Yesus masuk ke surga seluruhnya! Namun, bukankah umat Kristen yakin dan percaya buta kalau mereka semua akan masuk surga karena telah ditebus oleh kematian "Yesus" di palang salib? maka, Perhatikanlah! 

Firman Allah: 

"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (QS. Al-Baqarah 111) 

Mengenai segala misteri yang menyelubungi kisah penyaliban yang dipercayai umat Kristen sebagai penebusan dosa mereka oleh Yesus, Allah SWT telah menjawabnya dengan amat jelas, 

Firman Allah: 

"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa.” (QS 4:157) 

Maha benar Allah dengan segala firmanNya. 

Jelaslah bahwa mereka dalam hal ini umat Kristen tidak memiliki bukti apa-apa tentang penyaliban Yesus yang mereka yakini untuk menebus dosa-dosa mereka. Lalu mengapa mereka masih berpaling dan mendustakan ayat-ayat Allah yang Mulia, yang telah memberikan solusi yang jelas terhadap semua kerancuan dan kebingungan mereka dalam semua iman Kristen? 

Firman Allah:

"Hai Ahli Kitab marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah, jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka : Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah)" (QS. Ali Imran 64) 

 

Semoga kebenaran dapat membukakan hati dan fikiran kita semua, Amien. 

End of Part 2. 

 

III. Verifikasi peristiwa kebangkitan (ressurection) 

========================================= 

Masalah Kebangkitan adalah masalah yang sangat mendasar dalam doktrin iman Kristen, Paulus menggambarkannya sebagai berikut :  

"kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi  andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah 

juga kepercayaan kamu. Lebih daripada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus padahal Ia tidak membangkitkannya....(1 Korintus 15:13,14,15) 

Tapi peristiwa Penyaliban sebagai salah satu fondasi dasar iman Kristen juga menyimpan banyak misteri dan kontradiksi yang melemahkan posisinya sendiri sebagai salah satu fondasi dasar. Mohon perhatikan kembali artikel lama saya yang saya copy kembali disini: 

Saya  berasumsi  bahwa  anda  tentu  pernah  membaca  Matius 12 : 39-30"...tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab  seperti Yunus  tinggal dalam  perut ikan tiga hari tiga  malam, demikian  juga  anak  manusia akan tinggal didalam rahim bumi  tiga  hari  tiga  malam" 

Sekarang bila saya bertanya pada anda, apakah Yunus selama 3 hari, 3 malam dalam perut ikan dalam keadaan hidup atau mati??? Izinkan saya mengutip Yunus 2 : 1-2 bunyinya sbb : 

“Berdoalah Yunus kepada Tuhan Allahnya dari dalam perut ikan itu, katanya : dalam kesusahan aku berseru kepada Tuhan, dan ia menjawab aku," 

Nah, pertanyaan  Yunus  hidup  atau  mati  tentu  telah  terjawab  ! JELAS !  Yunus hidup didalam  perut  ikan  itu,  karena  tidak  mungkin  orang  mati   berdoa! Lalu,...jika Yunus hidup selama 3 hari 3 malam, maka seharusnya Yesus juga hidup didalam kuburnya seperti yang diramalkannya sendiri dalam Matius12 : 39-40! Tapi bukankah kaum anda menyatakan "YESUS MATI" untuk mendukung ide " JURU SELAMAT " ? karena itulah mau tidak mau kita harus menganggap Yesus" mati dalam kuburnya" ! WAH! bagaimana ini? berarti sudah satu ramalan Yesus tak tergenapi. bagaimana menurut anda? Ingat lho......Yesus sendiri  yang  bersabda "SEPERTI YUNUS" jadi kita tidak bisa sewenanng-wenang menafsirkan "BERBEDA DENGAN YUNUS" atau lainnya! Lalu,  lebih  lanjut  lagi  inilah SATU PERTANYAAN BESAR YANG HARUS DIJAWAB UMAT KRISTEN! 

Kapan Yesus disalib??? 

Tentu seluruh umat Masehi akan menjawab serentak "JUMAT!"  bukankah hal  tersebut yang mendasari perayaan  GOOD FRIDAY oleh umat Kristen seluruh dunia mendahului hari raya paskah?. Bukankah perayaan tersebut  bagi anda sekalian  sangatlah penting untuk mengingat "KEMATIAN" Yesus diatas kayu salib untuk membersihkan dosa2 kalian? saya tidak sangsi bahwa anda akan setuju  dengan  saya  mengenai  hal tersebut. Tapi sayangnya keadaan itu membuat saya dan umat  Islam  ingin  bertanya  pada  umat Kristen :  YAKINKAH  KALIAN BAHWA YESUS DIBUNUH DIATAS  KAYU SALIB PADA HARI JUMAT, 2000 tahun yang lalu? 

Baiklah, saya lagi-lagi harus berasumsi bahwa anda sekalian akan menjawab serentak  " 

BENAR! "  karena  itulah yang kalian yakini selama ratusan tahun bukan? dan saya tentu harus menghargainya. Baiklah saya nyatakan secara singkat apa yang anda yakini: 

1. Yesus disalib pada hari Jum'at 

2. Untuk menghormati Sabbat maka orang Yahudi menurunkan Yesus dari kayu salib sebelum matahari Jum'at  terbenam. INGAT! bagi  bangsa Yahudi,  hari sabtu yang Kudus dimulai sekitar pukul 6 sore hari Jum'at.dan sesuai dengan ayat Injil yang anda paparkan, mayat Yesus dimasukkan  kedalam  kubur menjelang  malam (MASIH HARI JUM'AT, baca juga Yohanes 19:39) bukankah umat Masehi menduga bahwa Yesus berapa dalam kubur pada Jum'at malam, dan mereka dan anda juga menduga Yesus masih ada dalam kubur pada sabtu pagi dan juga sabtu malam? 

3. Maka perhatikanlah! apakah benar Yesus berada dikuburnya selama tiga hari tiga malam sebagaimana yang Yesus sendiri ramalkan dalam  Matius 12 : 39-40 ? 

---Hari Jum'at  (dikubur sebelum matahari terbenam)  Maka : Jumat  siang kubur kosong dan  mulai  Jum'at  petang  kubur  berisi  sampai sabtu pagi MAKA KITA MENDAPATKAN WAKTU SEMALAM! 

---Hari Sabtu pagi kubur masih  berisi,  Hari  Sabtu  malam  sampai menjelang  hari  ahad kubur  masih berisi.  MAKA KITA  MENDAPATKAN  WAKTU SEHARI dan SEMALAM! 

---Hari Ahad Pagi (KOSONG!) sampai Ahad malam (Kosong)!

Silahkan kita kalkulasikan berapa lama Yesus dianggap berada dalam kubur? HANYA SEHARI DUA MALAM! BUKAN  3 HARI, 3 MALAM! lagi-lagi yang Yesus ramalkan dalam Matius 12:39-40 TIDAK TERBUKTI! Bagaimana tanggapan anda??? 

Saya mengetahui bahwa memang ada beberapa usaha dari umat masehi sekalian untuk mencoba mensinkronkan hari disalibnya "Yesus"dengan ramalan dalam Lukas tersebut, seperti misalnya usaha seorang Kristen terkemuka Robert Fahey yang pernah meluncurkan teori bahwa Yesus disalib pada hari Rabu sehingga genap 3 hari, 3 malam dalam kubur ! WAH! bukankah ini semakin membingungkan??? bagaimana nasib sekitar 2'2 milyar Kristen lainnya yang meyakini penyaliban Yesus hari Jum'at??? Bagaimana dengan Good Friday kalian semua??? Apakah kalian akan dengan mudah menggantinya menjadi good wednesday? kalau sebegitu mudahnya dapat dilakukan manipulasi semacam itu lalu bagaimana dengan hal-hal yang lebih pokok seperti hakikat Keesaan Allah, baik ketuhananNya maupun kekuasaanNya? Tidakkah lebih mudah dimanipulasi oleh mereka dan kalian??? Kemudian ada baiknya saya lampirkan kembali tanggapan dari salah satu peserta diskusi kristen terhadap tulisan saya tersebut, 

***(Keterangan Peserta Diskusi Kristen)*** 

Karena Yesus mati pada hari Jumat sore ( jam tiga ), maka pada Jumat sore jam 6 sudah dianggap berganti hari ke 2. ( Sabath) . Dan pada hari pertama minggu itu ( sekarang hari minggu - red ) dini hari sudah dihitung hari ke tiga.  

Jadi : 

Jumat pukul 3 sore - 6 sore : hari 1 

Jumat pukul 6 sore - Sabtu pukul 6 sore = hari ke 2 

Sabtu mulai pukul 6 sore = hari ketiga . 

Yesus bangkit pada minggu pagi, jadi hari ke 3 . 

Moga bermanfaat  

Shalom  

Tanto 

end of copy 

==== 

Tanggapan Dimitry. A (YBT)

Jawaban Sdr.Tanto diatas masih lebih jauh berjiwa besar daripada beberapa peserta dan umat kristen lain yang mencoba mengaburkan hari kematian dan dikuburnya Yesus dengan berbagai macam interpretetasi dan dalih, namun tentu saja kita semua tahu, bahwa HAMPIR SELURUH umat Kristen meyakini bahwa berdasarkan keterangan Injil sendiri, Yesus disalib pada hari JUM'AT dan dikuburkan menjelang petang. INGAT! Yesus segera dikuburkan sebelum dimulainya Hari Sabbat sehingga pada saat dia dikuburkan, belum dimulai hari sabbat/sabtu, tapi masih hari Jum'at. Sebenarnya dengan menggunakan pola pikir seperti Sdr, Tanto dan sebagian besar umat Kristen lainnya, kematian dan kebangkitan Yesus pada hari ketiga sudah menyalahi nubuatnya sendiri dalam Matius 12:39-40, bukankah ia mengatakan akan ada dalam perut bumi 

3 HARI 3 MALAM??? perhatikanlah 3 hari 3 malam berarti = 3x24 jam, sementara bangkit pada hari ketiga berarti bangkit setelah 2 hari 2 malam berada di kubur = 2x24 jam, mengenai masalah panjangnya waktu dalam hari, harap perhatikan ayat injil dibawah ini: 

Yohanes 11:9 : jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?..." 

pikirkanlah, Yesus mengetahui bahwa satu hari terdiri dari 12 jam, karena itu maka Yesus pasti juga mengetahui bahwa satu hari satu malam terdiri dari 24 jam, karena itu mestinya bila Yesus bernubuat bahwa dia akan berada dalam kubur selama 3 hari 3 malam seperti Yunus, maka ia pasti menyadari bahwa 3 hari 3 malam = 3x24 jam! lalu kenapa nubuatnya ini tak terpenuhi??? jadi Yesus yang berdusta atau Injil yang bohong???? bahkan dengan asumsi kebangkitan terjadi pada hari ketiga, telah sama-sama kita buktikan diatas bahwa "Yesus"sejak kematiannya pada hari Jum,at, hanya berada dalam kubur selama 1 hari 2 malam, dan bahkan tidak mencapai 2 hari 2 malam untuk memenuhi asumsi kebangkitan pada hari ke tiga! sehingga menggunakan asumsi 

yang pertama (3 hari,3 malam) maupun yang kedua (bangkit pada hari ke3, setelah 2 hari 2 malam), kalkulasi waktu lamanya Yesus dalam kubur telah terbukti tidak memenuhi satupun dari kedua asumsi tersebut.

Kesimpulan : 

1. Ada dua kemungkinan "Yesus" telah berdusta, atau Injil yang berdusta 

2. Lamanya "Yesus" dalam kubur tidak memenuhi syarat waktu baik nubuatnya sendiri maupun pernyataan "Yesus bangkit pada hari ketiga" Kemudian, kontradiksi lain mengenai riwayat kebangkitan Yesus terdapat dalam injil sendiri : Silahkan baca kembali salah satu artikel saya terdahulu : 

PERTENTANGAN RIWAYAT PENAMPAKAN BANGKITNYA "YESUS" DARI KUBUR DALAM KE 4 INJIL! 

Bangkitnya "Yesus" dari kubur bagi umat Kristen adalah momen yang sangat penting karena momen tersebut adalah salah satu pilar penyanggah iman Kristen. tapi sayangnya, ternyata ke 4 Injil saling bertentangan dalam meriwayatkan momen super penting yang menjadi salah satu pilar iman Kristen tersebut! perbedaan tersebut meliputi baik saksi2nya maupun elemen2 yang menampakkan diri. PERHATIKAN! 

1.YANG MENYAKSIKAN :

-----MENURUT-----

Injil Matius : ----- Maria Magdalena dan Maria yang lain 

Injil Markus : ----- Maria magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome (Salome hanyadisebutkan di Injil Markus!) 

Injil Lukas : ----- Maria dari Magdala, Maria ibu Yakobus dan Yohana (Yohana hanya ada di Injil Lukas!) 

Injil Yohanes : ----- Hanya Maria Magdalena! 

2.YANG MENAMPAKKAN DIRI :

-----MENURUT-----

Injil Matius : ----- Seorang Malaikat, dan juga Yesus 

Injil Markus : ----- Seorang pemuda berjubah putih (dia mengatakan bahwa Yesus mendahului pergi ke Galilea) 

Injil Lukas : ----- Dua orang dengan pakaian yang berkilau-kilauan(dia mengingatkan perkataan Yesus waktu di Galilea! bandingkan dengan Lukas!) 

Injil Yohanes : ----- Dua Malaikat berpakaian putih dan juga Yesus! 

Jelaslah bahwa ke 4 Injil saling bertentangan dalam periwayatan bangkitnya Yesus dari kubur, sedangkan peristiwa itu merupakan salah satu fondasi iman Kristen, lalu mana yang harus dipercayai dari 4 perbedaan itu??? sebuah peristiwa baru bisa dikatakan benar bila bukti2 dan kenyataan yang ada tidak saling bertentangan! umat Kristen tidak bisa begitu saja menafikan pertentangan2 diatas dan hanya berpegang pada keyakinan bahwa" yang penting Yesus bangkit dari kubur"bagaimana bisa sebuah peristiwa sangat penting yang mestinya mempunyai kebenaran mutlak diriwayatkan secara begitu berbeda dan menyolok! jangankan meyakinkan umat Islam, Umat kristen sendiri sesungguhnya bingung dengan pertentangan2 yang ada dalam injil dalam memberitakan sebuah peristiwa yang mereka agung-agungkan!

