Selasa, 27 Juli 2010

Dibalik Alasan di Haramkannya Bangkai, Darah, Daging Babi dan Khamr

* Bangkai

Bangkai adalah daging binatang yang matinya tidak disembelih (darah tidak keluar). Bisa jadi, matinya karena kecelakaan (tertabrak, terjatuh, tercekik), karena tua, atau karena suatu penyakit. Bangkai haram untuk dimakan disebabkan pada bangkai darahnya tidak keluar. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan penyakit atau senyawa-senyawa berbahaya lainnya ikut masuk ke tubuh kita bersama daging bangkai tersebut.

* Darah

Banyak alasan mengapa darah diharamkan, di antaranya:

· Di dalam darah terdapat kotoran, racun, dan senyawa berbahaya yang harus dibuang melalui urine.

· Darah adalah media yang paling sesuai bagi mikroba (bakteri) pembusuk.

· Di dalam darah terdapat zat pembekuan darah (Ca++) yang bisa membekukan isi perut kita (bila kita makan darah/ saren/dadih).

· Mengandung senyawa yang beracun pada jantung, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan sistem saraf manusia yakni putrescine dan cadaverine.

* Daging Babi

Beberapa hal yang menjelaskan mengapa babi diharamkan adalah:

· Allah SWT jelas telah mengharamkannya, yang secara jelas terdapat didalam Al Qur’an.

“Katakanlah: ‘Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor.’”

(Al-An‘am [6]:145)

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(Al-Baqarah [2]:173)

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk ( mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(Al-Maidah [5]:3)

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(An-Nahl [16]:115)

· Rasulullah saw juga telah menegaskan tentang keharaman daging babi.

· Banyaknya temuan-temuan scientific (ilmiah), medis, maupun realita di lapangan mengenai besarnya mudharat daging babi. Terkait kemudharatan daging babi, ada beberapa alasan yang menjelaskan hal tersebut:

a) Babi adalah binatang yang paling jorok dan kotor.

b) Babi suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri. Kotoran manusia pun dimakannya. Babi juga sangat suka berada pada tempat yang kotor, tidak suka berada di tempat yang bersih dan kering.

c) Babi banyak punya tabiat yang tidak baik.

d) Babi termasuk hewan pemalas dan tidak suka bekerja (mencari pakan). Tidak tahan terhadap sinar matahari. Tidak gesit, tetapi makannya rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus di antara hewan jinak lainnya. Jika bertambah umur, menjadi makin malas dan lemah (tidak berhasrat menerkam dan membela diri). Suka dengan sejenis dan tidak pencemburu.

e) Menurut A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov, 1990, konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut penelitian ilmiah, hal tersebut disebabkan karena praeputium (kantong penis) babi sering bocor, sehingga urin babi tersebut merembes ke daging.

f) Babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal. Konsumen babi sering memilih daging babi yang lemak punggungnya tipis, karena semakin tipis lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi adalah mudah mengalami ketengikan (rancidity) karena mempunyai kandungan lemak yang sangat tinggi sehingga sudah tidak layak dikonsumsi.

g) Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Babi memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya. Babi memakan sampah, barang busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, bahkan memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama.

h) Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dalam sebuah penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, Cina dan Swedia, menyatakan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada tahun 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo, Brazil.

i) Babi dikatakan sebagai reservoir (tempat menyimpan barang cadangan) penyakit. Hal ini disebabkan babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, antara lain: Virus Encephalitis (menyerang otak kecil). Di Malaysia, virus ini pernah menghebohkan karena membunuh 90 orang hanya dalam waktu 60 hari.

j) Daging babi adalah tempat persinggahan bagi beberapa jenis cacing yang berbahaya. Diantara cacing yang terdapat pada babi antara lain: Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spinalis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru-paru (Paragonimus), Larva dan sista cacing pita babi dapat bermigrasi ke tubuh manusia melalui usus & peredaran darah. Apabila manusia memakan daging babi yang tidak dimasak dengan baik, maka larva-larva cacing akan masuk, menempel pada dinding, dan berkembang biak di usus manusia. Cacing-cacing tersebut akan menyedot sari-sari makanan. Akibatnya dapat terjadi anemia (kurang darah), gangguan pencernaan, diare, histeria, mudah kaget, dan lain-lain.

k) Terdapat bermacam-macam bakteri dan virus yang terdapat pada babi, antara lain: Bakteri Tuberculosis (TBC), Virus cacar (Small pox), penyebab kudis (Scabies), Kolera (Salmonella choleraesuis).

l) Menurut Dr. Muhammad Abdul Khair (Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur’an al Karîm, daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing Trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengonsumsi daging babi tersebut.

m) Penyakit lain yang ditularkan adalah Kolera Babi, yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus; keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi dan dapat menyebabkan gangguan persendian; kulit kemerahan, yang ganas dan menahun; penyakit pengelupasan kulit (Benalu Askaris) yang berbahaya bagi manusia.

n) Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman penulis buku Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman menyatakan dalam bukunya bahwa memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik.

o) Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Sayyid, penulis buku Rahasia Kesehatan Nabi, mengungkapkan dalam bukunya bahwa daging babi adalah daging yang sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak. Meskipun empuk dan terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi sulit dicerna. Ibaratnya racun, seperti halnya kolesterol. Selain itu, daging babi menyebabkan banyak penyakit yaitu pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sabily