Sabtu, 19 November 2011

"Tentang Islam" dari Catatan Sahabat

Diberbagai media khususnya website, blog, milis dan komunikasi maya lainnya, sudah terbiasa para musuh islam menggunakan segala cara untuk menjatuhkan dan membuat opini publik bahwa ajaran islam adalah biadab, teroris, brutal, kasar, dan tidak toleran. Nabi Muhammad yang notabene nabi umat islam itu adalah gila seks, suka perang, dan penebar kebencian. Agama islam adalah agama yang penyebarannya lewat pedang, pemaksaan, teror, pembunuhan dan kebiadaban-kebiadaban modern lainnya yang menurut tafsir mereka adalah benar adanya. Astaughfirullah...

Padahal islam sendiri sudah mengatakan :
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al-Baqarah: 256). 

Sudah sangat mengakar pada otak kiri “Musuh-musuh Islam” bahwa agama islam bisa berkembang di jagad ini tidak lain adalah menggunakan Pedang !. Islam adalah agama Pedang , bisa bertambah banyak karena gorok leher kafir, untuk mendapat kapling disurga salah satunya adalah gorok leher kafir, tidak seiman wajib dibunuh, ibarat gengster yang bila mana ada anggotanya yang meninggalkan geng tersebut, maka wajib digorok atau halal darahnya.
Pemikiran – pemikiran yang sangat distorsi ini telah menjadi makanan sehari-hari mereka, sehingga kebencian yang mendalam dapat kita lihat dari apa yang keluar dari mulut mereka, yaitu agama teror dan kebiadapan modern. Hal ini bisa terjadi karena mereka belum mempelajari islam secara kaffah, mereka mempelajari islam karena kebencian dan sikap permusuhan yang sangat! dan juga karena doktrin yang memang sudah di ajarkan dari kecil untuk membenci Islam dan Muhammad berserta semua Ajarannya.
Bagaimana bisa “musuh-musuh Islam” mengatakan bahwa Muhammad menyebarkan agamanya dengan menggunakan pedang? Dia memaksa orang masuk Islam dengan menggorok leher orang? Sebaiknya mereka membuang jauh-jauh pemikiran Keji lagi biadab seperti itu.

“Bagaimanapun sejarah jelas menerangkan bahwa legenda tentang penaklukan Muslim terhadap dunia dan memaksakan Islam dengan menggunakan pedang adalah suatu cerita yang tidak masuk akal yang sering diceritakan oleh ahli sejarah.” (De Lacy O’Leary dalam Islam at the Crossroad (Islam di Persimpangan Jalan), London, 1923)

“Semakin saya pelajari semalam saya temukan bahwa kekuatan Islam bukan berasal dari pedang.” Mahatma Gandhi, Bapak India Modern dalam “Young India” (India Muda).

“Mereka (pengkritik Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan bukan kebaikan. Mereka mengubah setiap kebaikan dengan kejahatan yang besar. Ha1 ini menggambarkan kebejatan moral mereka….kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa melihat bahwa satu-satunya pedang Muhammad adalah pedang kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk memafkan pedang yang menaklukan musuh-musuhnya dan membersihkan hati mereka. Pedangnya lebih tajam daripada pedang baja.” {Pandit Gyanandra Dev Sharma Shastri, pada suatu rapat di Gorakhpur (India), 1928}

“Beliau memilih untuk hijrah daripada harus berperang melawan rakyatnya sendiri; tetapi ketika penindasan mereka sudah di luar batas toleransi barulah beliau mengangkat pedang untuk membela diri. Mereka yang percaya bahwa suatu agama bisa disebarkan dengan kekerasan adalah orang yang bodoh yang tidak tahu jalannya suatu agama ataupun jalannya dunia. Mereka bangga dengan kepercayaannya karena mereka berada di suatu jalan, jalan yang jauh dari kebenaran” (Seorang jurnalis Sikh dalam Nawan Hindustan, New Delhi, 17 November 1947)

Saya harap pemikiran yang picik dan sangat tidak adil seperti yang telah dilakukan oleh “musuh-musuh islam’ tidak menjadi santapan bagi mereka, agar umat islam tidak diinjak-injak bagaikan budak yang menjadi bulan-bulanan di Zaman ini.

Wassalam
Hendra Wijaya

Tudingan Wahabi Kontributor Teror Bom Tak Pernah Terbukti



(Tanggapan untuk Tulisan KH. Said Aqil Siradj)
Oleh: Artawijaya
Wartawan dan Penulis Buku
PASCA serangan bom bunuh diri di GBIS Kepunton Solo, perbincangan mengenai kaitan antara terorisme dan doktrin Wahabi kembali mencuat di media massa. Setidaknya hal itu tercermin dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj pada harian Republika (3/10/2011). Artikel berjudul “Radikalisme, Hukum, dan Dakwah” ini menarik untuk dicermati, karena KH Said Aqil telah mengaitkan antara pergerakan dakwah Wahabi dengan radikalisme. Beliau bahkan membuat istilah baru tentang dakwah Wahabi, yaitu “ideologi puritanisme radikal.”
Kita tentu bersyukur, seorang ketua umum sebuah organisasi massa besar seperti KH Said Aqil Siradj begitu peduli terhadap teror bom yang banyak menimbulkan korban dari masyarakat yang tak bersalah. Bahkan sebenarnya bukan hanya KH Said Aqil Siradj, tokoh yang sering dikait-kaitkan dengan kasus terorisme seperti KH Abu Bakar Ba’asyir (ABB) pun mengecam aksi bom di Cirebon dan Solo sebagai tindakan ngawur yang jauh dari pemahaman syariat. Pada beberapa kesempatan, ABB menyatakan bahwa Indonesia adalah wilayah aman yang karenanya Islam harus ditegakkan lewat cara-cara damai.
Ada beberapa hal yang perlu dikritisi dari artikel Kiai Said di atas, yang terkesan seperti menabur angin, mengenai siapa saja yang dianggap sebagai Wahabi. Dalam beberapa alineanya, artikel tersebut bahkan seperti mengumbar stigma yang gebyah uyah. Jika tak dikritisi, tulisan tersebut bisa menimbulkan ragam penafsiran di masyarakat dan generalisasi terhadap kelompok yang dituduh mengusung dakwah Wahabi. Sehingga hal ini bisa berpotensi memicu konflik sosial di akar rumput, sebagaimana terjadi pada sebuah pengajian hadits di Klaten, Jawa Tengah, yang nyaris dipaksa bubar karena dianggap bagian dari dakwah Wahabi.
....Jika tak dikritisi, tulisan Kiai Said berpotensi memicu konflik sosial di akar rumput, seperti terjadi di sebuah pengajian hadits di Klaten, yang nyaris dipaksa bubar karena dianggap dakwah Wahabi....
Di antara kalimat yang bisa menimbulkan bias pemahaman dan stigma dari  tulisan KH Said Aqil adalah, “Kita bisa mencermati pergerakan paham Wahabi di negeri kita yang secara mengendap-endap telah memasuki wilayah pendidikan dengan menyuntikkan ideologi puritanisme radikal, semisal penyesatan terhadap kelompok lain hanya karena soal beda masalah ibadah lainnya. Di berbagai daerah bahkan sudah terjadi ‘tawuran’ akibat model dakwah Wahabi yang tak menghargai perbedaan pandangan antar-muslim. Model dakwah semacam ini bisa berpotensi menjadi ‘cikal bakal’ radikalisme.”
Pada alinea lain, KH Said Aqil mengusulkan agar dilakukan “sterilisasi” masjid-masjid yang berpotensi menjadi sarang kelompok puritan radikal, sebuah kelompok yang menurutnya seringkali menimbulkan “tawuran” di tengah masyarakat. Dalam kesempatan lain, KH Said Aqil bahkan meminta masyarakat untuk mewaspadai 12 yayasan dari Timur Tengah yang ditengarai mendapat suntikan dana dari kelompok Wahabi. Tulisan KH. Said Aqil Siradj yang dimuat dalam harian ini seolah menyatakan bahwa memerangi ideologi teror sama dengan memerangi ideologi puritan radikal yang diusung oleh kelompok yang ia sebut sebagai Wahabi. Kelompok yang saat ini menurutnya mengendap-endap di dunia pendidikan, membawa suntikan beracun berisi “ideologi puritan radikal”.

Antara Wahabi dan Terorisme

Stigma Wahabi merujuk pada sosok ulama abad ke-18 bernama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimy An-Najdi. Gerakan dakwahnya mengusung tajdid dan tashfiyah  (pembaharuan dan pemurnian) akidah kaum muslimin dari beragam kemusyrikan dan amaliah yang tidak diajarkan oleh Islam. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah seorang dai yang tak pernah menyebut kiprah dakwahnya dengan penamaan dakwah Wahabi atau tak pernah mendirikan organisasi dakwah bernama Wahabi. Istilah Wahabi baru muncul belakangan, itupun dengan tujuan stigmatisasi oleh mereka yang tak setuju dengan pemikiran yang diusung dalam dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Di Indonesia, stigma Wahabi juga pernah dilekatkan pada ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah, Al-Irsyad, dan Persatuan Islam (PERSIS). Tokoh-tokoh seperti KH Ahmad Dahlan, Syaikh Ahmad Soorkati, Ahmad Hassan, dianggap sebagai pengusung paham  Wahabi di Indonesia. Bahkan, jauh sebelum itu, pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol pun pernah disebut sebagai pengusung dakwah Wahabi. Baik Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ataupun generasi dakwah selanjutnya di seluruh dunia yang sepaham dengan pemikirannya tak pernah ada yang dengan tegas menyatakan dirinya sebagai Wahabi.
KH Said Aqil Siradj dalam tulisannya tak menjelaskan siapa saja atau kelompok mana saja yang masuk dalam kategori puritan radikal pengusung dakwah Wahabi. Ia hanya menjelaskan, kelompok tersebut tak menghargai perbedaan  dan mudah memberikan label sesat pada sesama Muslim lainnya. Sama tak jelasnya, ketika ia melontarkan pernyataan bahwa ada 12 yayasan milik Wahabi yang perlu diwaspadai yang kini beroperasi di Indonesia. Apa saja yayasan itu, kenapa perlu diwaspadai, adakah pelanggaran baik dari sisi hukum nasional ataupun hukum Islam dari 12 yayasan tersebut sehingga layak untuk diwaspadai tak pernah dijabarkan. Sekali lagi, apa yang dilontarkan KH Said Aqil seperti menabur angin, menerpa siapa saja yang dianggap sebagai Wahabi. 
Jika merujuk pada banyak kasus yang terjadi di basis-basis NU, maka kelompok puritan radikal atau Wahabi yang dimaksud KH Said Aqil adalah mereka yang membid’ahkan tahlilan, tawassul, ziarah kubur, maulid Nabi, dan amaliah lainnya yang menjadi tradisi di kalangan Nahdliyin. Kriteria inilah yang sering diungkapkan oleh KH Said Aqil di media massa ketika menyoroti kiprah kelompok yang ia sebut sebagai “Wahabi.” Namun, adakah kaitannya antara kelompok yang berdakwah untuk menjauhi bid’ah dalam urusan ibadah  dengan kelompok teroris?
Nyatanya seluruh ormas Islam di Indonesia, baik yang meyakini bolehnya tahlilan atau tidak, sepakat bahwa aksi pengeboman di zona damai adalah perbuatan yang diharamkan Islam, apalagi pemboman yang terjadi di tempat ibadah. Bom yang dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan jihad tentu mencoreng nama Islam. Islam mengajarkan syariat jihad dengan batasan dan aturan yang ketat dan rinci. Jihad tidak mengedepankan hawa nafsu dan serampangan. Jihad sangat menghargai nilai-nilai dan hak asasi manusia, termasuk di dalamnya hak-hak sipil. Dalam perang, musuh yang menjadi target adalah para combatan dan basis-basis militer, bukan orang-orang sipil, fasilitas umum, dan tempat-tempat ibadah.
....menyebut dakwah Wahabi sebagai kontributor aksi teror bom tak pernah bisa dibuktikan. Stigmatisasi itu tak lebih daripada memukul bayang-bayang....
Akhirul kalam, menyebut dakwah Wahabi sebagai kontributor aksi teror bom tak pernah bisa dibuktikan dengan jelas. Stigmatisasi itu tak lebih daripada memukul bayang-bayang. Kita tentu tak sepakat dengan sekelompok orang yang mudah mengafirkan muslim lainnya hanya karena urusan khilafiyah. Kita juga tak setuju dengan pola-pola dakwah yang eksklusif, merasa paling benar, dan jauh dari nilai-nilai akhlaqul karimah.
Jika ada perbedaan dalam urusan dakwah, maka selesaikan dengan jalan dialog. Begitupun jika terjadi perbedaan pendapat dalam hal furu’iyah maka kedepankanlah sikap tasamuh  (toleran). Stigmatisasi  yang tak jelas di tengah prahara terorisme akan menambah beban masalah yang melebar ke mana-mana. Selain persoalan ideologi yang menyimpang, akar dari terorisme adalah ketidakadilan global yang melanda negeri-negeri Muslim. [Sumber: Republika]

Detachment Inhuman! Unexpected Terrorist Activist Tortured in Front of the Children Toddlers


JAKARTA, INDONESIA - Drama savagery Detachment 88 returned troops paraded on the stage of the country who claim high menjujung Human Rights (Human Rights). This happens when the unexpected capture Terrorist Detachment named Dian Adi Priyana (DAP) in the Market Mosquitoes Cipondoh South Tangerang, Saturday (11/12/2011) then.To voa-islam.com, Umm Yasmin, wife of suspected terrorists Dian Adi Priyana who witnessed the arrest and torture of her husband tells the seconds savagery Detachment.That morning, at approximately 7:30 pm, Dian Adi Priana terrorist suspects called police associated with the network is being ushered Omar Abdullah's wife and two children by driving the motor to the market for shopping. When he reached near the SDN 3 Cipondoh, about 50 yards from the house rented, the bike suddenly stopped forcibly by Team Detachment 88. After forcibly stopped his bike and then deflected toward the gutter, then a member of Detachment 88 gun toward Dian with very rough. Meanwhile, other members of the Detachment of the motor dragged, hit, kicked and stomped on it until his mouth bled.Very very inhuman, inhuman persecution was committed in front of his wife and two children named Dian Azzam (4.5) and Shamil (1.5).Do not stop there, with a nasty, two toddlers were also received harsh treatment from the team Detachment 88, the same as their father. Azzam was hurt because the bike fell to the gutter continued to cry to see her father is treated harshly. Shamil Semantara 1.5-year-old snatched away by force by a team of Detachment 88 to jet her temples.A moment later, dozens of officers from the Detachment Handcuffs swarm terrorist suspects Priyana Dian Adi with his wife and two children who continue to cry out of fear. Do not want to bother, Umm Yasmin and her two children were transported into the white Avanza, while Dian himself elevated to another black car. From inside the car, Umm Yasmin and her two children heard shouting Takbir of Dian who was tortured by members of Detachment 88. Shouting Takbir is made a member of Detachment 88 was angry and then they took the tape from the car boarded by Umm Yasmin and her two children."With duct tape my husband's mouth is silenced, probably because they hate the sound Takbir," said Umm Yasmin to voa-islam.com, Monday (15/11/2011).After that, Umm Yasmin and her two children were taken to the Police while Dian own Cipondoh either taken to another place, who knows where.Apparently not satisfied exposing police atrocities in Dian tortured in front of his wife and two children. That day the police picked up two girls named Dian Shifa (11) and Yasmin (9) who were at school to be brought to the Police Cipondoh. Umm Yasmin and her four children were detained in police Cipondoh from 8 am until late at night. Hours of 21.00 pm they had a ride home.While in prison, Umm Yasmin and her four children, two of whom were toddlers, forced to watch the drama of savagery Detachment 88 who tortured their husbands and fathers.The impact of inhuman events it, obviously Umm Yasmin, the fourth son, especially Azzam and Shamil are still toddlers, is still traumatized and often cried when recalling the events of torture that befell their fathers.Unfortunately, little kids are the generation of innocent people and terrorists do not understand what it is. But Detachment has been presenting the acts of terror to the children holy. Children who are innocent victims of terror and intimidation from the state through its agents that he upholds human rights.Dian is a matter of allegations that members of terrorist networks Zulfikar alias Omar Abdullah who has a firearm, Umm Yasmin dubious accusations. As a wife Dian, he never saw or know of any firearms in the hands of her husband.Through this story, Umm Yasmin hopes that her screams heard by human rights activists or warriors of the National Commission on Child Protection. [Taz, af]

(by: voa-islam.com)

Sebelum Kunjungi Indonesia, Obama Bertemu Rahasia dengan Uskup Agung

NEW YORK – Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan datang ke Indonesia untuk menghadiri KTT ASEAN tanggal 17-19 November 2011 di Bali. Beberapa hari sebelum bertolak ke Indonesia, Obama bertemu secara diam-diam dengan Uskup Agung New York,  Mgr Timotius Dolan di Gedung Putih, Selasa (8/11/2011).

Uskup Agung Dolan adalah Ketua Presidium Konferensi Waligereja Amerika Serikat (U.S. Conference of Catholic Bishops/USCCB).
Mereka membahas berbagai isu yang berkaitan dengan hubungan yang seringkali mengalami gesekan antara pemerintah dan hirarki Gereja AS.
Jurubicara dari Gedung Putih membenarkan pertemuan itu, tapi juru bicara USCCB menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal pertemuan tersebut.
Pertemuan itu terjadi sebelum pertemuan pleno dari USCCB di Baltimore di mana para uskup akan membahas panitia ad hoc baru mereka tentang kebebasan beragama.
Pertemuan itu terjepit di antara dua perjalanan luar negeri Obama ke Prancis untuk menghadiri pertemuan G-20 dan ke Asia.
Seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan NCR tentang latar belakang dari pertemuan itu mengatakan bahwa pertemuan adalah bagian dari pekerjaan pemerintah Obama dengan para pemimpin agama dari seluruh spektrum, dan merupakan salah satu di antara banyak pertemuan dengan para pejabat dari Gereja Katolik dan pemerintah.
Pejabat itu juga mencatat bahwa pemerintahan Obama telah memiliki kemitraan yang kuat dengan organisasi-organisasi Katolik seperti Catholic Relief Services dan Catholic Charities USA untuk melayani individu dan keluarga yang membutuhkan di seluruh negeri itu dan dunia.
Sementara itu, Uskup Agung Timotius Dolan menyatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian gereja. Menurut Dolan, Obama sungguh bersahabat dan menjamin bahwa pemerintah akan memperhatikan masalah-masalah tersebut. “Saya merasa tenang dan damai ketika memasuki ruang  kerja Obama untuk membahas isu-isu ini,” ujar Dolan. [silum/catch, sp] Sumber:  (voa-islam.com)


Ba'asyir: Kafir Harbi Obama Wajib Diperangi, Kedatangannya Bawa Fitnah

JAKARTA – Dari balik terali besi, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tetap vokal menyuarakan syariat Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Mendengar rencana kedatangan Barack Obama untuk yang ke sekian kalinya ulama kharismatik paling dimusuhi Amerika ini kembali menyampaikan kecaman terhadap Presiden AS  Barack Obama yang berencana menghadiri ke KTT ASEAN di Bali.

Menurut Ustadz Abu, Obama itu mewakili kepentingan Amerika yang menurut syariat Islam, statusnya adalah kafir harbi sehingga menolak kedatangannya adalah wajib. “Obama dan Amerika itu hukumnya kafir harbi. Jadi menolak kedatangannya itu hukumnya wajib menurut kemampuan. Kita wajib membenci, kita tidak boleh menyukai karena dia kafir harbi yang merusak Islam. Siapa saja yang menolak kedatangan Obama sesuai kemampuannya kita hargai,” ujarnya kepada voa-islam.com, Selasa (15/11/2011).
Karena status Obama adalah kafir harbi, jelas Ustadz Abu, maka menurut Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 29, seharusnya Obama diperangi, bukan disambut dan dihormati sebagai tamu.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Qs At-Taubah 29).
“Jadi, kita itu harusnya memerangi kalau mampu bukan malah menyambut. Kalau tidak mampu memerangi ya jangan diterima kedatangannya,” jelas Ustadz Abu. “Kedatangannya itu mesti membawa fitnah karena Amerika sudah mengumumkan perang salib. Sejak George W Bush laknatulllah itu dia sudah mengumumkan perang salib,” tambahnya.
Ustadz Abu mewanti-wanti kepada umat Islam agat tidak berkasih sayang terhadap musuh yang memerangi Islam, karena perbuatan itu dilarang menurut syariat. “Kita tidak boleh berkasih sayang terhadap musuh Allah, seperti dalam surat Al-Mujadilah 22: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka…” tutupnya. [ahmed widad]       Sumber: (voa-islam.com)

Mau Pisah dari NKRI, Papua Minta Obama Intervensi Pemerintah SBY

MANOKWARI  – Obama Datang Papua Senang. Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia dimanfaatkan oleh separatis Papua Barat untuk memisahkan diri dari NKRI. Mereka berharap pada Obama agar mendukung kemerdekaan  Papua Barat dengan mengintervensi Pemerintah RI.

Bersamaan dengan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, ribuan orang yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Dewan Rakyat Papua menggelar unjuk rasa besar-besaran di Manokwari, Papua Barat, hari Kamis (17/11).
Para pengunjuk rasa yang mengarah ke kantor DPRD Papua Barat itu menyerukan pemisahan Papua dari Indonesia dan membawa petisi berisi pernyataan rakyat.
Tokoh masyarakat dan gereja Papua Barat, ML Wanma, mengatakan isi petisi itu antara lain mempertegas pernyataan kemerdekaan Papua.
"Papua sudah merdeka sejak Kongres Rakyat Papua III di Jayapura sekaligus telah terbentuk pemerintahan transisi," kata Wanma.
"Kedua, karena kami sudah merdeka maka kami menolak semua jenis tawaran pemerintah Jakarta," tambah dia.
Selain itu, lanjut Wanma, dengan pernyataan kemerdekaan ini maka mereka tidak lagi memikirkan opsi referendum.
Petisi itu kemudian diserahkan kepada DPRD Papua Barat yang diharapkan meneruskannya ke pemerintah pusat di Jakarta.
Selain menyampaikan petisi untuk pemerintah Indonesia, para pengunjuk rasa juga meminta Obama memberikan dukungan penuh untuk kemerdekaan Papua.
"Saya sudah menyurati kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta dan pihak kedutaan merasa senang karena kami mempercayai Presiden Obama," ujar Wanma. "Rakyat Papua meminta Obama menggunakan pengaruhnya untuk mendesak Jakarta mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan masalah di sini," tambahnya.
Saat ditanya apakah muncul kekhawatiran pemerintah akan menanggapi dengan keras pernyataan kemerdekaan ini, Wanma mengatakan dirinya hanya berharap masyarakat sudah siap dengan konsekuensinya.
"Saya tidak tahu apakah kami siap menghadapi militer Indonesia. Kami dengan TNI sudah menambah dua batalion di Papua Barat," ujar rohaniwan ini.
"Tapi saya kira menyelesaikan masalah Papua dengan menggunakan kekuatan militer bukan solusi yang tepat," tegas Wanma.
Situasi politik Papua memanas setelah aparat keamanan membubarkan Kongres Rakyat Papua III di Jayapura, pertengahan Oktober lalu.
Pemerintah sejauh ini berupaya mengedepankan dialog untuk menyelesaikan masalah di provinsi paling timur itu.
Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang diharap bisa mempercepat penyelesaian masalah Papua. [taz, up/bbc] Sumber: (voa-islam.com)

Menelanjangi Upaya Salibis Memutarbalikkan Fakta Kerusuhan Ambon‏

AMBON – Setelah melakukan penyerangan dan pembakaran terhadap masjid dan ratusan rumah warga Muslim Ambon, pihak perusuh Salibis berusaha memutarbalikkan fakta untuk menanamkan opini bahwa biangkerok kerusuhan Ambon adalah pihak Muslim.

Insiden kerusuhan Ambon 9/11 adalah salah satu fakta kebiadaban Salibis Ambon terhadap umat Islam. Dalam tragedi berdarah pada Ahad, 11 September 2011 itu, seribuan perusuh Salibis menyerang warga Muslim di Kampung Waringin Ambon. Masjid dan ratusan rumah dibakar dan dirusak, tujuh aktivis Muslim gugur dan puluhan lainnya luka-luka terkena bom dan tembakan.
Sampai detik ini, fakta-fakta tersebut bisa disaksikan di Kampung Waringin yang masih menjadi puing-puing. Kampung Muslim di Ambon ini menjadi kota mati yang tak berpenghuni, lantaran ratusan rumah yang hangus ini belum direnovasi dan tak bisa dihuni lagi.
Fakta bahwa pihak salibis adalah biang kerusuhan Ambon terlalu banyak untuk diungkapkan. Sebagian kecil dari fakta yang telah disebutkan di atas di antaranya adalah:
Sebulan pasca insiden 9/11, para perusuh Salibis mengulangi lagi kebiadabannya dengan peristiwa penyerangan permukiman Muslim di Jalan Baru pada 20 Oktober 2011pukul 04.00 WIT dinihari.
Pada hari yang sama, dua orang perusuh Kristen warga Batu Gantung (wilayah Kristen) yang bernama Franky Siwalete dan Raymonel Tenu. Keduanya tertangkap tangan membawa 2 pucuk senjata api rakitan, 10 butir peluru kaliber 38 mm dan KTP Negara Republik Maluku Serani (RMS).
Tiga hari sebelum insiden penyerangan ini, aparat menemukan 24 bom rakitan aktif di Lorong Farmasi Kudamati (wilayah Kristen.
Meski fakta-fakta menunjukkan bahwa pihak Salibis adalah biang kerusuhan, namun mereka gencar memutarbalikkan fakta untuk membentuk opini bahwa pelaku kerusuhan adalah pihak muslim sedangkan pihak Kristen adalah korban.
Di antara makar dan akal bulus salibis untuk memutarbalikkan fakta adalah sbb:
1. Pelemparan bom rakitan di depan hotel Josiba Jalan Tulukabessy pada tanggal 20 oktober 2011 pukul 23.30 WIT. Kejadian selang 20 jam setelah peristiwa penyerangan permukiman Muslim di Jalan Baru tersebut dilakukan oleh pihak Salibis sendiri.
Insiden ini adalah upaya pemutarbalikan opini untuk menegatifkan citra umat Islam sebagai pelaku kerusuhan.
Padahal secara logika, tidak mungkin pelaku pelemparan Bom adalah dari pihak Muslim, karena mustahil ada orang muslim yang masuk ke wilayah Kristen pada malam hari setelah siang harinya terjadi kerusuhan. Pasca bentrok, pengamanan oleh aparat sangat ketat sehingga jika ada orang muslim masuk ke wilayah Kristen atau sebaliknya, maka akan berurusan dengan aparat.
Selain itu, bom yang meledak tersebut berdaya ledak sangat rendah yang hanya meretakkan sebuah ubin dan tidak melukai seorang pun karena memang dilempar di tempat yang tidak ada orang. Logikanya, jika pelaku pelemparan adalah orang Islam untuk mencelakakan orang, tentu bom yang dipakai bukan sekelas petasan dan bukan dilempar di tempat kosong dari target.
2. Beberapa warga Kristen Mardika yang rumahnya berdekatan dengan permukiman Muslim, sengaja membongkar rumah mereka sendiri, lalu mengungsi.
Dalam pengamatan voa-islam.com di lokasi, ada dua rumah di antaranya adalah milik VM (48) berprofesi sebagai tukang ojek dengan 6 orang anak, dan rumah milik S (38) seorang wiraswata dengan 3 orang anak. Kedua keluarga tersebut sekarang mengungsi di belakang kantor DPRD Ambon di daerah Belakang Soya.
Ketika membongkar rumahnya kedua keluarga tersebut meminta pengawalan anggota TNI yang bertugas di Mardika.
Pembongkaran rumah milik warga Kristen di Mardika oleh pemiliknya itu menciptakan opini seolah-olah kaum Muslimin telah melakukan pembongkaran dan penjarahan terhadap rumah milik warga Kristen sehingga mereka mengungsi di tempat yang aman karena rumah mereka tidak bisa lagi ditempati.
Selain itu, strategi ini bisa bermotif ekonomi untuk mendapatkan dana bantuan pengungsi berupa makanan dan uang untuk pembangunan rumah yang rusak akibat konflik. Kisaran bantuan pembangunan rumah dari Pemda sebesar Rp 24 juta bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat akibat kerusuhan.
3. Pelemparan rumah milik warga Kristen di Waiheru oleh pemuda Kristen selama 2 bulan sejak kerusuhan 11 September 2011.
Seperti diberitakan oleh voa-islam.com sebelumnya, dua kampung Islam dan Kristen di Perumnas Waiheru kecamatan Teluk Ambon Baguala bersitegang, karena kerapnya terjadi insiden pelemparan batu ke rumah warga. Pihak Kristen gencar menuding warga Muslim sebagai pelaku pelemparan batu.
Senin (7/11/2011), anggota TNI dari Koramil 1504-01 Baguala berhasil menangkap basah pelakunya, yaitu Rony Kontor Mole (25), seorang pemuda Kristen. Motifnya adalah mengadudomba dan memprovokasi dua kampung Islam dan Kristen. (baca: Provokator Salibis Biang Kerusuhan Antar Kampung di Ambon Tertangkap‏!)
Tiga fakta di atas hanyalah sebagian kecil upaya pihak salibis untuk memutarbalikkan fakta tentang kerusuhan Ambon dan pembentukkan opini bahwa seolah-olah pemicu dan pelaku kerusuhan di Ambon adalah kaum Muslimin. Mudah-mudahan Kaum Muslimin Ambon tetap waspada terhadap makar licik salibis. Wamakaruu wamakarallah, wallahu khairul maakiriin. [taz, af] Sumber: (voa-islam.com)

Awas!! Obama 'Usung' Misi Kristenisasi dan Imperialisme

Awas!! Obama 'Usung' Misi Kristenisasi dan Imperialisme

JAKARTA  – Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia dalam rangka KTT Asia Timur dan KTT Asean Plus, ditengarai 'mengusung' misi imperialisme dan kristenisasi.

Front Pembela Islam (FPI) yang dikenal tegas dalam amar ma’ruf nahi munkar, dengan tegas menolak kedatangan Obama karena masih menjalankan agenda imperialisme pendahulunya George W. Bush.
Menurut KH Muhammad Shabri Lubis, tak ada bedanya antara Obama dengan Bush yang masih terus membantai umat Islam dan menunjukkan keberpihakannya kepada Israel.
“Tidak ada bedanya Obama dengan George W Bush karena masih saja melakukan pembantaian terhadap umat Islam di mana tempat, dan dia belum memenuhi janjinya. Bahkan lebih parah lagi dia menunjukkan keberpihakannya kepada negara penjajah Israel, dan itu merupakan pelanggaran bagi konstitusi Republik Indonesia,” jelas Sekjen FPI itu kepada voa-islam.com Rabu Siang (16/11/2011).
Sebagaimana diketahui publik, Obama pernah berjanji akan menutup penjara Guantanamo di Kuba namun hingga detik ini tidak pernah terealisasi. Bahkan alih-alih berjanji untuk menarik pasukannya dari Iraq pun ternyata hanya tipu daya di mana justru pasukan AS itu hanya digeser ke Afghanistan. Soal Palestina jelas tidak akan pernah mungkin AS bersikap adil, sejak kampanye Obama pernah berpidato di AIPAC yang menegaskan akan melindungi Israel dari segala ancaman, maka tak heran jika AS yang justru menghalangi Palestina menjadi anggota PBB.
Wajar jika KH Shabri Lubis menilai bahwa AS merupakan simbol penjajahan di muka bumi. Karenanya, menerima atau bahkan menyambut kedatangan Obama yang mewakili kepentingan AS justru melanggar konstitusi. Menurutnya, demi menjalankan undang-undang, maka kedatangan Obama harus ditolak dan pemerintah Indonesia harusnya meninjau kembali hubungan diplomatik kedua negara.
“Saya berpendapat bahwa ini adalah bagian dari pada penjajahan di atas muka bumi  yang harus dihapuskan. Jadi patut bagi Indonesia menolak kehadiran Obama demi menjalankan Undang-Undang dan ketertiban dunia. Sudah sepatutnya untuk Indonesia melihat ulang masih pantaskah berhubungan dengan penjahat Internasional seperti Amerika Serikat ini” tutupnya.
Bawa Misi Kristenisasi
Sementara itu, Walik Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman menegaskan bahwa kedatangan Obama tak ubahnya seperti George W Bush, yaitu untuk memperkokoh posisi Kristen di Indonesia.
“Sama seperti kedatangannya yang lampau, seperti Gorge W Bush, Obama datang untuk memperkuat dan memperkokoh posisi Kristen di Indonesia,“ ujarnya kepada voa-islam.com usai memberikan kuliah umum Majelis Ilmu Ar-Royan, Ahad (13/11/2011).
Abu Jibriel juga mengkhawatirkan jika Pemerintah SBY mau didikte oleh Obama, karena bisa diperalat untuk misi kristenisasi. “SBY ini dijadikan bumper untuk kristenisasi dan apa saja maunya Amerika tentang hal, ini tidak ada kata tidak oleh SBY,” jelasnya.
Selain kristenisasi, tambah Abu Jibriel, misi lain yang diusung Obama adalah menghadang perjuangan umat Islam. “Jadi kedatangan ini di samping secara formal adalah untuk memperkuat hubungan ekonomi antar Negara, tetapi sesungguhnya adalah untuk kristenisasi dan untuk menjegal perjuangan umat Islam,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum berkunjung ke Indonesia Barrack Obama mengadakan pertemuan rahasia di Gedung Putih, Selasa (8/11/2011) dengan Uskup Agung New York,  Mgr Timotius Dolan. Pertemuan Obama dengan Ketua Presidium Konferensi Waligereja Amerika Serikat (U.S. Conference of Catholic Bishops/USCCB) ini, membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian gereja. [taz, ahmed widad]

Sumber: (voa-islam.com)

Gereja Katolik Hadapi Problem Tingginya Selingkuh dan Perceraian


ATAMBUA – Gereja Katolik, terutama Keuskupan Atambua, menghadapi permasalahan serius berupa tingginya perselingkuhan yang berujung pada perceraian pasutri Katolik.
Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran dan Perantau Keuskupan  Atambua, di NTT, telah mengingatkan umat bahwa perselingkuhan dan perceraian di kalangan pasangan suami-istri Katolik berada di urutan ketiga dalam kasus hukum di keuskupan itu.
Menurut data komisi itu, di antara 40 dan 50 kasus seperti itu dialami setiap tahun. Banyak dari kasus itu melibatkan pasutri muda Katolik, yang telah menikah di antara 1 hingga 10 tahun.  Faktor utamanya adalah kebosanan.
“Kasus ini hadir karena orang tidak mendalami spiritualitas perkawinan secara mendalam. Komisi ini dalam penanganannya bukan sebagai pemberi hukuman namun memberikan bantuan hukum baik bagi pelaku, korban serta saksi agar memahami dirinya di mata hukum,” kata Pastor Paulus Nahak Tetik dalam homilinya selama Misa Kudus pada 11 November.
Misa itu diadakan di pelataran Gua Maria Ularo di Atapupu, yang diselenggarakan oleh Legio Maria Keuskupan Atambua, dihadiri oleh ratusan umat dan legioner.
Pastor Nahak mengatakan, “Saat ini Gereja terutama Keuskupan Atambua menghadapi suatu permasalahan konkret, yakni tingkat perselingkuhan yang berujung  pada perceraian cukup tinggi. Ini disebabkan pasangan-pasangan muda dewasa ini belum mendalami secara total spiritualitas perkawinan Gereja Katolik dan untuk menjadi karya nyata Gereja.”
Ia menambahkan bahwa komisi keadilan dan perdamaian senantiasa melakukan sosialisasi dan pencerahan Undang-Undang perkawinan baik pemerintah maupun Gereja di setiap paroki maupun kelompok-kelompok kategorial. [voa-islamc.com]

Ini Injil Versi Gaul Coy: Bunda Maria Disebut Gebetan & Cewek Bunting!

“Maria is pregno en krijgt een baby boy” (Maria bunting dan beranak bayi laki-laki). Demikian kalimat dalam Alkitab (Bibel) versi terbaru di Belanda. Kali ini tidak menggunakan bahasa Belanda resmi, namun dalam bahasa gaul jalanan/slank.
Bibel edisi gaul berjudul “de Torrie van Mattie” tersebut diterjemahkan oleh Pendeta Daniel de Wolf.
“Mattie” adalah bahasa gaul untuk teman, sobat. Tapi itu juga singkatan dari Matius. Jadi pada dasarnya ini kisah Matius, buku pertama dari Perjanjian Baru.
Bahasa slang dalam Bibel gaul itu adalah gabungan kata-kata dari bahasa Inggris, Papiamento, Suriname, Maroko, Turki dan Belanda, yang dipercaya dengan kata-kata yang ditangkap dari media sosial dan budaya pop. Dalam menterjemahkan, Pendeta De Wolf dibantu oleh anak-anak muda dari berbagai latar belakang. Jadilah hasil terjemahan penuh dengan kata “doekoes,” “patas” dan “osso.”
Ide menerjemahkan Bibel ke dalam bahasa gaul ini berasal dari Inggris.
“Terjemahan semacam ini sudah ada di sana, yaitu edisi “The Word on the Street” (Firman Tuhan di Jalanan). Ide ini lalu diadopsi di Belanda dan saya diminta untuk melakukannya. Saya pikir ini ide yang baik,” ujar Pendeta De Wolf . “Di Inggris buku ini beberapa kali berhasil memenangkan penghargaan buku rohani Kristen dan juga menjadi salah satu buku terlaris di toko buku rohani. Amerika dan Jerman juga memiliki Injil versi jalanan mereka sendiri,” tambahnya.

Bibel Gaul Versi Audio juga Dirilis

Untuk menjangkau kalangan muda lebih luas, selain merilis Bibel gaul versi cetak, Wolf juga merilis Bibel gaul versi audio MP3 yang bisa diunduh secara gratis di situs resminya. “Kami juga merekam kisah-kisah injil dalam versi MP3, yang bebas diunduh di situs kami. Rekaman juga sekaligus menjadi alat bagi para sukarelawan pekerja muda dalam berhubungan dengan para pemuda,” ujar Wolf.
Untuk proyek gaulnya itu, de Wolf banyak menuai reaksi negatif yang dari orang-orang yang menganggap Bibel sebagai kitab sakral yang tidak boleh diutak-atik.

Fragmen Terjemahan Bebas: Cewek Maria gak Ngeseks dan Belum Dibolongin

Dalam situs resminya, bisa disaksikan contoh ayat-ayat Bibel dengan bahasa gaul jalanan, misalnya pada perikop kisah “Yesus Sang Pencari Suaka”, “Bangkitlah dari Kursi Rodamu”, dan “Johnyboy Sang Pembaptis.”
Berikut ini adalah contoh fragmen ayat Bibel versi gaul:
“Gini lho, cerita kelahiran Yesus Kristus: Maria, cewek yang mungkin waktu itu masih berumur 14 tahun, rencananya mo merit sama Yusuf bin Yakub. Mereka udah sampe tunangan segala. Pada zaman itu, menurut tradisi Yahudi (sampe sekarang kali yee), nge-seks mah kagak boleh sama sekali. Tapi eeh, Marianya, tek dung. Yusuf terang aja langsung mikir, Maria pasti maen gila sama yang lain. Yang jelas, Yusuf ngerasa, dirinya, jangankan mbolongin Maria, nyicip aja juga nggak pernah. Dasar AIB neh!
Yusuf, anaknya cool, nggak buru-buru update status atau cepet-cepet ngetweet, ngember soal Maria. Namun Yusuf, udah mikir, bakal mutusin Maria. Nah pada saat itu, ia mendadak disambangin Malaikat.
“Nyante aje Sup. Jangan cemen dong untuk nikahin Maria. Gebetan elo kagak selingkuh. Jabang bayi di perut Maria itu hasil olahan Roh Kudus. Maria bakal ngelahirin bayi lelaki. Elo kudu kasih nama Yesus. Tahu nggak artinya? Itu artinya Tuhan yang menyelamatkan. Kenape harus dinamain keren gitu? soalnya Dia bakal menyelamatkan umat manusia dari segala kebangsatan(maksudnya dosa coy) yang mereka lakukan.”
Wah ini pas banget ama yang dulu, ratusan tahu lalu, dibilangin nabi Yesaya. Si perawan akan hamil dan melahirkan orok lelaki, dan orang-orang bakal manggil dia sebagai Immanuel.”
Fragmen ayat-ayat Bibel versi gaul tersebut memang aneh di telinga. Selain kata-kata vulgar seperti cewek Maria, ngeseks, mbolongin, maen gila, bunting, nyicip cewek, gebetan, dll, hal yang asing di telinga adalah adanya kata-kata modern yang hanya ada abad millenium, misalnya: update status, ngetweet, dan sebagainya.
Tahun 1 Masehi saat Yesus lahir pan belon ada facebook sama twetter, coy!! [a ahmad hizbullah/voa-islam.com]

MENJAWAB HUJATAN DAN FITNAH PENGINJIL TERHADAP MAKNA QURBAN

SAAT-SAAT Hari Raya Qurban (Idul Adha), para penginjil getol menyerang syariat qurban. Seorang penginjil yang mengaku bernama Kalangi menulis artikel berjudul “Syariat Qurban Di Hari Raya Haji, Kini Perlu Dipertanyakan Muslim” di website http://www.###ring-islam.org.