PERTANYAAN :

1. Versi mana yang benar dan versi mana yang salah dari ke 4 Injil tsb? 

2. Mengingat ke 4 Injil tersebut dijamin keabsahan dan kesuciannya oleh gereja,maka tentu adanya kesalahan versi dalam periwayatan akan menodai Injil sendiri, 

Jadi siapa yang salah dan berbohong? : GEREJA---, INJIL DAN PENULISNYA----, ATAU PERISTIWA KEBANGKITAN "YESUS" DARI KUBUR MEMANG TIDAK PERNAH TERJADI??? atau mungkin ke 3 pernyataan diatas benar semuanya??? bahwa GEREJA TELAH BERBOHONG, INJIL DAN PENULIS INJIL BERBOHONG DAN PERISTIWA KEBANGKITAN "YESUS" TIDAK PERNAH TERJADI! mengingat bukti2 yang telah saya paparkan maka pernyataan ke 2 lebih masuk akal! Jelaslah bahwa, kebangkitan sebagai salah satu doktrin Kristen yang amat mendasar ternyata tidak memiliki fondasi yang kuat untuk menyokong kebenarannya, malahan penuh dengan 

berbagai paradoks dan kontradiksi, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah kebenaran! Kemudian seperti telah saya jelaskan sebelumnya, ternyata dikalangan Kristen sendiri masih saling bertentangan dalam menentukan kapan Yesus disalib, terdapat 3 persepsi: 

1. Sebagian besar umat Kristen, dan juga berdasarkan keterangan Injil sendiri, diyakini bahwa Yesus disalib pada hari Jum'at. dan hampir seluruhnya umat Kristen merayakan Jum'at Agung / Good Friday untuk memperingati kematian Yesus disalib pada hari Jum'at 

2. Pendapat seperti yang dianut oleh Robert Fahey yang ingin merubah hari penyaliban Yesus menjadi hari Rabu agar memenuhi nubuat Yesus dalam Matius sendiri. 

3. Pendapat yang menyebutkan bahwa Yesus disalib hari kamis, atau 14 Nisan atau 10 April, seperti yang dianut misalnya oleh The Royal Observatory di Greenwich, Inggris dan Ralph O. Munchaster (baca bukunya, what is the proof of ressurection hal. 36-38, buku ini masih tersedia dibanyak toko2 buku besar) 

Pertentangan pendapat ini justru semakin menguak tabir kebobrokan & kepalsuan peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus pada kita, disatu sisi mereka berusaha mencari-cari dasar teori baru untuk memenuhi nubuat Yesus dalam Matius, karena telah terbukti, bila Yesus disalib hari Jum'at dan bangkit pada Minggu pagi, ia hanya berada dalam kubur selama 1 hari 2 malam, sehingga nubuatnya untuk berada dalam kubur selama 3 hari 3 malam tidak terbukti! namun toh tetap saja hampir seluruh umat Kristen dengan berdasarkan Injil, tetap meyakini bahwa Yesus disalib pada hari Jum'at. maka bila ada usaha2 untuk merubah hari tersebut menjadi Rabu, atau Kamis, lalu patut dipertanyakan siapa yang menyesatkan mereka semua dan membawa mereka pada pertentangan selama ini???? padahal peristiwa penyaliban dan kebangkitan adalah tonggak yang paling dasar dari iman Kristen??? tapi mengapa tiada sesuatupun yang dapat memberikan dasar dan bukti kuat terhadap peristiwa tersebut??? Padahal, sekali lagi, Allah SWT telah menjawab semua keragu-raguan tersebut: 

 

Firman Allah: 

"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa.” (QS 4:157) 

Maha benar Allah dengan segala firmanNya. dan bukankah Allah SWT juga telah memberikan solusi bagi keragu-raguan dan kebingungan mereka semua? 

Firman Allah:

"Hai Ahli Kitab marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah, jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka : Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada (kepada Allah)" (QS. Ali Imran 64) 

Dibawah ini akan saya paparkan lebih lanjut mengenai misteri dan paradoks lain yang 

menyelubungi peristiwa kebangkitan Yesus. Saya akan kutipkan kembali pendapat Ralph O. Munchaster dalam bukunya, what is the proof of the resurrection : 

"Agar memiliki makna penting, kebangkitan harus merupakan kebangkitan tubuh seperti yang di indikasikan oleh Kristus sendiri.fakta2 dengan jelas menyatakan bahwa 

kebangkitan Yesus nyata dan bersifat fisik (hal 48) 

"apakah roh dapat makan? minum? menjamah? tidak ada bukti historis akan wujud roh apapun yang melakukan fungsi-fungsi manusia kecuali roh itu menjadi manusia terlebih dahulu (misalnya malaikat) Yesus, disisi lain secara spesifik membuat verifikasi penting akan eksistensi fisiknya dengan makan dan minum setelah kebangkitan (Lukas 24:37-43) 

Komentar Dimitry. A (YBT) :

Ralph O. Munchaster berkesimpulan bahwa kebangkitan Yesus memang harus berupa 

kebangkitan fisik. Dan berdasarkan perilaku Yesus, memang dia menunjukkan perilaku 

manusiawi seperti makan dan minum sebagaimana yang telah ditunjukkannya dalam Lukas 24: 37-43) 

Lukas 24 : 41...adakah padamu makanan disini? " 42. lalu mereka memberikan kepadanya sepotong ikan goreng. 43. ia mengambilnya dan memakannya didepan mata mereka. Namun benarkah kebangkitan Yesus sepenuhnya berupa kebangkitan fisik dan manusiawi untuk memenuhi harapan  Ralph O. Munchaster dan seluruh umat Kristen? ternyata TIDAK! Dalam Injil Yohanes diceriterakan bahwa Yesus tiba-tiba muncul diantara para murid, padahal pintu-pintu terkunci rapat, dan hal itu terjadi sebanyak dua kali. Yohanes 20 : 19 : ...berkumpullah murid-murid Yesus disuatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci...pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri ditengah-tengah mereka. Perhatikan! Darimana Yesus Masuk? tak bisa tidak, satu-satunya jawaban yang tersisa adalah :  ia masuk dengan menembus pintu atau dinding. Namun MUNGKINKAH SESEORANG YANG MENGALAMI KEBANGKITAN FISIK YANG BERSIFAT MANUSIAWI DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS LAYAKNYA ROH YANG TAK MEMILIKI KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK?. Namun perhatikanlah lagi! Ternyata, setelah melakukan aktivitas rohnya dengan menembus dinding tanpa mengetuk atau masuk melalui pintu, ternyata Yesus melakukan hal2 yang mengindikasikan kebangkitan fisik dan kemanusiawiannya! Namun sebelum itu, lagi-lagi Yesus yang sudah berwujud manusia secara fisik ternyata melakukan aktivitas roh dengan menembus pintu atau dinding kembali!

Yohanes 20 : 26 : ...Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan ia berdiri ditengah-tengah mereka... 

Yohanes 20 : 27 :Kemudian ia berkata kepada Tomas : " Taruhlah jarimu disini dan 

lihatlah tangan-Ku, ulurkalah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungku... APAKAH ROH DAPAT DISENTUH DAN DILIHAT?TIDAK!BAHKAN RALPH MUNCHASTER SENDIRI DALAM BUKUNYA JUGA MENGAKUI BAHWA TIDAK ADA BUKTI HISTORIS YANG MEMBUKTIKAN BAHWA TIADA WUJUD ROH APAPUN YANG DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SEPERTI MANUSIA. MAKA YESUS PADA WAKTU ITU JELAS ADALAH MANUSIA KARENA IA MELAKUKAN BERBAGAI AKTIVITAS FISIK!NAMUN MENGAPA DISISI LAIN, IA MELAKUKAN JUGA AKTIVITAS ROH DENGAN MENEMBUS DINDING ATAU PINTU?...

Kalau memang Yesus berniat melakukan verifikasi terhadap kebangkitan fisiknya dengan cara minum, makan ikan goreng, dan minta disentuh,...kenapa ia juga pada saat yang bersamaan telah melakukan aktivitas roh yang tak mungkin dilakukan bila ia sudah bangkit secara fisik. JADI SIAPAKAH YANG BANGKIT ITU? MANUSIA YESUS ATAU ROH / HANTU YESUS? 

Ralph O. Munchaster mewakili umat Kristen, dalam bukunya menyodorkan teori yang 

amat apologetik dan menyedihkan : 

"Fisika Quantum sekarang menyiratkan bahwa ada beberapa dimensi diluar ke-4 dimensi yang kita kenal. mengerti dimensi-dimensi ini, membantu kita mengerti bagaimana Allah yang supranatural (Yesus) kemungkinan berjalan tembus dinding" ( hal. 50 ) 

Tangapan Dimitry. A (YBT) :

Ralph telah bersikap bivalen dan malah hanya menampilkan kontradiksi dan paradoks baru, disatu sisi ia menggunakan teori kuantum untuk mendukung argumennya mengenai adanya dimensi2 lain, namun ketika ia menyandarkan diri pada bukti historis mengenai argumennya bahwa tidak pernah ada roh yang dapat melakukan aktivitas fisik, disisi lain ia menafikan bukti historis ketika ia menyodorkan teori kuantum sebagai dasar argumennya. WALAUPUN ADA DIMENSI LAIN DILUAR 4 DIMENSI YANG KITA KENAL, ADAKAH BUKTI EMPIRIK DAN HISTORIS BAHWA ADA MANUSIA FISIK YANG DAPAT MENEMBUS DIMENSI-DIMENSI LAIN ITU? BUKANKAH TIDAK ADA??? Disinilah tampak standard ganda yang coba diterapkan oleh Ralph O. Munchaster dan juga umat Kristen, mereka mencoba membuktikan bahwa memang yang bangkit adalah Yesus yang berwujud manusia fisik, bahkan dengan mencoba berpegang pada bukti historis. Namun, ketika disodorkan kontradiksi perilaku Yesus yang ternyata juga melakukan aktivitas roh, mereka juga mencari dasar teori pembenaran secara saintifik, namun disisi lain ternyata tidak ada bukti apapun yang menyokong persangkaan mereka.karena itu argumen mereka tidak jelas dan kabur sama sekali, apakah "Yesus" yang bangkit itu adalah manusia fisik atau Roh?. Umat Kristen harus memilih salah satu untuk menyokong dasar peristiwa kebangkitan sebagai salah satu fondasi iman mereka, tapi ternyata terbukti telah gagal mereka lakukan dengan diterapkannya standard ganda dalam memandang kebangkitan Yesus. Ingat! Kebenaran bersifat mutlak dan tidak Relatif / Nisbi.

Premis Mayor : Kebenaran bersifat mutlak, tidak nisbi dan tidak berstandard ganda 

Premis Minor : Peristiwa kebangkitan bersifat relative / nisbi dan berstandard ganda 

Konklusi / Kesimpulan : Peristiwa kebangkitan tidak dapat diklasifikasikan sebagai sebuah kebenaran. 

Kemudian ada satu misteri lagi yang juga semakin memperlemah dasar peristiwa kebangkitan. Silahkan buka Injil Perjanjian Baru, Matius 27 : 59 " Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih.  60. Lalu membaringkannya dalam kuburnya yang baru, yang digalinya dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar kepintu kubur itu, pergilah ia.  61. Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal disitu duduk didepan kubur itu (PERHATIKAN! Bahwa disebutkan kemudian bahwa Maria Magdalena dan Maria yang lain datang menengok kembali kubur itu pada hari Minggu --Yohanes : 28-1-- ini berarti ada jeda waktu dimana mereka tidak lagi mengawasi kubur tersebut. Terlebih, tidak ada saksi lain, dan pada waktu itu para prajurit Romawi maupun para imam tidak ada yang mengawasi proses tersebut.) Matius 217 : 62-64 : "Keesokkan harinya,... datanglah imam-imam kepala dan orang-orang farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata, “Tuan, kami ingat bahwa si penyesat sewaktu hidupnya berkata,...karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak....,penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya daripada yang pertama" Kekhawatiran dan antisipasi mereka datang terlambat, bukankah pada saat mayat "Yesus" diturunkan dan "dikuburkan" oleh Yusuf dari Arimatea, tidak ada saksi sama sekali?--menurut Injil , hanya Maria Magdalena dan maria yang lain, apa buktinya???? Apakah Maria magdalena yang meriwayatkan Injil tersebut??? 

TIDAK! Berarti periwayatan penguburan Yesus sesungguhnya tak lebih hanya persangkaan belaka tanpa bukti apapun! karena itu, ada missing link dimana pada saat mayat "Yesus" diturunkan oleh Yusuf sampai datangnya Para Prajurit untuk menjaga kuburan yang telah tertutup batu itu, tidak ada yang tahu dengan pasti apakah Yesus memang sudah dikuburkan sebelum Prajurit Romawi datang,...karena itu, bukanlah suatu keajaiban bila pada hari Minggu, Kubur itu telah kosong. Namun, pertanyaanya ; Kubur itu menjadi kosong atau memang sebelumnya kosong? karena tidak ada yang tahu pasti apakah Yesus memang sudah berada dalam kubur ketika prajurir Romawi datang, tidak ada yang memeriksa lebih lanjut apakah kubur itu berisikan Yesus atau kosong sama sekali. Maka bila Yesus tidak berada dalam kubur sama sekali, mengingat tidak ada satupun saksi dan verifikasi lebih lanjut terhadap proses penguburan Yesus--

maka berarti Prajurit Romawi semenjak datangnya hingga hari Minggu---telah menjaga KUBURAN KOSONG! maka tidak heran bila pada hari minggu orang2 mendapati kuburan tersebut tidak berisi, karena jika Yesus tidak pernah dikuburkan dalam kubur tersebut, maka memang sejak semula kubur itu dalam keadaan KOSONG! Jelaslah, bahwa peristiwa kebangkitan sebagai salah satu fondasi dasar iman Kristen, menyimpan banyak paradoks,kontradiksi,dan misteri tak terjawab sejak mulai penampakan dalam kubur sampai penampakan pada orang banyak,yang malah menggugurkan posisinya sendiri. Jadi siapa yang salah dan berbohong? : GEREJA---, INJIL DAN PENULISNYA----, ATAU PERISTIWA KEBANGKITAN "YESUS" DARI KUBUR MEMANG TIDAK PERNAH TERJADI??? atau mungkin ke 3 pernyataan diatas benar semuanya??? Bahwa GEREJA TELAH BERBOHONG, INJIL DAN PENULIS INJIL BERBOHONG DAN PERISTIWA KEBANGKITAN "YESUS" TIDAK PERNAH TERJADI! Mengingat bukti2 yang telah saya paparkan maka Pernyataan ke 2 lebih masuk akal! Padahal :

"kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi 

andaikata kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah 

juga kepercayaan kamu. Lebih daripada itu kami ternyaa berdusta terhadap Allah, karena Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus padahal Ia tidak 

membangkitkannya....(1 korintus 15:13,14,15) 

Kemudian  penting  saya  kutipkan  juga   kata2  Dr. J. Verkuyl,   seorang  orientalis 

Kristen  pada  bukunya  " Fragmenta  Apologetika " hal. 146 : 

"Seandainya Yesus Kristus tidak bangkit  ditengah-tengah  orang mati, maka saksi-saksi kristen itu merupakan saksi-saksi palsu dan iman Kristen itu tanpa dasar" Dengan demikian runtuhlah sudah dasar peristiwa kebangkitan sebagai salah satu fondasi dasar iman Kristen.Dan runtuh pulalah semua dasar iman Kristen. 

End of Part 3 

 

=========

IV. Verifikasi Peristiwa Kenaikan (Ascension) 

=====================================

Sesungguhnya, dengan telah digugurkannya dasar peristiwa penyaliban dan kebangkitan, maka dengan sendirinya gugur pula kenaikan Yesus yang diyakini umat Kristen, kebangkitan Yesus menurut Kristen haruslah didahului kematian Yesus disalib, tapi telah kita verifikasi bersama, bahwa ternyata tidak ada dasar sama sekali untuk kisah penyaliban. kalau Yesus tidak mati,tentu Yesus tidak bangkit dari kematian.karena untuk bangkit dari mati,harus ada kematian terlebih dahulu. maka bila tidak ada kebangkitan dari mati,maka dengan sendirinya tidak terjadi kenaikan Yesus setelah kebangkitannya dari mati sebagaimana diyakini Umat Kristen dan dicatat oleh 

Injil. Bukankah logika tersebut sudah sangat jelas? Namun baiklah kita kaji kembali masalah kenaikan ini, dalam Injil empat (Markus, Lukas, Matius, Yohanes), hanya terdapat 2 referensi mengenai "peristiwa maha penting" kenaikan Yesus. yaitu dalam : 

*** Markus 16 :19 : " Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, 

terangkatlah ia ke sorga, lalu duduk disebelah kanan Allah." 

*** Lukas   24 : 51 : " Dan ketika ia sedang memberkati mereka, ia berpisah dari mereka 

dan terangkat ke sorga" 

Pikirkanlah! Bagaimana mungkin kedua Injil yang lain (Matius dan Yohanes) lupa menuliskan peristiwa maha penting yang merupakan tiang landasan ajaran mereka? mengapa penulis Injil Markus dan Lukas sepakat untuk menuliskan peristiwa tersebut namun kedua penulis lainnya tidak? ke empat Injil tidak sepakat dalam penulisan peristiwa maha penting tersebut yakni kenaikan Yesus, tapi anehnya mereka sama-sama sepakat menulis tentang kenaikan Yesus yang lain, tapi kali ini bukan naik ke langit yang serempak dicatat ke empat injil tersebut, melainkan: NAIK KE ATAS KELEDAI! (pada waktu itu dicatat bahwa Yesus mengendarai seekor keledai ke Yerusalem.)

Matius 21 : 7 : "....dan mereka menaikkan Yesus ke atasnya :(keledai) 

Markus 11 : 7 : "...kemudian Yesus naik ke atasnya"(keledai) 

Lukas 19 : 35 : "...dan mereka menolong Yesus naik ke atasnya"(keledai) 

Yohanes 12 : 14 : "...Yesus...naik ke atasnya" (keledai)

Sungguh tidak masuk akal! para penulis Injil empat, sama-sama sepakat meriwayatkan naiknya Yesus ke atas keledai, namun malah tidak sepakat untuk sama-sama mencatat peristiwa yang merupakan dasar iman Kristen, yakni kenaikan Yesus ke langit??? Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini? terkutuklah mereka yang mencoba menyalahkan Tuhan sebagai penyebab masalah ini, bila kita memakai paradigma Kristen, maka penulis Injil menurut keyakinan mereka dibimbing oleh Roh Kudus dalam menulis Injilnya, dimana Roh Kudus menurut mereka adalah juga oknum Tuhan, lalu, mungkinkah Roh Kudus sebagai oknum Tuhan (keyakinan Kristen) lupa memberi inspirasi kepada dua penulis Injil lain untuk meriwayatkan peristiwa maha penting yang menjadi dasar iman Kristen? namun sebaliknya, malah mengingatka ke empat penulis Injil secara serempak untuk mencatat naiknya Yesus ke punggung keledai?...manakah yang lebih penting bagi umat Kristen? kenaikan Yesus ke langit atau kenaikan Yesus ke atas punggung keledai??? 

Kemudian akan saya bahas mengenai keanehan-keanehan yang meliputi salah satu ayat referensi peristiwa kenaikan Yesus, yakni Markus 16 : 9-19. Saudara-saudara, ketahuilah bahwa pada Injil RSV (Revised Standard Version)1952, Markus 16 berakhir pada ayat 8 dan setelah 

itu, ayat 9 s/d 19 hanya dijadikan catatan kaki / footnotes (untuk lebih jelasnya , lihat copy injil RSV 1952 pada buku The Choice karangan Ahmed Deedat hal 349) Permainan apa lagi ini??? Mungkinkah pada kitab suci yang diyakini sebagai firman Tuhan, ayat-ayatnya di lengserkan ke dalam suatu catatan kaki oleh orang2 yang mengaku pelayan Tuhan? 

Ternyata mereka memiliki alasan tertentu sehingga mereka dengan terpaksa harus melengserkan ayat 9 s/d 19 tersebut menjadi catatan kaki saja. Para perevisi RSV 1952 adalah para sarjana injil yang memiliki akses terhadap" salinan2 Injil oleh orang-orang paling terdahulu yang berusia sekitar 4 abad setelah Kristus, namun ternyata para perevisi ini memang tidak menemukan satu katapun mengenai "terangkatnya Yesus ke surga". Jadi entah memang karena itikad baik atau dedikasi yang tinggi pada etika akademisi mereka sebagai sarjana Injil, nampaknya mereka terpaksa menaruh ayat Markus 16 : 9 -19 itu menjadi hanya catatan kaki saja! (harap diketahui bahwa salinan Injil sudah sangat banyak turunannya, mis : Vulgate-wyclife-Tyndale-coverdale-King James-Rv-asv dll sehingga salinan berikutnya biasanya merupakan salinan dari turunan sebelumnya, sulit diketahui pasti sejak kapan ayat2 tentang kenaikan Yesus ke sorga disisipkan, namun terbukti bahwa para perevisi 1952 yang mempunyai akses terhadap naskah tertua dari abad ke-4 tidak menemukan satu katapun mengenai peristiwa ini dalam naskah tertua tersebut, sehingga mereka pun terpaksa menurunkan ayat2 mengenai kenaikan Yesus kedalam catatan kaki. Padahal ayat-ayat tersebut - entah bagaimana-sudah tersisipkan pada salinan turunan 

sebelum RSV 1952). Namun kebijakan "catatan kaki" itu segera ditindak lanjuti melalui paksaan berbagai komite terhadap penerbit untuk kembali menampilkan ayat2 tersebut dalam setiap terbitan RSV 1952, sehingga penerbit kemudian harus berdalih"bagian yang telah dihilangkan diperbaiki sesuai teks". Pada kata pengantar-collins halaman vi dan vii disebutkan"dua bagian akhir Markus yang lebih panjang(16: 9-20)... dan Lukas 24 : 51 diperbaiki sesuai teks" (kedua-duanya merupakan referensi tentang kenaikan Yesus). Saudara-saudara, inilah sirkus yang mempertontonkan kemahiran mereka memain-mainkan kitab suci mereka sendiri! bongkar pasang ayat seperti diatas juga dapat kita temukan dalam Injil I Yohanes 5 : 7 dimanamasih ada keraguan mengenai otensitas ayat tersebut! (perhatikanlah! pada ayat I Yohanes  5 : 7 terdapat tanda (...) / kurung pada kalimat "didalam sorga....s/d...dibumi. tanyakan pada pembimbing anda 

apa arti tanda tersebut, dan anda bisa melihat artikel saya tentang injil untuk mengerti lebih jelas lagi) padahal ayat tersebut merupakan referensi bagi Doktrin Trinitas! lalu mengapa mereka harus membongkar pasang ayat-ayat tersebut? karena MEREKA MEMANG TIDAK BISA MENEMUKAN AYAT-AYAT TERSEBUT DALAM NASKAH PERJANJIAN BARU PALING TUA YANG BERASAL DARI ABAD 4 TERSEBUT!!! Saudara-saudara yang beragama Kristen, tanyakanlah pada pembimbing, Pastor, Pendeta kalian mengenai ayat2 tersebut! kalian  sebagai umat Kristen mempunyai hak untuk memeriksa apakah betul ayat2 tersebut asli dan bisa ditemukan pada naskah Injil PB yang tertua yang berasal dari abad 4 tersebut?. Sesungguhnya dengan menggunakan logika yang telah saya paparkan diatas maka tidak ada dasar sama sekali bagi suatu peristiwa kenaikan Yesus ke langit, karena telah kita buktikan bahwa seluruh peristiwa penyaliban dan kebangkitan tidak memiliki dasar maka dengan sendirinya gugur pulalalah peristiwa kenaikan. Karena tidak ada kenaikan tanpa kebangkitan dan kematian penyaliban. namun, bahkan bila kita masih harus menguji dari Injil sendiri, nyatalah bahwa ternyata terdapat begitu banyak masalah mendasar dari ayat2 referensi peristiwa kenaikan Yesus tersebut. Bahkan juga terdapat indikasi kuat bahwa ayat2 itu pun sebetulnya tidak terdapat pada naskah Injil yang tertua dari abad 4. maka, bila ternyata peristiwa kenaikan Yesus sendiri sesungguhnya tidak ada dalam Injil, dengan demikian, tidak ada dasar sama sekali bagi peristiwa tersebut, karena itu bisa dikatakan bahwa peristiwa kenaikan Yesus ke langit sebagai tonggak penting iman Kristen tak pernah terjadi!dan lagi-lagi runtuh dan gugurlah salah satu tiang dan juga fondasi dasar iman Kristen. 

End of Part  4 

 

V. Membongkar Kepalsuan dan Kebobrokan Injil 

=========================================

Untuk membahas sejarah penyusunan Injil secara padat dan ringkas akan saya tampilkan kembali artikel tanggapan saya terhadap tulisan Jefry Komala, dan saya postingkan dibeberapa situs berbulan-bulan yang lalu, namun hingga saat ini belum dan entah kapan akan dijawab olehnya. Tulisan ini saya buat untuk menanggapi sebuah artikel yang dihimpun oleh Sdr.Jefry Komala mengenai sejarah penyusunan Al-Kitab hingga menjadi seperti sekarang ini.saya rasa umat Kristen, khususnya Katolik, sudah mengenal nama Sdr. Jefry Komala di internet, Sdr. Jefry sering menulis untuk Gereja Katolik.net dan juga posting di situs2 seperti Paroki St. Andreas misalnya. saya harap tulisan saya ini disikapi dengan kepala dingin dan fikiran jernih, karena saya mendasarkan argumen saya pada bukti2 yang dipaparkan oleh umat kristen sendiri dan tentu saja fakta2 historis. selamat membaca.

Catatan : JK = Jefry Komala,  D.A = (Dimitry YBT) 

JK

Tidak ada seorangpun  yang dapat  memastikan siapa  yang menulis  Kitab Taurat, tetapi tidak disangkal bahwa Nabi Musa memegang peran yang unik dan penting dalam berbagai  peristiwa-peristiwa  yang terekam  dalam kitab-kitab  ini. Sebagai  orang Katolik,  kita  percaya  bahwa Alkitab  adalah  hasil  inspirasi  Ilahi  dan karenanya identitas para manusia pengarangnya tidaklah penting. 

===== 

DA

Terima kasih, fakta diatas akan sangat memudahkan saya dalam berdiskusi dengan orang2 yang secara fanatik buta mengatakan "AL-KITAB ADALAH FIRMAN TUHAN!" Ternyata tidak! Menafikan identitas pengarang Al-Kitab adalah tindakan gegabah! Apa yang membuat anda yakin Al-Kitab sebagai inspirasi Ilahi ?, sementara didalamnya terdapat begitu banyak pertentangan, kekeliruan, kisah mesum, inkonsistensi, rasialisme, nubuat dan ramalan yang tak terbukti, petunjuk menyesatkan, kesalahan secara science, etc...dan anda masih berani bilang semuanya itu hasil inspirasi ilahi? 

===== 

JK 

Kitab-kitab  Perjanjian Lama  pada awalnya  ditulis dalam  bahasa  Ibrani (Hebrew) bagi Israel, umat pilihan  Allah. Tetapi setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya dan mulai berbicara dalam bahasa Yunani (Greek) yang pada waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu menjadi penting kiranya untuk menyediakan bagi mereka, terjemahan seluruh Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani.  

===== 

DA

Buka  kembali  catatan  sejarah,  bahasa  Yunani  menjadi  bahasa  International, karena imperialisme / ekspansionisme / penjajahan...dan perlu dibuktikan kembali mengenai  pernyataan anda  bahwa  bahasa  ibrani  pada  saat itu  hampir punah dan juga  seberapa besar urgensi untuk mentranslasi PL dari Ibrani ke Greek pada waktu itu. dan perlu diingat bahwa bangsa Yunani sebagai bangsa penjajah  adalah bangsa  yang menyembah  banyak dewa (Polytheistik) secara Religi dan filosofis, semua aspek kehidupan bangsa Yunani sangat dipengaruhi  kepercayaan mereka  menyembah banyak dewa.sehingga secara logis, mereka sebagai bangsa penjajah tidak akan hanya berpangku tangan melihat bangsa Yahudi yang berdiam ditanah jajahannya sedang berusaha menerjemahkan sebuah kitab suci yang keyakinannya sangat bertolak belakang  dengan mereka, Yunani  =  Polytheis, Yahudi  =  Monotheis, sehingga penerjemahan PL  pada waktu itu tentu tidak bebas dari intervensi bangsa Yunani baik secara  religi, ideologi, maupun filsafat. 

====== 

JK

Pada waktu itu Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati dan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram. Jadi tidak mengherankan kalau Septuagint  adalah terjemahan  yang  digunakan  oleh  Yesus,  para  Rasul  dan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru. Bahkan, 300 kutipan dari Kitab Perjanjian Lama yang ditemukan dalam Kitab Perjanjian Baru  adalah  berasal dari  Septuagint.  Harap diingat  juga bahwa seluruh Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. 

==== 

DA

Tidak ada bukti bahwa selain berbahasa Aram, Yesus dan para murid menguasai bahasa Yunani, andaipun mereka menguasai bahasa tsb, lihat kembali point diatas, bagaimana situasi dan kondisi yang meliputi  penerjemahan PL dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani! apakah bangsa Yunani mendukung kegiatan beragama Yahudi yang Monoteistik? tentu tidak!!! Karena bangsa Yunani sendiri terkenal dengan kebiasaannya menyembah banyak dewa! (Polytheisme) jadi sangat besar resikonya menggantungkan kepercayaan terhadap terjemahan kitab suci  Monoteistik  kepada bangsa  Yahudi  yang pada  saat  itu berada di bawah kekuasaan bangsa kafir Polytheis penyembah berhala dan banyak dewa2! 

========. 

JK

Tuhan Yesus sendiri, sejauh yang kita ketahui, tidak pernah menuliskan  satu  barispun dari kitab Perjanjian Baru. Dia tidak pernah memerintahkan para Rasul untuk menuliskan apapun yang diajarkan oleh-Nya. 

==== 

DA

Kalau  pun Yesus  menulis Injil,  tidak akan ada satupun  dalil-dalil  yang mendukung Trinitas atau Penuhanan Yesus! Dan  sekali lagi terimakasih telah menjelaskan pada umat anda bahwa memang jelas Perjanjian Baru itu tidak ditulis oleh Yesus, tetapi ditulis berpuluh tahun setelah kematiannya,  dan hukum2 aslinya sendiri telah jauh berbeda dan diselewengkan sedemikian rupa! Jadi memang jelas dan nyata  bahwa Yesus  tidak punya  andil dan  tanggung jawab sedikitpun  atas  kerusakan yang ada pada kitab PB sepeninggalnya. 

=======  

JK

Jadi bukan melalui sebuah buku yang mungkin bisa rusak dan hilang, dan disalah tafsirkan dan diubah-ubah isinya, melainkan melalui cara yang lebih aman dan alami dalam menyampaikan firman yaitu dari mulut ke mulut. Demikianlah para Rasul mengajar generasi seterusnya untuk melakukan hal yang serupa setelah mereka meninggal. Oleh karena itu melalui Tradisi seperti inilah Firman Allah disampaikan kepada semua generasi umat Kristen sebagaimana pertama kali diterima oleh para Rasul. Tidak satu barispun dari kitab-kitab Perjanjian Baru dituliskan sampai setidaknya 10 tahun setelah wafatnya Kristus. Yesus disalibkan pada tahun 33 dan kitab Perjanjian Baru yang pertama ditulis yaitu Surat 1 Tesalonika baru ditulis sekitar tahun 50 Masehi. Sedangkan kitab terakhir yang ditulis yaitu kitab Wahyu Yohanes pada sekitar 90-100 Masehi. Jadi anda bisa melihat kesimpulan penting disini: Gereja Katolik dan iman Katolik sudah ada sebelum Alkitab dijadikan.  

===== 

DA

Gereja katolik tidak pernah ada sebelum Paulus mempropagandakan penyelewengannya terhadap ajaran sejati Yesus, yaitu dogma palsu Trinitas serta Penuhanan Yesus! Bahkan Gereja Roma baru mengambil sebutan Katolik pada permulaan abad ke 3, dimana istilah / terminologi tersebut diambil untuk menunjukkan bahwa Gereja Roma mempunyai pendekatan yang universal dalam menyembah Tuhan (Catholic berarti "luas" dan "menyeluruh") walaupun sebetulnya tujuan sejatinya adalah menjadikan Gereja Roma sebagai satu-satunya lembaga yang diakui dan Doktrin Trinitas sebagai satu-satunya doktrin yang absolut kebenarannya.meskipun untuk mencapainya,gereja melakukan pembantaian besar-besaran terhadap para pengikut arian atau siapapun yang mencoba mempertanyakan kebenaran Doktrin Trinitas! Jadi harap diingat! GEREJA KATOLIK, BAIK SECARA HISTORIS MAUPUN TERMINOLOGIS BARU MUNCUL PADA PERMULAAN ABAD KE 3, sebelumnya hanya disebut sebagai Gereja Paulian atau Gereja Roma, jadi pernyataan anda diatas sama saja seperti mengatakan : asap ada lebih dulu dari api! dan mengenai penyampaian Firman dengan tradisi mulut ke mulut, mestinya kira semua bisa berfikir bahwakata2 yang disebarkan dari mulut ke mulut jauh lebih rentan terhadap pemalsuan, penyisipan, manipulasi, pengurangan, penambahan dibandingkan dengan kitab yang tercatat, kitab yang tercatat saja bisa diselewengkan, apalagi sesuatu yang menyebar dari mulut ke mulut. 

======== 

JK

Beribu-ribu orang bertobat menjadi Kristen melalui khotbah para Rasul dan Missionaris di berbagai wilayah, dan mereka percaya kepada kebenaran Ilahi seperti kita percaya sekarang, dan bahkan menjadi orang-orang Kudus tanpa pernah melihat ataupun membaca satu kalimatpun dari kitab Perjanjian Baru. Ini karena alasan yang sederhana yaitu bahwa pada waktu itu Alkitab seperti yang kita kenal, belum ada. Jadi, bagaimanakah mereka menjadi Kristen tanpa pernah melihat Alkitab? Yaitu dengan cara yang sama orang non-Kristen menjadi Kristen pada masa kini, yaitu dengan mendengar Firman Allah dari mulut para misionaris.  

====== 

DA

Seberapa jauh anda bisa menggantungkan kebenaran terhadap sesuatu yang diwartakan dari mulut ke mulut?, pernyataan anda merendahkan Alkitab seolah-olah kedudukannya tidak lebih tinggi dari kumpulan cerita gosip! dan harap diingat! istilah Kristen baru muncul setelah misi Antiokia! pada waktu itupun istilah Kristen berkonotasi hinaan! saat itu perlu diingat bahwa Kristen terbagi menjadi dua, Kristen yang memegang teguh ajaran asli Yesus yaitu ke-Esaan Tuhan, dan Kristen yang terpengaruh ajaran Paulus yang menyimpang jauh dari ajaran asli Yesus! sekali lagi jangan mengatakan:asap ada lebih dulu dari api.dan harap bila anda ingin mengemukakan suatu fakta historis,disertakan pula nama tempat,waktu dan gambaran kondisi zaman itu. 

====== 

JK 

Sebelum kanon Alkitab ditetapkan, ada banyak perdebatan. Ada yang beranggapan bahwa beberapa kitab Perjanjian Baru seperti surat Ibrani, surat Yudas, kitab Wahyu, dan surat 2 Petrus, adalah bukan hasil inspirasi Ilahi. Sementara pihak lain berpendapat bahwa beberapa kitab yang tidak dikanonisasi seperti: Gembala Hermas, Injil Petrus dan Thomas, surat-surat Barnabas dan Clement adalah hasil inspirasi Ilahi. Keputusan resmi Gereja Katolik menyelesaikan hal diatas sampai 1100 tahun kemudian. Hingga jaman Reformasi Protestan, tidak ada lagi perdebatan akan kitab-kitab dalam Alkitab. Melihat sejarah, Gereja Katolik menggunakan otoritasnya untuk menentukan kitab-kitab yang mana yang termasuk dalam Alkitab dan memastikan bahwa segala yang tertulis dalam Alkitab adalah hasil inspirasi Ilahi. Jika bukan karena Gereja Katolik, maka umat Kristen tidak akan dapat mengetahui yang mana yang benar. 

==== 

DA

Dasar2 apa yang dipakai gereja katolik untuk meng-apokrif-kan Injil2 lain? dasarnya hanyalah OTORITAS SEMU! jika bukan karena Gereja Katolik, maka umat Kristen tidak akan tersesat seperti ini, itu pernyataan yang lebih tepat! seperti kita ketahui bersama, pada dasarnya perbedaan pokok dari kedua golongan Injil diatas hanya terletak pada hakikat keEsaan Tuhan dan kemanusiaan Yesus yang berusaha dihancurkan oleh Gereja Roma yang ingin berkuasa secara mutlak dan menjadikan Trinitas sebagai doktrin absolut serta Penuhanan Yesus. Dan buka kembali catatan sejarah, umat manusia tidak akan lupa betapa 1100 tahun sebelum masa reformasi Protestan, adalah 1100 tahun yang bergelimang darah jutaan manusia yang berusaha menyampaikan kebenaran hakikat keEsaan Tuhan.jumlah korban kekejaman Gereja Katolik ini jauh lebih besar dari Holocaust bangsa Yahudi oleh Hitler dan Nazinya selama PD II (1939-1945). 

====== 

JK 

Alkitab lengkap tertua yang masih ada  hingga  sekarang berasal  dari abad ke-Empat, dan isinya sama dengan Alkitab yang dipegang oleh umat Katolik yaitu terdiri dari 73 kitab. Apa  yang  terjadi  dengan  manuskrip-manuskrip  asli yang  ditulis oleh  para penulis kitab Injil? Ada beberapa alasan akan hilangnya kitab-kitab asli tersebut: 

===== 

DA

4 abad setelah Yesus  mati,  kira2  seberapa  besar  distorsi  yang  telah  terjadi dalam meriwayatkan  kata2  dan  perbuatan Yesus melalui tradisi mulut ke mulut?, seberapa besar penambahan atau pengurangan  yang terjadi,  seberapa  terjaminnyakah Al-Kitab  yang kini  dipegang anda  sekalian saat ini? tapi setidaknya, para kaum Kristen terpelajar, ahli sejarah Gereja, Sarjana Injil, dan termasuk anda juga, masih berjiwa besar untuk mengakui bahwa manuskrip-manuskrip asli kitab Injil telah lenyap tak berbekas. Terimakasih. 

======== 

JK 

Umat Kristen purba, setelah membuat  salinan Alkitab,  juga tidak terlalu  peduli untuk menjaga kitab aslinya. Mereka  tidak beranggapan penting untuk memelihara tulisan-tulisan asli oleh Santo Paulus atau Santo Matius  oleh karena mereka  percaya penuh kepada  Gereja Katolik yang mengajarkan lewat  Tradisi melalui mulut para Paus dan para uskup-uskupnya. 

=== 

DA

Kalau aslinya saja tidak punya, darimana bisa yakin Al-Kitab yang dijamin Gereja ini betul-betul asli?, kita tidak bisa melihat perbedaannya antara sumber asli dengan kitab yang diklaim "asli" seperti umat Kristen sering katakan bila disodorkan pernyataan bahwa Injil itu palsu, mereka selalu minta tunjukkan" kalau begitu mana yang asli?" nah...terbuktilah! umat Kristen memang tidak punya manuskrip Injil yang asli, bila anda minta ditunjukkan dan ingin melihat hakikat Injil dan Taurat yang asli, berpeganglah pada Al-Qur'an, didalamnya anda bisa menemukan hakikat ajaran asli Injil maupun Taurat , yaitu KeEsaan Allah SWT, sebagaimana diimani dan diajarkan semenjak Nabi Adam AS s/d Nabi Ibrahim AS s/d Nabi Musa AS s/d Nabi Isa AS s/d Nabi Muhammad SAW. 

===== 

JK

Dalam Alkitab terjemahan bahasa Jerman,  Martin Luther  menambahkan kata  'saja' pada surat Roma 3 : 28.  Sehingga  ayat tersebut berbunyi : "Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman saja, dan bukan karena ia  melakukan hukum Taurat". Bahkan sebelum  pecahnya Reformasi Protestan, ada banyak versi-versi Alkitab yang beredar pada masa itu.  Banyak diantaranya mengandung kesalahan-kesalahan yang disengaja seperti dalam kasus-kasus kaum Heretic, pembangkang Gereja yang berusaha mendukung doktrin-doktrin  yang mereka ciptakan sendiri, dengan menuliskan Alkitab yang sudah diganti-ganti isinya. Ada juga kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja oleh karena faktor Human Error, mengingat  pekerjaan menyalin  Alkitab  dilakukan dengan tulisan tangan, ayat  demi ayat, yang sangat memakan waktu dan tenaga.  

