JAKARTA – Dari balik terali besi, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tetap vokal menyuarakan syariat Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Mendengar rencana kedatangan Barack Obama untuk yang ke sekian kalinya ulama kharismatik paling dimusuhi Amerika ini kembali menyampaikan kecaman terhadap Presiden AS Barack Obama yang berencana menghadiri ke KTT ASEAN di Bali.
Menurut Ustadz Abu, Obama itu mewakili
kepentingan Amerika yang menurut syariat Islam, statusnya adalah kafir
harbi sehingga menolak kedatangannya adalah wajib. “Obama dan Amerika
itu hukumnya kafir harbi. Jadi menolak kedatangannya itu hukumnya wajib menurut kemampuan. Kita wajib membenci, kita tidak boleh menyukai karena dia kafir harbi
yang merusak Islam. Siapa saja yang menolak kedatangan Obama sesuai
kemampuannya kita hargai,” ujarnya kepada voa-islam.com, Selasa
(15/11/2011).
Karena status Obama adalah kafir harbi,
jelas Ustadz Abu, maka menurut Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 29,
seharusnya Obama diperangi, bukan disambut dan dihormati sebagai tamu.
“Perangilah orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka
tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya
dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu
orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka
membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Qs At-Taubah 29).
“Jadi, kita itu harusnya memerangi kalau
mampu bukan malah menyambut. Kalau tidak mampu memerangi ya jangan
diterima kedatangannya,” jelas Ustadz Abu. “Kedatangannya itu mesti
membawa fitnah karena Amerika sudah mengumumkan perang salib. Sejak
George W Bush laknatulllah itu dia sudah mengumumkan perang salib,” tambahnya.
Ustadz Abu mewanti-wanti kepada umat
Islam agat tidak berkasih sayang terhadap musuh yang memerangi Islam,
karena perbuatan itu dilarang menurut syariat. “Kita tidak boleh
berkasih sayang terhadap musuh Allah, seperti dalam surat Al-Mujadilah
22: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah
dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak,
atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka…”
tutupnya. [ahmed widad] Sumber: (voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar