Sabtu, 19 November 2011

Ba'asyir: Kafir Harbi Obama Wajib Diperangi, Kedatangannya Bawa Fitnah

JAKARTA – Dari balik terali besi, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tetap vokal menyuarakan syariat Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Mendengar rencana kedatangan Barack Obama untuk yang ke sekian kalinya ulama kharismatik paling dimusuhi Amerika ini kembali menyampaikan kecaman terhadap Presiden AS  Barack Obama yang berencana menghadiri ke KTT ASEAN di Bali.

Menurut Ustadz Abu, Obama itu mewakili kepentingan Amerika yang menurut syariat Islam, statusnya adalah kafir harbi sehingga menolak kedatangannya adalah wajib. “Obama dan Amerika itu hukumnya kafir harbi. Jadi menolak kedatangannya itu hukumnya wajib menurut kemampuan. Kita wajib membenci, kita tidak boleh menyukai karena dia kafir harbi yang merusak Islam. Siapa saja yang menolak kedatangan Obama sesuai kemampuannya kita hargai,” ujarnya kepada voa-islam.com, Selasa (15/11/2011).
Karena status Obama adalah kafir harbi, jelas Ustadz Abu, maka menurut Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 29, seharusnya Obama diperangi, bukan disambut dan dihormati sebagai tamu.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Qs At-Taubah 29).
“Jadi, kita itu harusnya memerangi kalau mampu bukan malah menyambut. Kalau tidak mampu memerangi ya jangan diterima kedatangannya,” jelas Ustadz Abu. “Kedatangannya itu mesti membawa fitnah karena Amerika sudah mengumumkan perang salib. Sejak George W Bush laknatulllah itu dia sudah mengumumkan perang salib,” tambahnya.
Ustadz Abu mewanti-wanti kepada umat Islam agat tidak berkasih sayang terhadap musuh yang memerangi Islam, karena perbuatan itu dilarang menurut syariat. “Kita tidak boleh berkasih sayang terhadap musuh Allah, seperti dalam surat Al-Mujadilah 22: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka…” tutupnya. [ahmed widad]       Sumber: (voa-islam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sabily