==== 

DA

Mengharukan  sekali akhirnya  mendengar  pengakuan dari  umat Kristen sendiri bahwa penyalinan Alkitab tidak lepas dari faktor Human Error, terima kasih sekali lagi, anda telah memudahkan umat  Kristen  untuk  mengerti  hal ini  dengan bahasa  yang gamblang.  Tentu saja faktor Human  Error dalam sebuah kitab suci jelas menodai kesuciannya dan menurunkan derajatnya!  Sehingga tidak  layak lagi dijadikan pegangan dan diyakini  secara membabi buta tanpa mau menyelidiki sejauh mana kebenarannya. 

===== 

JK 

Oleh karena itu di akhir tulisan ini, kita dapat membuat kesimpulan-kesimpulan penting. Berdasarkan sejarah, Alkitab adalah sebuah kitab Katolik. Perjanjian Baru ditulis, disalin dan dikoleksi oleh umat Kristen Katolik. Kanon resmi dari kitab-kitab yang membentuk Alkitab  Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru  ditentukan secara penuh kuasa oleh Gereja Katolik pada abad ke empat. Oleh karena itu, dari Gereja Katolik-lah kaum Protestan bisa memiliki Alkitab. 

==== 

DA 

Gereja Katolik lahir atas prakarsa siapa dan pada abad berapa? lihat lagi diatas, Katolik sebagai terminologi baru muncul abad berapa? adanya kekuasaan tidak berarti kebenaran akan terjamin 100% bukan? Justru, yang sering terjadi, kekuasaan adalah lahan subur bagi korupsi, manipulasi, penyimpangan dan berbagai malpraktik lainnya. (anda sendiri yang menyebutkan dengan jelas kalimat : DITENTUKAN SECARA PENUH KUASA OLEH GEREJA KATOLIK) 

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah : ----Al-Kitab adalah hasil karya penyimpangan dan penyelewengan oleh oknum yang berkuasa untuk mempertahankan sebuah hegemoni! hegemoni gereja katolik!tapi bila anda ingin mengatakan : ALKITAB YANG ADA PADA ZAMAN INI DENGAN SEGALA KERUSAKANNYA, ADALAH SEBUAH KARYA GEREJA KATOLIK, maka pernyataan inilah yang lebih benar. 

==== 

JK 

Menuruti akal sehat dan logika, Gereja Katolik yang memiliki kekuasaan untuk menentukan Firman Allah yang Infallible, bebas dari kesalahan, pasti juga memiliki otoritas yang Infallible bebas dari kesalahan dan juga bimbingan dari Roh Kudus. Seperti telah anda lihat, terlepas dari deklarasi oleh Gereja Katolik, kita sama sekali tidak memiliki jaminan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah yang asli. Jika anda percaya kepada isi Alkitab maka anda juga harus percaya kepada otoritas Gereja Katolik yang menjamin keaslian Alkitab.  

==== 

DA

Bebas dari kesalahan tapi koq bisa2nya Gereja Katolik mengutuk dan menghukum orang yang mengatakan bumi itu bulat dan mengitari matahari. Sejarah tak bisa berdusta bung. Gereja Katolik mengkafirkan orang2 benar seperti Copernicus dan Galileo hanya karena mereka mengatakan kebenaran bahwa bumi itu bukan pusat semesta sebagaimana yang diajarkan Injil dan Gereja Katolik. Bahkan akhirnya Gereja Katolik meminta maaf dan menarik pernyataan kafirnya Galileo Galilei walupun sangaaaaaaat terlambat! Baru 359 tahun setelah pengkafiran dan penghukuman terhadap Galileo Galilei. Bayangkan! Gereja baru menarik pernyataannya menjelang abad 21 setelah 359 tahun berbuat kesalahan,berarti pernyataan anda bahwa gereja bebas dari kesalahan jelas salah besar, toh Gereja sendiri berarti mengaku salah dengan menarik kembali pernyataannya tersebut.dalam hal kesalahan Injil mendeskripsikan tata ruang semesta, masihkan anda mau melemparkan kesalahan ini kepada Inspirasi Ilahi? tidak mungkin Sang Pencipta salah dalam mendeskripsikan ciptaanNya sendiri!!! Berfikirlah !!! 

====== 

JK

Gereja Katolik melandaskan Perjanjian  Lama pada  Kanon Alexandria,  lebih  dari satu abad sebelum  kelahiran  Yesus Kristus   yang  menetapkan 43 kitab yang disebut Septuagint sebagai kitab-kitab Perjanjian Lama. 

==== 

DA

Sekali lagi...tidak ada yang namanya Gereja Katolik sebelum adanya Paulus yang mempopulerkan Penuhanan terhadap Yesus! yang ada adalah Gereja Roma / Gereja Paulian! bahkan lebih lucu lagi, mana mungkin Gereja Katolik lahir sebelum Yesus lahir, "Tuhannya" belum lahir, tapi koq lembaga penyembahnya sudah muncul duluan? jelas ngawur! SALAH! api atau percikan api muncul terlebih dahulu dari asap! tidak sebaliknya! 

===== 

JK 

Perlu ditegaskan disini bahwa baik Yesus maupun para murid-muridNya menggunakan 

Septuagint yaitu berdasarkan Kanon Alexandria.  

===== 

DA

Ketegasan memang perlu, tapi apa buktinya? apa buktinya Yesus  menggunakan Septuagint? apa buktinya bahwa Yesus berbicara dan menguasai bahasa Yunani? kalaupun demikian...yakinkah anda bahwa Imperium Ptolemeus mempunyai itikad baik untuk betul2 melindungi bangsa Yahudi dalam menterjemahkan isi PL sesuai aslinya? silahkan kaji bagaimana hubungan bangsa  Yahudi sebagai bangsa terjajah dan bangsa yunani sebagai penjajah, dan lebih penting lagi bangsa Yahudi adalah bangsa beragama Monoteistik  menyembah  Satu Tuhan  sementara bangsa Yunani adalah bangsa kafir penyembah berhala dan banyak dewa! harap diingat sebagai contoh, bahwa pada saat penjajahan Indonesia  oleh Belanda, banyak  sekali  orientalis  Kristen Belanda yang mencoba menterjemahkan Qur'an ke dalam bahasa Indonesia dan maknanya diputarbalikkan, tapi  untungnya  umat Islam  selalu memiliki  Al-Qur'an dalam bahasa dan  teks aslinya  yaitu bahasa  Arab. Lain halnya dengan  umat Kristen yang tidak  lagi memiliki manuskrip asli  Injil  yang kini  musnah tak  tentu rimbanya. Jadi sudah  terang,  sangat  tak berdasar,  mempercayai terjemahan dibawah otoritas bangsa penjajah yang agama dan orientasinya  berbeda sementara  naskah aslinya sendiri entah  kemana? itu namanya berlindung dari hujan dibawah rumah laba-laba 

====== 

JK 

Selama berabad-abad Gereja dilanda oleh berbagai pembangkangan (Heresy). Para pembangkang ini menggunakan Alkitab yang sudah diselewengkan isinya untuk mendukung doktrin-doktrin mereka sendiri. Gereja Katolik sebagai penjaga keaslian Alkitab juga memiliki hak dan kuasa untuk memastikan bahwa umat Kristen memiliki Alkitab yang isinya tidak dikorupsi demi kepentingan sekelompok orang. Oleh karena itu otoritas Gereja Katolik memusnahkan alkitab-alkitab yang isinya penuh kesalahan ini dan menggantinya dengan Alkitab yang murni isinya. Martin Luther bukan satu-satunya orang yang pernah mengkorupsi isi Alkitab. 

====== 

DA

Sebuah pengakuan yang mengharukan tentang kenyataan bahwa betul Gereja Katolik telah memusnahkan Al-Kitab2 yang bertentangan dengan doktrinnya atas nama kekuasaan. Mengenai siapa yang sesungguhnya menyelewengkan Al-Kitab, pernyataan anda adalah pernyataan yang gegabah dan tidak didukung bukti-bukti! 

======= 

JK 

Umat  Katolik  sebaiknya  menghindari  berbagai versi  Alkitab  Protestan, diantaranya : RSV (Revised Standard Version), KJV (King James Version), NIV (New International Version), 

Tyndale Bible dan Zonderfan Bible. Untuk  mengenalinya  mudah saja, tidak satupun  diantaranya mempunyai kitab-kitab Deuterokanonika. Jadi anda tahu membedakan yang mana Alkitab Katolik dan yang mana Alkitab Protestan.  

==== 

DA

Mengapa harus dihindari? bukankah pada hakikatnya, ayat2nya sama-sama saja, bagaimana bisa mengatakan yang satu palsu, sementara yang diklaim "palsu" sama saja dengan yang diklaim "asli" toh, ujung2nya Trinitas dan Penuhanan Yesus juga? bedanya yang satu lebih padat sementara yang satu lagi lebih ramping. 

==== 

JK

Pertama-tama perlu ditegaskan disini, bahwa Alkitab bahasa Indonesia tidaklah diterjemahkan dari Alkitab bahasa Inggris. Lihatlah pada bagian awal Alkitab dimana tertulis bahwa "Teks Perjanjian Lama diterjemahkan dari Bahasa Ibrani. Teks Perjanjian Baru diterjemahkan dari Bahasa Yunani. Teks Deuterokanonika diterjemahkan dari Bahasa Yunani". Kedua, perlu diketahui bagi orang Indonesia yang jelas bukan Native English speaker  bahwa kata "Lord" dalam Alkitab berarti "God" atau "Tuhan". Kata "Lord" bukan hanya digunakan pada Yesus, tetapi juga pada Allah Bapa dalam ayat-ayat Perjanjian Lama. 

===== 

DA

Sebuah  pendapat yang  meragukan. coba  selidiki Injil  berbahasa Indonesia  tertua ada di tahun berapa, coba selidiki bahasa Indonesia baru digunakan secara luas tahun   berapa?  dan   selidiki, siapa   yang  melakukan   penerjemahan   tersebut?   jangan   menuduh   bangsa   Indonesia   yang saat  itu bodoh dan terjajah yang menerjemahkannya,  jangankan bahasa  Ibrani atau bahasa Yunani, bisa bahasa Belanda  saja waktu itu  bukan main hebatnya (sebelum politik balas budi Belanda) jadi pernyataan anda diatas tidak didukung fakta historis sama sekali. 

====== 

JK

Catatan : (1) Injil Matius dipercaya selama ini sebagai Injil yang pertama ditulis dan ditulis oleh Santo Matius, salah satu dari ke-12Rrasul. Akan tetapi hasil penelitian ahli Alkitab menunjukkan persamaan nara-sumber antara Injil Matius dan Injil Markus. Pertanyaannya adalah, mengapa Rasul St. Matius harus mengutip dari sumber Injil Markus mengingat dia adalah orang yang mengenal Yesus secara pribadi. Sementara banyak persamaan dengan Injil Matius, Injil Markus yang terpendek diantara keempat Injil  menceritakan kisah-kisah Yesus dengan kata-kata yang lebih mendetail. Oleh karena itu dipercaya bahwa Injil Markus adalah yang pertama ditulis dan bahwa Santo Matius penulis Injil bukanlah Rasul Matius, melainkan umat Kristen generasi kedua, sama seperti Santo Markus sendiri yang namanya sering muncul dalam surat-surat Santo Paulus maupun Santo Petrus, dikenal juga sebagai Yohanes Markus. Penulis : Jeffry Komala Nara sumber:[1] Where We Got The Bible: Our Debt to the Catholic Church, 22nd edition, by The Right Rev. Henry G. Graham, published by Tan Books & Publishers, Inc.;[2] Beginning Apologetics 1: How to Explain and Defend The Catholic Faith, by Father Frank Chacon and Jim Burnham, published by San Juan Catholic Seminars;[3] The Catholic Bible (NAB): Personal 

Study Edition, published by Oxford University Press;[4] Berbagai situs web Katolik di Internet. Rekomendasi bacaan: A History of Christendom (3 volumes), by Warren H. Carroll. Sumber inspirasi: The Catholic Answer lay apostolate. Website: http://www.catholic.com 

==== 

DA

Saya garis bawahi kata "Dipercaya" yang dalam konteks diatas, sinonim dengan kata "dianggap" atau "diasumsikan". Seberapa pastinya suatu hal yang diklaim sebagai kebenaran?, bila fondasinya hanya berupa asumsi atau anggapan, kita berbicara mengenai Kitab yang dianggap suci,! Kitab yang dijadikan pedoman dalam kehidupan Rohani suatu umat! jangan menyamakan kitab suci dengan tabloid gosip yang semua isinya hanya berdasarkan anggapan atau asumsi! 

====== 

End of Copy 

Dimitry. A :

Berhubung hingga saat ini, belum ada jawaban sama sekali dari Jefry Komala, maka terpaksa saya harus berasumsi bahwa beliau menyetujui semua sanggahan saya terhadap tulisannya tersebut. oleh karena itu saya tidak akan membahas tulisan di atas lebih lanjut. Pada kesempatan ini saya akan mengupas mengenai bukti kepalsuan dan keanehan Injil baik dari segi isi maupun sejarahnya, melalui tulisan tanya jawab antara umat Kristen dengan Drs. Henricus Pidyarto Gunawan,o carm. dalam bukunya "Umat bertanya Romo Pid menjawab" vol.6. Romo Drs.Henricus Pidyanto Gunawan adalah seorang Lulusan Insitut Biblicum, Roma (1982-1986), lulusan program Doktoral Teologi Alkitabiah dari Universitas St.Thomas Aquino, Roma (1988-1990) yang juga pernah mengecap pendidikan seminari menengah Malang tahun 1967. Romo Pid menggambarkan Al-Kitab sebagai berikut :

***"Menurut keyakinan Katolik, AL-Kitab bukanlah suatu Kitab sekali jadi. Al-Kitab 

bukan buku yang didiktekan langsung oleh Allah, sehingga segala sesuatu yang ada didalamnya harus sempurna dalam segala hal (karena seandainya memang didiktekan Allah, pasti segalanya harus sempurna) Tidak. Alkitab adalah rekaman iman manusia kepada Allah yang telah mewahyukan diri kepada manusia secara perlahan-lahan selama ribuan tahun. Allah memang adalah "pengarang" Alkitab (tanda kutip dari Romo Pid sendiri.), akan tetapi dilain sisi, Alkitab itu juga adalah karya manusia, karena yang merumuskan sabda Allah itu adalah manusia yang diilhami dan dibimbing Roh Kudus. isi pokok Alkitab memang berasal dari Allah, tetapi cara perumusannya terserah pada kemampuan penulis manusiawi. (hal. 29).***

Tanggapan Dimitry. A (YBT) : dari penjelasan Romo Pid diatas dapat ditarik beberapa 

kesimpulan :

1. Al-Kitab tidak sempurna karena tidak langsung didiktekan oleh Allah 

2. Al-Kitab-menurut umat Kristen-merupakan karya kolaborasi Tuhan dan manusia 

3. Perumusan isi pokok Al-Kitab terserah pada kemampuan penulis manusiawi Romo Pid, sebetulnya sudah sangat berjiwa besar dengan mengakui bahwa Al-Kitab tidak bisa lagi diyakini sebagai semata Firman Tuhan. Hal ini mestinya menjadi pelajaran bagi mereka yang mengatakan bahwa Alkitab adalah 100% karya dan Firman Tuhan.kemudian seberapa besar persentase perumusan Alkitab yang diserahkan pada kemampuan penulis? 10%, 50% atau 100%. dengan keadaan seperti itu sangat sulit memilah-milah mana yang merupakan perumusan si penulis, dan mana yang merupakan andil dari Tuhan atau Roh kudus seperti yang diyakini umat Kristen. namun, perhatikanlah, . 

Firman Allah: 

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akbat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah 79) 

 

Selanjutnya  penulis akan  mengutipkan lagi  pernyataan2 Romo Pid  mengenai  Al-Kitabnya itu, dalam tanya jawab antara umat Kristen sendiri dengan dirinya yang telah dirangkum dalam bukunya. 

*** 

Pertanyaan Umat Kristen : (hal 18)

1. Sebelum daftar resmi (kanon) Alkitab ditentukan, sebenarnya ada lebih banyak tulisan. Hal yang mengagetkan saya ialah cerita yang mengatakan bahwa disaat para Bapa konsili tidak mufakat, maka votinglah yang berlaku. Kalau begitu, bagaimana bisa mempercayai "kadar" Firman Tuhan? bisa jadi, kitab yang ditolak oleh mayoritas lebih berkadar "Firman Tuhan" daripada yang diterima.

---Komentar Dimitry. A (YBT) :

Saudara-saudara inilah pertanyaan yang diajukan oleh seorang Kristen yang kritis, yang mau menggunakan akal pikirannya dan tidak hanya sekedar percaya buta saja. mentalitas, seperti inilah yang agak susah ditemukan pada umat Kristen yang lebih sering cenderung percaya buta saja tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. atas pertanyaan ini Romo Pid menjawab sbb: 

*** Jawaban Romo Pid :

Memang benar, yang menetapkan Kanon Alkitab...adalah Otoritas Gereja, dalam hal ini Konsili. darimana saya tahu bahwa kitab ini adalah bagian dari Al-Kitab sedang Kitab lain tidak? dari keputusan Gereja! mengapa? sebab dalam Alkitab sendiri tidak ada Sabda Tuhan yang menentukan Kitab mana saja yang merupakan Firman-Nya.....jadi iman saya juga tergantung dari Iman Gereja. Ini suatu hal yang mendasar yang perlu kita akui. namun perlu juga kita yakini bahwa dalam Konsili-Konsili, Roh Kudus bekerja secara istimewa maka suatu keputusan Konsili, biarpun lewat voting, adalah berkat bimbingan Roh Kudus. 

---Komentar Dimitry. A (YBT) : 

Kita telah melihat sendiri, bahwa pertanyaan logis yang kritis dari seorang umat Kristen, pada akhirnya ditanggapi oleh Romo Pid dengan menyarankan untuk hanya percaya saja. Percaya buta dan menggantungkan iman pada Gereja. Jelas bahwa sikap seperti ini tidak menjawab kegelisahan batin seorang umat Kristen, karena lagi-lagi ia dihadapkan hanya pada satu pilihan : 

PERCAYA BUTA! sangat memprihatinkan seorang Romo lulusan program Doktoral Teologia menjawab dengan demikian Apologetiknya, demikian reduktifnya,...bila seorang Romo lulusan Doktor Teologia saja tidak dapat lepas dari belenggu pemikiran yang Dogmatis-Doktriner dan kembali hanya bisa percaya buta, apalagi umat Kristen yang awam? 

***Pertanyaan Umat Kristen ke-2 : (hal.18)

2. Banyak  ucapan yang  menurut para ahli bukan berasal dari Yesus sendiri tapi "dititipkan" pada mulut Yesus. Apakah ada usaha untuk memilah-milah, mana yang asli dari Yesus, mana yang bukan? 

Jawaban Romo Pid :

"Menurut para ahli, ada ucapan-ucapan yang mungkin sekali tidak berasal dari mulut Yesus sendiri, tetapi "dititipkan" pada mulut Yesus. Kalaupun teori ini benar, kita tidak perlu bingung. Rumusan ucapan bisa saja tidak asli dari Yesus, tetapi isi ucapan itu pasti sesuai dengan ajaran Yesus, sebab para penulis suci setia pada Wahyu Yesus Kristus. 

---Komentar Dimitry. A (YBT) : 

Lagi-lagi jawaban Romo Pid tidak menjawab kegelisahan si penanya, Romo Pid kembali menyarankan si penanya untuk percaya buta dan tidak perlu bingung, tetapi di sisi lain tidak ada dasar yang bisa dipercayai. bagaimana mungkin sang penulis masih bisa disebut setia pada wahyu Yesus, bila ia telah berani menitipkan kata pada mulut Yesus. Setia berarti : Hanya menuliskan apa yang dikatakan! bukan menyisipkan, mengurangi, maupun menambahkan! Ada beberapa kesimpulan penting dari jawaban2 Romo Pid pada hal.18 tersebut, yaitu :

1. Penetapan Kanon Alkitab oleh Konsili dilakukan melalui voting! 

2. Ada ucapan-ucapan yang tidak berasal dari mulut Yesus namun dititipkan dalam 

mulutnya oleh para penulis! Maka perhatikanlah : 

 

Firman Allah: 

 "Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akbat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah 79) 

Maha Benar Allah dengan segala FirmanNya. 

Kemudian saya akan kutipkan kembali tanya-jawab yang terjadi antara umat Kristen dengan Romo Pid, (hal. 23)

***Pertanyaan Umat Kristen (redaksinya tidak sama huruf per huruf namun intinya sama)

1. Dasar apa yang dipakai untuk menentukan bahwa hanya empat Injil (Markus, Matius, Lukas, Yohanes) yang diakui sebagai Injil Sinoptik?

*** Jawaban Romo Pid :

"Pada prinsipnya, kita harus percaya bahwa Roh Kudus-lah yang membimbing pimpinan Gereja (Magesterium) dalam menentukan kitab mana yang adalah sabda Allah dan mana yang bukan.

---Komentar Dimitry. A (YBT) :

Saudara-saudara, kita saksikan sendiri, pada akhirnya Romo Pid sebagai seorang Romo dan Doktor Teologia bidang Alkitabiah, lagi-lagi menjawab bahwa semuanya "HARUS PERCAYA SAJA". Tanpa fakta dan bukti pendukung satupun! inikah yang dinamakan kekuatan iman? mereka menggantungkan harapan pada persangkaan bahwa Roh Kudus akan membimbing Gereja dalam menentukan Injil mana yang benar, tapi saat ditemukannya berbagai keanehan dan kontradiksi, akankah mereka juga menyalahkan semua kesalahan pada Roh Kudus???

***Pertanyaan umat Kristen no.2

2. Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani,  kalau begitu Kitab PB  itu hanyalah saduran, sebab Yesus dan para Rasul berbicara bahasa Aram, bagaimana keaslian Injil, dapat dipertanggung 

jawabkan? 

***Jawaban Romo Pid :

"Kita menerima suatu kitab sebagai Injil yang otentik dari Yesus, bukan pertama2 karena kita bisa memperoleh kepastian bahwa kitab itu benar-benar memuat kata-kata Yesus, persis seperti aslinya. Kita menerima Injil itu sebagai asli dari Yesus karena kita percaya bahwa Injil itu benar-benar menyampaikan ajaran Yesus yang menyelamatkan kita. Karena itu, meskipun suatu ucapan Yesus ternyata diwartakan secara sedikit berbeda satu dengan yang lain, iman kita tidak perlu goyah. Para penulis suci sendiri, tidak menganggap perlu bahwa mereka mewartakan kebenaran secara seragam dalam hal-hal yang tidak hakiki / esensial. mereka merasa bebas untuk sedikit mengubah ucapan Yesus agar lebih sesuai dengan kebutuhan umat yang dihadapi mereka, jadi, kita tak bisa membaca Alkitab dengan mentalitas dan tuntutan seorang manusia modern yang suka menuntut kepastian dan ketelitian data sejarah. Memang menerjemahkan suatu kalimat dari satu bahasa ke bahasa lain itu tidak selalu mudah. bisa jadi terjemahannya tidak 100% tepat. Namun, bagi kita tidak terlalu penting apakah ucapan Yesus yang dimuat dalam Injil yang bahasaYunani itu persis sama dengan ucapan Yesus dalam bahasa Aram, asal intinya sama.

---Komentar Dimitry. A (YBT) :

Tampaknya Romo Pid sudah benar-benar kehilangan Ilham dan Inspirasi dari Roh Kudus, sehingga jawabannya kembali pada ajakan untuk "PERCAYA SAJA" dan menganggap hal-hal penting menjadi "TIDAK TERLALU PENTING" Perhatikan point---"Kita menerima suatu kitab sebagai Injil yang otentik dari Yesus, bukan pertama2 karena kita bisa memperoleh kepastian bahwa Kitab itu benar-benar memuat kata-kata Yesus, persis seperti aslinya"---Sekarang, bagaimana kita bisa yakin 100% kalau Injil memuat ajaran Yesus kalau ternyata tidak ada kepastian bahwa kata-kata Yesus disadur ke dalam bahasa Yunani sesuai aslinya??? Kemudian Romo Pid mengatakan bahwa para penulis tidak merasa perlu untuk mewartakan hal-hal yang tidak esensiil secara seragam! betulkah demikian? bukankah kita telah membuktikan bahwa peristiwa kebangkitan Yesus sebagai peristiwa yang sangat esensiil dan fundamental dalam iman Kristen, ternyata tidak diwartakan secara seragam oleh para penulis Injil 4? Bukankah peristiwa kenaikan ke langit yang juga sangat esensial hanya terdapat dalam 2 Injil Sinoptik sementara 2 yang lain tidak mencatat? apakah kedua peristiwa itu kurang esensial dan fundamental bagi iman Kristen sehingga para penulis juga menerapkan sikap "TAK PERLU SERAGAM" dalam penulisan kedua peristiwa tersebut dalam Injil? Kemudian mengenai pernyataan Romo Pid bahwa Injil tidak bisa dibaca dengan mentalitas manusia modern yang membutuhkan kepastian dan ketelitian data sejarah 

secara tidak langsung mengakui bahwa Injil memang tidak memiliki dasar historis yang kuat dan akurat dan dilain sisi juga menyatakan bahwa injil tidak selalu cocok untuk segala zaman, tidak aktual, dan tidak up-to date- ...serendah itukah kualitas kitab yang mereka yakini sebagai Firman Tuhan?

Adapun point2 penting dari jawaban Romo Pid tersebut adalah sebagai berikut : 

1. Tidak ada kepastian bahwa Injil benar memuat kata-kata Yesus persis seperti aslinya 

2. Penulis Injil tidak merasa perlu untuk mewartakan kebenaran secara seragam. 

3. Penulis Injil merasa bebas untuk mengubah ucapan Yesus 

4. Kandungan Al-Kitab tidak memiliki akurasi dan dasar historis yang cukup. 

5. Penerjemahan kata2 Yesus dalam bahasa Aram ke bahasa Yunani tidak 100% tepat (hmm...tidak 100%tepat atau 100% tidak tepat?) 

Mari kita lanjutkan ke tanya jawab selanjutnya:

***Pertanyaan Umat Kristen ( hal 11 ) :

1. Siapakah penulis ke 4 Injil? apakah mereka hidup pada zaman Yesus? kalau mereka tidak hidup pada zaman Yesus, apakah berarti mereka mengarang berdasarkan cerita orang-orang Yahudi lalu diilhami Roh Kudus? tahun berapa kira-kira mereka hidup? apa pekerjaan mereka?

***Jawaban Romo Pid :

Kita tidak tahu dengan pasti siapakah para penulis ke empat Injil. Menurut tradisi kuno yang diikuti oleh Gereja, pengarang ke 4 Injil itu adalah Rasul Matius (Injil pertama), Rasul Markus (Injil kedua), Rasul Lukas (Injil ketiga) dan Rasul Yohanes (Injil keempat)...para ahli tafsir modern tidak selalu menerima pendapat tradisional mengenai para pengarang Injil ini. Misalnya, banyak ahli yang tidak menerima bahwa Injil Yohanes benar2 ditulis oleh Rasul Yohanes karena beberapa macam alasan. Bagaimana sikap kita? siapa persisnya penulis ke 4 Injil memang tidak diketahui secara pasti. Yang penting kita harus percaya bahwa ke 4 Injil benar-benar ditulis oleh seseorang berdasarkan iman para Rasul dan berdasarkan Ilham Roh Kudus sendiri.jadi, tidak soal apakah penulis Injil itu pernah melihat dan hidup bersama Yesus atau tidak. Karena tidak ada kepastian mengenai siapa pengarangnya, maka pertanyaan2 lain tidak dapat dijawab dengan pasti 

juga.