Kalangi menuding umat Islam salah kaprah merayakan hari Idul Qurban karena konsep qurban dalam Al-Qur’an tidak jelas, sedangkan konsep Alkitab (Bibel) sangat jelas dan rasional. Demikian kutipannya:
“Adakah dikatakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an bahwa Ismael itu anak pengorbanan? Banyak Muslim belum tahu, bahwa jawabannya adalah tidak ada! Alkitab menegaskan anak itu adalah Ishak, Ishak, dan tak lain daripada Ishak! Sebaliknya Qur’an ragu-ragu, dan hanya berkata dalam kekaburan bahwa anak itu adalah “anak” Ibrahim. Kisah Ishak sebagai anak-pengorbanan telah tertulis di Kitab Taurat 2600 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Semua nabi-nabi Tuhan tahu bahwa Ishak itulah anak-yang ingin dikurbankan, tak ada ceritanya sama sekali tentang Ismail yang “punah” dari sejarah.”
Kemudian Penginjil Kalangi mengutip Al-Qur’an surat Ash-Shaffat 100-109 yang menjelaskan asal-usul qurban. Menurut Kalangi, ayat-ayat Al-Qur’an tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa anak Nabi Ibrahim yang akan dikurbankan adalah Ismail, demikian kutipannya:
“Apa yang dapat Anda lihat? Benar, tak ada muncul nama “Ismail” di situ sebagai anak sembelihan. Kosong! Dan di manapun di Qur’an, nama anak-pengurbanan itu dikosongkan oleh Muhammad. Yang ada disebut cuma “sang anak”. Tentu hal semacam ini bukan hal yang kebetulan, melainkan dengan sengaja atau terpaksa.”
Kesimpulan Penginjil Kalangi itu seratus persen salah, akibat mengutip Al-Qur’an surat Ash-Shaffat tak utuh, hanya sampai ayat ke-109. Seharusnya, jika mengkaji secara benar dan fair, dia harus mengutip utuh hingga ayat 112.
Bila dibaca utuh ayat 100-112, terutama dengan pemahaman kaidah bahasa yang benar, maka akan terasa betapa indahnya sastra Al-Qur’an dalam mengisahkan keteguhan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Keteguhan iman dua orang nabi ayah dan anak yang diabadikan dalam syariat Idul Qurban.
Bacalah dengan teliti ayat 99-111, dikisahkan tentang tahapan ujian Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih anak kandung yang shalih. Singkat kata, karena keikhlasan, kesabaran dan kepatuhan Ibrahim kepada Allah sudah teruji, maka ketika hendak disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar (bi dzibhin ‘adhim).
Memang, dalam kisah penyembelihan itu sama sekali tidak disebutkan secara tekstual siapa nama anak shalih yang hendak dikurbankan Nabi Ibrahim. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa anak yang disembelih itu bukan Nabi Ismail. Semakin keliru pula kesimpulan Penginjil Kalangi bila dari ayat-ayat ini disimpulkan bahwa anak Ibrahim yang hendak dikurbankan adalah Ishaq. Bukankah dalam ayat-ayat tersebut juga tidak terdapat nama Ishaq?
Setelah membaca ayat 100-111 yang mengisahkan kronologis pengurbanan, teruskan membaca hingga ayat 112. Setelah proses pengorbanan selesai dilakukan Nabi Ibrahim, surat Ash-Shaffat 112 memberitakan kelahiran Nabi Ishaq.
“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh” (Qs As-Shaffat 112).
Jika Nabi Ishaq lahir setelah terjadinya peristiwa penyembelihan, maka dapat disimpulkan secara otomatis anak shalih yang hendak dikurbankan Ibrahim itu pastilah Nabi Ismail. Mustahil Nabi Ibrahim mengorbankan Ishaq, karena saat prosesi qurban dilakukan, Ishaq belum lahir.
Kesimpulan ini semakin jelas bila dibaca dalam nas Al-Qur’an dalam bahasa aslinya: “wa basy-syarnaahu bi ishaaqa nabiyyan minas-shalihin.” Huruf “wawu” dalam kata “wa basy-syarnaahu” (Dan Kami beri dia kabar gembira), dalam ilmu nahwu disebutwawu ‘athaf littartiibi bil-ittishaal, yaitu huruf wawu penghubung (conjunction) antara dua kalimat yang menunjukkan urutan kronologis dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Sebuah hadits riwayat dari Al-Hakim dalam Al-Manaqibmeneguhkan kesimpulan ini. Rasulullah SAW bersabda: “Aku adalah keturunan dari dua orang bapak yang hampir disembelih” (ana ibnu adz-dzabiihain).
Dalam silsilah Rasulullah, dua orang yang hampir disembelih itu antara lain: pertama, Nabi Ismail yang hampir disembelih ayahandanya, Nabi Ibrahim. Kedua, Abdullah, ayahanda Nabi yang hampir disembelih karena adar jahiliyah.
Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, pernah bernazar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Muthalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta.
Karena dua kisah inilah, maka suatu hari seorang Baduy memanggil Rasulullah SAW, “Hai anak dua orang sembelihan” beliau hanya tersenyum. Dua orang sembelihan itu adalah Ismail dan Abdullah bin Abdul Muthalib.
Setelah puas menghina Al-Qur’an salah kaprah dan tidak jelas dalam kisah Qurban, Penginjil Kalangi memuji-muji Bibel sebagai kitab yang rasional dalam kisah qurban. Menurutnya, Bibel secara tegas, jelas dan tidak ragu-ragu menyatakan dalam Kitab Kejadian 22:1-19 bahwa anak Abraham (Ibrahim) yang hendak dikurbankan adalah Ishak, bukan Ismael. Kalangi menulis:
“Kita telah menyaksikan di atas betapa buruk dan rancunya ‘wahyu’  Allah SWT (Al-Qur’an, pen.) ketika Ia harus mewahyu-ulang apa-apa yang telah diturunkan dengan segenap otoritas kedalam Taurat Musa, seperti yang termaktub dalam Alkitab 2600 tahun sebelumnya.
Simaklah Kitab Kejadian 22: 1-19. Tampak betapa lancar, utuh, logis dan penuh otoritasnya pasal tersebut  sebagai buah Firman, ketimbang ayat-ayat Quran yang berantakan dalam kisah “korban sembelihan.”
Baiklah, mari kita baca ayat-ayat Bibel tersebut dibaca dengan teliti. Pada ayat 22:2 tertulis sebagai berikut:
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2).
Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi!
Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan. Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kej 16:16) dan Ishak dilahirkan ketika Abraham berusia 100 tahun (Kej 21:5).
Secara otomatis, Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun. Sedangkan Ishak tidak pernah jadi anak tunggal Abraham, karena sampai akhir hayat Abraham, Ismael dan Ishak sama-sama masih hidup. Buktinya, mereka berdua bersama-sama menguburkan Abraham ke pemakamannya di gua Makhpela di padang Efron bin Zohar (Kej. 25:9).
Jika faktanya Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun, sedangkan Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal Abraham, kenapa ada ayat yang menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham?
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael.
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael. Dengan demikian, tepatlah sebutan bahwa Ismael adalah “anak tunggal Abraham.” Tentunya, harus diikuti dengan revisi banyak ayat menyangkut tukar guling nama Ismael dan Ishak.
Untuk menutupi kekeliruan ayat tersebut, Kalangi ngotot menyatakan Ishak sebagai anak tunggal Abraham karena Ismael bukan anak sah Abraham, tapi anak rekayasa. Kalangi menulis sbb:
“Di mata Tuhan, Ia sendiri malahan menetapkan Ishak  sebagai anak tunggal, artinya satu-satunya anak Abraham yang sejati!… Maka di hadapan Allah, Ismail bukanlah betul-betul keturunan Abraham yang hakiki, melainkan seorang “anak-rekayasa” kedagingan hasil akal-akalan Sara.”
Pernyataan ini justru menambah ruwet masalah teologi kristiani. Soal status anak tunggal belum selesai, malah ditambah dengan masalah baru tuduhan keji terhadap Siti Sarah sebagai wanita licik yang pandai main rekayasa dan akal-akalan. Secara tidak langsung pernyataan itu juga melecehkan Abraham sebagai suami tidak cerdas yang mudah diakal-akali istrinya.
Berdasarkan Bibel sendiri, tidak benar tuduhan penginjil bahwa Ismael adalah anak rekayasa yang tidak sah sebagai anak tunggal Abraham. Kitab Kejadian 16:1-4 mengakui bahwa Ismael lahir dari pernikahan resmi/sah antara Abraham dan Hagar atas restu istri pertamanya, Sara.
Selain itu tak ada satu ayat pun dalam Bibel yang menyebut Ismael sebagai anak rekayasa yang tidak sah. Faktanya, Bibel sama sekali tidak membeda-bedakan antara Ismail dan Ishak, keduanya sama-sama diakui sebagai putra sah Nabi Ibrahim.“Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael” (I Tawarikh 1:28).
Bila penginjil menuduh Ismael sebagai anak rekayasa dan anak yang tidak sah dari Nabi Ibrahim, otomatis mereka menghina Ibrahim sebagai nabi yang pernah mengalami kecelakaan iman sehingga menurunkan anak rekayasa yang tidak sah.
Al-Qur’an membersihkan Nabiyullah Ibrahim dari tuduhan keji penginjil ini, dengan menggaransi Ibrahim sebagai nabi yang shalih (Al-’Ankabut 27) yang bergelar “Khalilullah” (kesayangan Allah) dalam An-Nisa’ 125. Betapa hebatnya konsep Al-Qur’an! [A. Ahmad Hizbullah MAG/voa-islam.com/suara-islam.com]

