Sabtu, 19 November 2011

"Tentang Islam" dari Catatan Sahabat

Diberbagai media khususnya website, blog, milis dan komunikasi maya lainnya, sudah terbiasa para musuh islam menggunakan segala cara untuk menjatuhkan dan membuat opini publik bahwa ajaran islam adalah biadab, teroris, brutal, kasar, dan tidak toleran. Nabi Muhammad yang notabene nabi umat islam itu adalah gila seks, suka perang, dan penebar kebencian. Agama islam adalah agama yang penyebarannya lewat pedang, pemaksaan, teror, pembunuhan dan kebiadaban-kebiadaban modern lainnya yang menurut tafsir mereka adalah benar adanya. Astaughfirullah...

Padahal islam sendiri sudah mengatakan :
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al-Baqarah: 256). 

Sudah sangat mengakar pada otak kiri “Musuh-musuh Islam” bahwa agama islam bisa berkembang di jagad ini tidak lain adalah menggunakan Pedang !. Islam adalah agama Pedang , bisa bertambah banyak karena gorok leher kafir, untuk mendapat kapling disurga salah satunya adalah gorok leher kafir, tidak seiman wajib dibunuh, ibarat gengster yang bila mana ada anggotanya yang meninggalkan geng tersebut, maka wajib digorok atau halal darahnya.
Pemikiran – pemikiran yang sangat distorsi ini telah menjadi makanan sehari-hari mereka, sehingga kebencian yang mendalam dapat kita lihat dari apa yang keluar dari mulut mereka, yaitu agama teror dan kebiadapan modern. Hal ini bisa terjadi karena mereka belum mempelajari islam secara kaffah, mereka mempelajari islam karena kebencian dan sikap permusuhan yang sangat! dan juga karena doktrin yang memang sudah di ajarkan dari kecil untuk membenci Islam dan Muhammad berserta semua Ajarannya.
Bagaimana bisa “musuh-musuh Islam” mengatakan bahwa Muhammad menyebarkan agamanya dengan menggunakan pedang? Dia memaksa orang masuk Islam dengan menggorok leher orang? Sebaiknya mereka membuang jauh-jauh pemikiran Keji lagi biadab seperti itu.

“Bagaimanapun sejarah jelas menerangkan bahwa legenda tentang penaklukan Muslim terhadap dunia dan memaksakan Islam dengan menggunakan pedang adalah suatu cerita yang tidak masuk akal yang sering diceritakan oleh ahli sejarah.” (De Lacy O’Leary dalam Islam at the Crossroad (Islam di Persimpangan Jalan), London, 1923)

“Semakin saya pelajari semalam saya temukan bahwa kekuatan Islam bukan berasal dari pedang.” Mahatma Gandhi, Bapak India Modern dalam “Young India” (India Muda).

“Mereka (pengkritik Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan bukan kebaikan. Mereka mengubah setiap kebaikan dengan kejahatan yang besar. Ha1 ini menggambarkan kebejatan moral mereka….kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa melihat bahwa satu-satunya pedang Muhammad adalah pedang kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk memafkan pedang yang menaklukan musuh-musuhnya dan membersihkan hati mereka. Pedangnya lebih tajam daripada pedang baja.” {Pandit Gyanandra Dev Sharma Shastri, pada suatu rapat di Gorakhpur (India), 1928}

“Beliau memilih untuk hijrah daripada harus berperang melawan rakyatnya sendiri; tetapi ketika penindasan mereka sudah di luar batas toleransi barulah beliau mengangkat pedang untuk membela diri. Mereka yang percaya bahwa suatu agama bisa disebarkan dengan kekerasan adalah orang yang bodoh yang tidak tahu jalannya suatu agama ataupun jalannya dunia. Mereka bangga dengan kepercayaannya karena mereka berada di suatu jalan, jalan yang jauh dari kebenaran” (Seorang jurnalis Sikh dalam Nawan Hindustan, New Delhi, 17 November 1947)

Saya harap pemikiran yang picik dan sangat tidak adil seperti yang telah dilakukan oleh “musuh-musuh islam’ tidak menjadi santapan bagi mereka, agar umat islam tidak diinjak-injak bagaikan budak yang menjadi bulan-bulanan di Zaman ini.

Wassalam
Hendra Wijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sabily