---Komentar Dimitry. A (YBT) :

Saudara-saudara, entah sudah keberapa kalinya Romo Pid mengucapkan "HARUS PERCAYA" dan mengatakan "TIDAK JADI MASALAH" dalam menanggapi kegelisahan umat Kristen tersebut. Namun patut dicatat bahwa Romo Pid mau tak mau harus mengakui bahwa penulis 4 Injil sampai saat ini tidak diketahui pasti. Dan menarik bahwa Romo Pid saat menganalisa siapa-siapa kira-kira penulis ke 4 Injil sesungguhnya dengan menggunakan istilah "seseorang" dan bukan "orang-orang" apakah dia hendak menyatakan bahwa kemungkinan ke-4 Injil memang hanya ditulis oleh satu orang yang sama? siapa dia? Romo Pid tak memberikan jawaban, dan bukan hanya Romo Pid, tapi juga sebagian besar ahli dan sarjana Alkitab dan Teologia.dengan demikian terbuktilah hipotesa saya pada bagian sebelumnya, bahwa penulis Injil tidak menyaksikan dan bersama Yesus semenjak ia ditangkap di Getsemani, disalib, dan seterusnya. murid Yesus langsung saja tidak mungkin menyaksikan dan menuliskan secara akurat semua proses tersebut karena mereka semua meninggalkan Yesus ketika ia ditangkap,. dan lebih parah lagi, bila ternyata yang menulis Injil adalah bukan murid Yesus, bagaimana mungkin mereka dapat mewartakan proses penyaliban, kematian, kebangkitan dan seterusnya secara akurat? padahal seluruh dasar iman Kristen tersebut bergantung pada pewartaan dalam Injil oleh sang "penulis misterius" ini. adapun kesimpulan penting dari jawaban diatas adalah :

1. Tidak diketahui secara pasti siapa yang menulis ke 4 Injil Sinoptik 

2. Tidak jelas apakah penulis ke 4 Injil ini pernah melihat dan hidup bersama Yesus atau tidak 

3. Anggapan bahwa Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes yang menulis Injil Sinoptik hanya berdasarkan tradisi kuno yang diikuti oleh Gereja, sementara para ahli sendiri menentang hipotesa tersebut. 

Kemudian seorang umat Kristen yang lain yang saat itu bisa jadi sedang gelisah menanyakan salah satu masalah yang mustinya tidak bisa dianggap remeh dalam Injil 

***Pertanyaan Umat Kristen :

1. Apakah yang dimaksud dengan tanda (...) / tanda kurung yang terdapat pada Alkitab?

***Jawaban Romo Pid :

Ada ayat2 tertentu dalam Alkitab yang dimasukkan diantara tanda (...) karena ayat-ayat itu sangat problematik dan hampir pasti tidak asli. Contoh pertama, Matius 6 : 13b yang berbunyi "Karena engkaulah yang mempunyai kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin. Kalimat ini diletakkan diantara tanda (...) karena tidak terdapat pada manuskrip-manuskrip Yunani yang paling kuno dan penting. Selain itu, dalam komentar Doa Bapa kami oleh para bapa gereja, ayat itu tidak pernah disinggung. karena kedua alasan ini para ahli menyimpulkan bahwa Matius 6 : 13b itu tidak asli, melainkan tambahan kemudian yang dibuat oleh para penyalin Injil berdasarkan praktek pada waktu itu. Contoh kedua, I Yohanes 5 : 7 yang berbunyi : "Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (didalam surga : Bapa, Firman, dan Roh Kudus : dan ketiganya adalah satu.dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi) : Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu" karena alasan2 yang sama dengan Matius 6 : 13b, kata-kata yang ada diantara tanda (...) pada I Yohanes 5 : 7 pun juga hampir pasti tidak asli.

---Komentar Dimitry. A (YBT) :

Nampaknya Romo Pid dalam masalah yang satu ini tidak bisa menggunakan jurus "PERCAYA SAJA" dan "TIDAK JADI MASALAH". Saudara-saudara, ini adalah bukti nyata bahwa ternyata didalam Injil terdapat penambahan2 dan penyisipan kata yang telah diakui sendiri oleh para ahli dan sarjana Injil.itupun kalau terlacak, tidak ada jaminan bahwa tidak ada lagi kalimat palsu dalam Injil selain yang sudah disinyalir tersebut. kemudian mengenai I Yohanes 5 : 7, penting dicatat bahwa ayat dalam kurung tersebut adalah referensi doktrin Trinitas, bila ayat tersebut memang tidak asli, lalu bagaimana nasib doktrin tersebut dalam Injil? jelas tak berdasar! maka semua kesimpulan yang dapat dikumpulkan dari hasil tanya jawab Romo Pid dengan umat  Kristen mengenai Injil / Alkitab secara berurutan dari awal adalah sebagai berikut :

  1. Al-Kitab tidak sempurna karena tidak langsung didiktekan oleh Allah 

  2. Al-Kitab-menurut umat Kristen-merupakan karya kolaborasi Tuhan dan manusia 

  3. Perumusan isi pokok Al-kitab terserah pada kemampuan penulis manusiawi 

  4. Penetapan Kanon Alkitab oleh Konsili dilakukan melalui voting! 

  5. Ada ucapan-ucapan yang tidak berasal dari mulut Yesus namun dititipkan dalam mulutnya oleh para penulis! 

  6. Tidak ada kepastian bahwa Injil benar-memuat kata-kata Yesus persis seperti aslinya 

  7. Penulis Injil tidak merasa perlu untuk mewartakan kebenaran secara seragam. 

  8. Penulis Injil merasa bebas untuk mengubah ucapan Yesus 

  9. Kandungan Al-Kitab tidak memiliki akurasi dan dasar historis yang cukup  

10. Penerjemahan kata2 Yesus dalam bahasa aram ke bahasa Yunani tidak 100% tepat  

11. Tidak diketahui secara pasti siapa yang menulis ke 4 Injil Sinoptik 

12. Tidak jelas apakah penulis ke 4 Injil ini pernah melihat dan hidup bersama Yesus atau tidak 

13. Anggapan bahwa Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes yang menulis Injil Sinoptik hanya berdasarkan tradisi kuno yang diikuti oleh Gereja, sementara para ahli sendiri menentang hipotesa tersebut. 

14. Di akui  bahwa terdapat  kalimat-kalimat  dalam  Injil yang  tidak asli  dan merupakan sisipan  (itu pun baru sejauh  yang diketahui,  atau sudah diketahui namun ditutup-tutupi). 

Jelaslah bahwa baik umat Kristen maupun Alkitab itu sendiri telah membuktikan bahwa begitu banyak masalah, pertentangan, kontradiksi dan paradoks yang tak terpecahkan, belum lagi hal-hal yang menodai alkitab sebagai kitab suci umat Kristen seperti pornografi, kemustahilan, anjuran berbuat dosa (Alkoholisme misalnya) dll,dll, dengan bukti-bukti nyata yang menunjukkan kerendahan kualitas Alkitab, jelaslah bahwa Al-Kitab yang diyakini umat Kristen saat ini tidak bisa lagi dijadikan pegangan, pedoman hidup, dan tidak bisa diyakini sebagai 100% Firman Tuhan, terbukti bahwa ada penyisipan, pengurangan, dan penambahan disana-sini. perhatikanlah, 

Firman Allah: 

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak didalamnya"(QS 4:82) 

Premis Mayor :.Kitab yang memiliki banyak pertentangan, bukanlah dari sisi Allah 

Premis Minor  :.Injil umat Kristen memiliki banyak pertentangan,  

Kesimpulan / Konklusi : Injil umat Kristen bukanlah dari sisi Allah! 

Dengan demikian gugur dan runtuhlah salah satu tiang penyangga yang amat penting bagi dasar iman Kristen. 

End of Part 5 

 

VI. Verifikasi asal usul Perayaan Natal 25 Desember 

===========================================

Bila kita bertanya pada umat Kristen, apa yang mereka rayakan pada tanggal 25 Desember? serempak mereka akan menjawab"Natal!" tanyakan pada mereka apa makna dari perayaan Natal? mereka akan menjawab "memperingati hari Kelahiran Kristus sang penebus dosa kedunia" hal tersebutlah yang diyakini hampir seluruh umat Kristen sebagai dasar perayaan Natal pada 25 Desember. Tapi marilah kita uji, apakah benar bahwa Yesus dilahirkan 25 Desember, apakah benar bahwa tanggal 25 Desember sejak dulu memang untuk merayakan hari kelahiran Yesus? Marilah kita uji bersama-sama.untuk itu perlu saya kutipkan mengenai sejarah perayaan Natal dari sumber-sumber Kristen sendiri, yang pertama adalah sbb: 

(Sejarah Tanggal Hari Raya Natal). 

Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, kebiasaan ini baru mulai dalam abad ke IV, sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena Gereja tidak tahu dengan pasti bilamana pada hari dan tahun berapa Yesus dilahirkan. Kitab-kitab Injil tidak memuat data-data tentang hal itu. Dalam Lukas 2 dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat 8), itu berarti bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan bulan November. 

Klemens dari Alexandria mengejek orang-orang yang berusaha menghitung & menentukan hari kelahiran Yesus. Dalam abad-abad pertama hidup kerohanian anggota-anggota jemaat lebih diarahkan kepada kebangkitan Yesus. Natal tidak mendapat perhatian. Perayaan hari ulang tahunnya umumnya  terutama oleh Origenes dianggap sebagai suatu kebiasaan kafir : orang-orang seperti Firaun & Herodes yang merayakan hari ulang tahun mereka. Orang Kristen tidak berbuat demikian : orang Kristen merayakan hari kematiannya sebagai hari ulang tahunnya. Tetapi di sebelah Timur (Eropa Timur) orang telah sejak dahulu memikirkan mujizat pemunculan Allah dalam rupa manusia. Menurut tulisan-tulisan lama suatu Sekte Kristen di Mesir telah 

merayakan "Pesta Epiphania" (Pesta Pemunculan Tuhan) pada tanggal 4 Januari. Tetapi yang dimaksudkan oleh sekte ini dengan pesta Epiphania ialah munculnya Yesus sebagai Anak Allah pada waktu Ia dibaptis di sungai Yordan. Gereja sebagai keseluruhan (Gereja di seluruh Eropa) bukan saja menganggap Baptisan Yesus sebagai Epiphania, tetapi terutama kelahiranNya di dunia. Sesuai dengan anggapan ini Gereja pada permulaan abad ke-IV  merayakan pesta Epiphania pada tanggal 6 Januari sebagai pesta kelahiran & pesta baptisan Yesus. Perayaan kedua pesta ini berlangsung pada tanggal 5 Januari malam (menjelang tanggal 6 Januari) dengan suatu tata ibadah yang indah, yang terdiri dari Pembacaan Alkitab & Puji-pujian (nyanyian). Ephraim dari Syria menganggap Epiphania sebagai pesta yang paling indah. Ia katakana : "Malam perayaan Epiphania ialah malam yang membawa damai-sejahtera dalam dunia. Siapakah yang mau tidur pada malam, dimana seluruh dunia sedang berjaga-jaga? " Pada malam perayaan Epiphania semua gedung gereja dihiasi dengan karangan bunga. Pesta ini khususnya dirayakan dengan gembira di guha Betlehem di mana Yesus menurut kepercayaan orang - dilahirkan. Di Roma perayaan Natal kemudian - antara tahun 325 & tahun 354 - beralih dari tanggal 6 Januari ke tanggal 25 Desember. Dalam agama kafir pada waktu itu tangal 25 Desember dirayakan sebagai pesta untuk menghormati Dewa Matahari. Kaisar Konstantin menghendaki, supaya agama Kristen menggunakan praktik-praktik keagamaan yang ada pada waktu itu. Sementara itu Konsili Nicea (325) dengan kuat menggarisbawahi, bahwa Yesus sejak lahir-Nya adalah Anak Allah. Hal ini mendorong Gereja untuk merayakan hari ulang tahun (Dies Natalis) Yesus sebagai suatu pesta tersendiri, lepas dari pesta BaptisanNya. Untuk itu Gereja menggantikan pesta kafir  pesta Dewa Matahari  dengan "Pesta Kristen" : "Pesta Natal Yesus Kristus" sebagai terang dunia. Tetapi pengaruh pesta kafir ini lama sekali nampak dalam Pesta Natal. Begitu rupa, sehingga 

Paus Leo  dalam abad ke-V  harus menasihatkan orang-orang Kristen pada waktu itu supaya mereka jangan merayakan pesta Dewa Matahari, tetapi Natal Yesus Kristus. Dari Roma Perayaan Natal pada tanggal 25 Desember disebarkan ke seluruh dunia. Juga ke Indonesia. Jadi yang kita rayakan (catatan pengutip: umat Kristiani maksudnya) pada tanggal 25 Desember bukanlah suatu tanggal histories, tetapi suatu fakta, yaitu fakta keselamatan dari kelahiran Yesus Kristus, Juru selamat dunia 

Dikutip dari  

Buku Katekisasi Perjanjian Baru I, 

Dr. J.L. Ch. Abineno  

BPK Gunung Mulia - Jakarta,  

Tahun 1984. 

Bab 3 Kelahiran Yesus (Natal II) 

Sejarah Tanggal Hari Raya Natal 

Halaman 14 - 16 

Dimitry. A (YBT) :

Dengan bukti-bukti diatas maka jelaslah bahwa hari lahir Yesus tidak diketahui sampai saat ini dengan pasti, maka tidak tepat bila umat Kristen merayakan hari Natal setiap tanggal 25 Desember, terlebih perayaan pada tanggal 25 Desember diadopsi dari pesta agama kafir memperingati hari lahir Dewa Mitra , Dewa Matahari. Perlu juga saya kutipkan kembali hasil diskusi saya dengan umat Kristen di forum diskusi Paroki St. Andreas mengenai masalah Natal : 

 

Tanggapan Sdr. Hoho : (Kristen) 

** JAWABAN HOHO KE 1 

** Salam sejahtera selalu untuk saudara 

** Jawab : 

** 1. Yesus  lahir  bukan  di Bulan Desember  baca  di Alkitab  sangat   jelas Lukas 1 : 26 -32. " 1 : 26.  Dalam Bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. 25 Desember dipersembahkan kepada Dewa Matahari oleh kaum kafir. Matahari, adalah sumber cahaya dan terang bagi dunia. Maka karena Yesus dianggap dan diimani sebagai terang itu sendiri, maka pantaslah Yesus menggantikan Dewa Matahari yang dipuja itu sebagai sumber terang dan cahaya yang sejati. Jadi tidak ada masalah toh... Justru dengan demikian terdapat refleksi teologis yang lebih dalam dan bermakna. 

 

Tanggapan Sdr. Martin :

Shallom,  

Tentang kapan Tuhan Yesus lahir, memang tidak perlu ditutup-tutupi jika itu bukan tanggal yang aslinya. Namun, jika misalnya saya ingin merayakan tanggal 29 Februari, ya tidak ada yang melarang, dan tidak akan mengurangi makna Natal itu SAMA SEKALI bagi saya. Hanya saja saya senang untuk merayakannya bersama saudara-saudara seiman yang lain di seluruh dunia dengan bersama-sama, dan kami mencoba mencari kesepakatan tanggal dan diambillah tanggal 25 Desember. Gitu kronologi ceritanya (hm..hm..kayak saya saja yang buat tanggal 25 Desember itu). Dan kalau kita lihat, kita tidak bisa dapatkan tanggal lahirnya Yesus Kristus di Alkitab. Kemudian yang paling baru adalah diskusi saya dengan Yacinta di forum yang sama dan jawaban yang diberikannya juga tidak jauh berbeda dengan rekan-rekannya sebelumnya.sebelumnya, 

Yacinta telah mengcopykan sebuah artikel panjang tentang sejarah Natal. Tanggapan Dimitry. A (YBT) :

Semua artikel-artikel panjang yang sudah susah-payah anda kutipkan hanya semakin 

mempertegas kenyataan yang sudah saya paparkan sebelumnya yaitu : 

1. HARI LAHIR YESUS YANG SEJATI TIDAK DIKETAHUI 

2. PERAYAAN NATAL PADA TANGGAL 25 DESEMBER ADALAH HASIL ADOPSI 

DARI HARI LAHIR DEWA MITRA,DEWA BANGSA KAFIR.  

Untuk lebih jelasnya saya lampirkan lagi INTI dari kutipan2 artikel anda diatas! 

============ 

Copy Artikel Yacinta. 

Orang-orang kafir pada hari tersebut memberikan pujaan khusus kepada dewa Mithra untuk 

merayakan kelahiran Matahari yang kasat mata., Ilahi (Dies Natalis Solis Invicti). Bukti dari ibadat kafir ini bisa ditunjukan pada masa pemerintahan Kaisar Aurelianus. Ia mengumumkan pada tahun 274 bahwa 25 Desember adalah hari penghormatan khusus untuk Dewa Matahari. Pada tanggal tersebut orang-orang Roma secara khusus memberi penghormatan kepada Dewa Saturnus, Dewa pertanian dan datangnya Matahari

================= 

YBT : PERHATIKAN! 

================= 

Copy Yacinta :

Orang-orang Nasrani kala itu mengambil upacara tersebut. Yang dipuja tidak lagi Matahari atau Dewa Pertanian tetapi Yesus. Inkulturasi ini sekaligus juga "counter culture" terhadap kultus kafir pada Dewa Matahari di Roma. Orang Kristiani secara sadar-sengaja mengganti pusat pemujaan dengan matahari baru: Yesus. Matahari sejati yang membawa fajar baru untuk dunia gelap bangsa manusia. Usaha ini banyak didukung oleh Kaisar Konstantin yang kala itu masih kafir. Ia sendiri dibaptis pada tahun 312.

================= 

YBT : PERHATIKAN! 

=================

Copy Yacinta : 

PERAYAAN DEWA MATAHARI? 

Pada tahun AD-274 di Roma tanggal 25 Desember dimulai perayaan kelahiran Matahari karena diakhir musim salju tanggal itu Matahari mulai kembali penampakan sinarnya dengan kuat. Lalu bagaimana sikap umat Kristen menghadapi perayaan kafir ini? Umumnya umat Kristen yang hidup dengan benar memang tidak merayakan hari Matahari ini dan meninggalkannya, tetapi harus diakui bahwa masih ada sebagian umat yang belum benar-benar meninggalkan tradisi kekafirannya dan merayakan hari perayaan dewa Matahari itu. Lalu bagaimana sikap pemimpin gereja menghadapi hal ini? Adanya fakta bahwa sukar bagi orang Roma yang baru bertobat menjadi Kristen meninggalkan perayaan itu disebabkan karena ketika kaisar Konstantin menjadi Kristen, maka umumnya orang Roma ikut-ikutan menjadi Kristen statistik tanpa mereka meninggalkan ritus kekafiran semula. Hal ini menyebabkan para pemimpin gereja waktu itu berusaha untuk mengalihkan perhatian mereka akan perayaan itu menjadi perayaan Matahari Kebenaran yang kemudian menggantinya menjadi Natal dan meresmikannya di Roma tahun 336, dan menjadikan tanggal 25 Desember sebagai hari peringatan kelahiran Kristus. Hal ini diperkenalkan oleh Kaisar Konstantin yang memilih tanggal itu sebagai pengganti tanggal 5-6 Januari. Perayaan Natal kemudian di lakukan di Anthiokia pada tahun 375 dan pada tahun 380 dirayakan di Konstantinopel, dan tahun 430 di Alexandria dan kemudian di tempat-tempat lain dimana kekristenan sudah menanamkan akarnya. Dari data sejarah itu dapatlah diketahui bahwa Natal bukanlah dimulai sebagai 'hari Matahari' karena semula diadakan pada tanggal 5-6 Januari, tetapi yang benar adalah usaha dari pemimpin gereja Barat (Roma) untuk mengubah tanggal itu menjadi tanggal 25 Desember untuk mengalihkan perhatian umat Kristen dari kepercayaan lama menuju kelahiran Kristus. Pada saat yang sama orang-orang kafir yang tidak bertobat masih tetap merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari Matahari, dan selanjutnya praktek perayaan Natal umat Kristen tidak ada sangkut pautnya dengan perayaan Matahari sekalipun harus diakui bahwa di kalangan orang Kristen Roma waktu itu tentu masih ada yang merayakannya keduanya bersamaan secara sinkretistik. Orang-orang Kristen kemudian, apalagi yang tidak terikat budaya Roma, tidak ada yang punya kesan tentang Perayaan Matahari. 

===================

Komentar saya (YBT) : Walaupun ada penegasan bahwa semula Natal dirayakan tanggal 5-6 Januari, tetap saja tanggal 5-6 Januari tidak dapat dibuktikan Yesus lahir pada tanggal tersebut, jadi tetap saja umat Kristen yang merayakan Natal pada tgl 5-6 Januari saat itu merayakan sesuatu yang tidak memiliki dasar APAPUN! Berbagai artikel dan tanggapan umat Kristen diatas telah memberikan bukti-bukti nyata terhadap kesalahan umat Kristen yang merayakan hari lahir 

Yesus pada 25 Desember.

Kesimpulan:

1. HARI LAHIR YESUS YANG SEJATI TIDAK DIKETAHUI 

2. PERAYAAN NATAL PADA TANGGAL 25 DESEMBER ADALAH HASIL ADOPSI 

DARI HARI LAHIR DEWA MITRA,DEWA BANGSA KAFIR.

Dengan demikian runtuh dan gugur sudah Hari Raya Umat Kristen, Natal pada 25 Desember. Karena jelas, bahwa Yesus tidak lahir pada hari itu, dan sampai saat ini hari lahirnya sendiri tidak diketahui. sehingga yang dirayakan oleh umat Kristen setiap tanggal 25 Desember, tak lebih sekedar meneruskan pesta tradisi bangsa Kafir sebagai kosmetik religius bagi keuntungan sistem ekonomi kapitalistik. Maka dengan demikian, sesungguhnya umat Kristen tidak memiliki hari raya apapun! 

End of Part 6 

====== 

KONKLUSI HASIL PENGUJIAN SELURUH DASAR / POKOK / FONDASI IMAN 

KRISTEN : 

Konklusi dari hasil pengujian keseluruhan dasar / pokok / fondasi iman Kristen adalah 

sebagai berikut : 

1. Doktrin Trinitas / Tritunggal ? -------------> (GUGUR) 

2. Kisah Penyaliban (Crucifixion) ? ----------> (GUGUR) 

3. Kisah Kebangkitan (Ressurection) ? --------> (GUGUR) 

4. Kisah kenaikan (Ascencion) ? ---------------> (GUGUR) 

5. Injil sebagai Kitab Suci dan Firman Tuhan ? ----> (GUGUR) 

Dengan demikian,  maka bangunan  Iman Kristen  sudah runtuh  seluruhnya dan tak 

memiliki dasar apapun. Sehingga apalagi yang mau ditawarkan oleh  agama Kristen pada kita?  apa  lagi yang hendak  dijual dan disodorkan  oleh para  Misionaris pada kita? apa lagi  yang hendak dikhotbahkan para Pendeta, Pastor pada kita?  ibarat rumah, maka rumah Iman  Kristen itu sudah  porak poranda,  tanpa  tiang penyangga, tanpa lantai sehingga melesak ke dalam tanah, tanpa atap untuk bernaung. rumah seperti itukah yang hendak ditawarkan kepada kita umat Islam?...rumah seperti itukah yang dijadikan tempat bernaung umat Kristen selama ini? bukankah Allah sudah menjelaskan dan menawarkan semua  solusinya dalam Al-Qur'an :

"Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam" (QS. Ali Imran:19) "Barangsiapa mencari agama selain Islam maka sekali-kali tidaklah  akan diterima  (agama itu)  daripadanya,  dan  dia  diakhirat termasuk orang-orang yang rugi." (Ali Imran:85)

Firman Allah: 

"Hai Ahli  Kitab marilah  kepada suatu  kalimat (ketetapan)  yang tidak  ada perselisihan antara kami dan  kamu, bahwa tidak kita sembah  kecuali Allah dan  tidak kita persekutukan  Dia dengan  sesuatu pun  dan tidak (pula) sebagian  kita menjadikan 

sebagian yang  lain sebagai  Tuhan  selain daripada Allah,  jika mereka berpaling, maka 

katakanlah kepada  mereka :  Saksikanlah,  bahwa kami  adalah  orang-orang yang menyerahkan diri kepada (kepada Allah)" (QS. Ali Imran 64) 

Firman Allah: 

"Maka  mengapa mereka  tidak bertaubat  kepada Allah dan  memohon ampun  kepada-

Nya?  Dan Allah Maha  Pengampun lagi Maha Penyayang. "(QS. Al-Maa'idah : 74) 

Saudaraku Muslimin / Muslimat, tetaplah teguh dalam Islam, jangan pernah meninggalkan dan menelantarkan Nikmat Islam sebagai satu-satunya Agama yang di Ridhai Allah pada kita. Bagi saudara-saudaraku yang sedang bimbang tanpa pegangan atau bahkan yang sudah terperangkap jerat bujuk rayu Misionaris Kristen, dan juga untuk teman, rekan dan kawanku ku yang beragama Kristen baik yang aktif sebagai Misionaris maupun tidak, Sadarlah, bahwa kalian sedang menelantarkan tempat bernaung dan berlindung paling Indah, Suci,dan Agung Karunia Allah SWT, sementara iming-iming Iman Kristen sudah jelas adalah bangunan porak poranda tak bertiang dan tak berdasar juga tak beratap. Bagi rekan-rekan, khususnya yang beragama Kristen, renungilah sejenak ayat Al-Qur'an berikut

Firman Allah :

"Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) ; Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat....”

(QS. Al-Baqarah 256) 

 

Ikhwan / Akhwat, Muslimim / Muslimat yang saya cintai, Insya Allah, rangkuman tulisan ini cukup memadai untuk dijadikan bekal melawan propaganda Misionaris Kristen, karena sekali lagi yang paling penting dari studi perbandingan agama dalam hal ini Kristen, adalah dengan langsung melakukan pengujian terhadap hal-hal mendasar yang dijadikan fondasi iman mereka, kita telah sama-sama mengkaji dan membuktikan bahwa seluruh dasar iman Kristen terbukti telah runtuh dan gugur sehingga tidak perlu lagi bagi kita membahas hal remeh temeh lain yang hanya akan membuang waktu kita yang berharga, seperti membahas : apakah benar patung bunda Maria menangis darah, apakah benar Yesus menampakkan diri di Kramat, apakah benar bahwa Kain Kafan Turin itu asli, dsb, dsb,...cukup sodorkanlah bukti kebobrokan seluruh dasar iman mereka, Insya Allah, mereka tidak punya senjatata apa-apa lagi untuk menyerang aqidah kita, mereka tidak punya bahan propaganda lagi untuk dijual dan ditawarkan pada kita. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat, saya membuka  tanggapan sekaligus  kritik dari siapapun,  namun sekali lagi bila ingin mendapat response kembali, harap kirimkan e-mail langsung ke: yesusbukantuhan@myquran.com atau dimitry19yesusbukantuhan@yahoo.com

Akhirul kalam, 

Hanya  kepada  Allah SWT  kami  berlindung  dan  meminta  pertolongan, kebenaran 

hanya dari Allah SWT, dan kesalahan adalah murni dari saya, 

 

Wassalamualaikum Wr.Wb. Muslimin / Muslimat, Ikhwan / Akhwat, Brothers / Sisters 

PEACE AND PROPS 2 Y'ALL 

Dimitry A.(YBT) 

==========================THE END ========================== 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sabily