RA KARTINI MEOLAK MASUK KRISTEN DAN MENENTANG POLITIK KRISTENISASI (LIBERALISME)!




MENARIK apa yang ditulis sejarawan Muslim Indonesia Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah tentang penolakan Raden Ajeng (RA) Kartini terhadap politik Kristenisasi di Tanah Jawa. Tak banyak buku sejarah yang mengungkap hal ini. Boleh jadi, pihak Barat dan kaum sekuler sengaja menutup-nutupi fakta sejarah ini. Setidaknya ini membuka ca krawala baru bagi penikmat sejarah.


Siapa nyana, RA Kartini pernah menolak ajakan sahabat penanya Ny. Van Kol -- asal Belanda itu -- untuk memeluk agama Kristen. Bagi Kartini, beragama Kristen sangat merendahkan derajatnya. Ini, bukti, Kartini memiliki ketauhidan (Islam) yang sangat kokoh, ketika itu.

Dari surat-suratnya yang dikenal dengan Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis tot Licht), ternyata RA Kartini tidak hanya menentang adat, tetapi juga menentang politik Kristenisasi dan Westernisasi. Dari surat-surat RA Kartini terbaca tentang nilai Islam dimata rakyat terjajah saat itu. Islam dalam pandangan Kartini adalah martabat peradaban bangsa Indonesia. Sebaliknya, Kristen dinilai merendahkan derajat bangsa, karena para gerejawannya memihak kepada politik imperialisme dan kapitalisme.

Ketika Ny. Van Kol mengajaknya untuk masuk agama Kristen, Kartini menolaknya, seraya mengatakan, “Yakinlah Nyonya, kami akan tetap memeluk agama kami yang sekarang ini (Islam).” Selanjutnya, Kartini berbalik mengingatkan Ny. Van Kol agar Barat dapat bertoleransi terhadap agama Islam.

Suratnya kepada E.C Abendanon dalam Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini juga mengingatkan: “Zending Protestan jangan bekerja dengan mengibarkan panji-panji agama. Jangan mengajak orang Islam memeluk agama Nasrani. Hal ini akan membuat Zending memandang penduduk Islam sebagai musuhnya. Dampaknya, semua agama akan menjauhi Zending.”

Mengapa demikian? RA Kartini menjelaskan, “Orang Islam umumnya memandang rendah kepada orang yang tadinya seagama dengan dia, lalu melepaskan keyakinannya sendiri memeluk agama lain.”

Kartini mengatakan,”Karena yang dipeluknya agama orang Belanda, sangka dia sama tinggi derajatnya dengan orang-orang Belanda.” Yang menarik, Kartini memberi petunjuk kepada Zending Protestan, agar Zending mengajarkan ketauhidan seperti yang telah melekat pada keimanan Islami di hati bangsa Indonesia. “Janganlah menasranikan orang,” kata Kartini 31 Januari 1903 M.


Sikap Kartini yang istiqamah, nampak setelah ia membaca Tafsir Al-Qur’an. Kekagumannya terhadap nilai ajaran Al-Qur’an dituturkan kepada E.C Abendanon: “Alangkah bebalnya, bodohnya kami, kami tiada melihat, tiada tahu, bahwa sepanjang hidup ada gunung kekayaan di samping kami”.(15 Agustus 1902).

RA Kartini menilai Al-Qur’an sebagai gunung kekayaan yang telah lama ada disampingnya. Akibat pendidikan Barat, Al-Qur’an menjadi terlupakan. Namun, setelah Tafsir Al-Qur’an dibacanya, Kartini melihat Al-Qur’an sebagai gunung keagungan hakikat kehidupan.

RA Kartini dengan surat-suratnya memberikan gambaran, bahwa agama Kristen atau Katolik tidak mendapatkan tempat di hati rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan Agama Protestan sebagai agama penjajah Belanda. Demikian pula Katolik dikembangkan oleh penjajah Portugis, sebelum penjajah Protestan Belanda.

“Jika demikian faktar sejarah yang sebenarnya, timbul pertanyaan, apakah benar teks dalam Diorama Monumen Nasional, Katolik dan Protestan sebagai pemersatu bangsa?” tanya Ahmad Mansur Suryanegara, sejarawan Muslim asal Bandung itu.

Ahmad Mansur sangat menyayangkan jika umat Islam di Indonesia belum menggali sejarah bangsanya sendiri, terutama ulamanya. Kata Mansur, Ulama hanya mampu membaca abunya sejarah, tetapi tidak dapat menangkap apinya sejarah. Para ulama selalu disibukkan oleh masalah fiqhiyah, sehingga membiarkan masalah distorsi penulisan sejarah di sekitarnya tak terjawab.

Akibatnya, pemerintah kolonial Belanda lah yang mengadakan pemugaran dan penulisan sejarah Indonesia dengan penyimpangan-penyimpangannya. Termasuk mengagung-agungkan kisah masa jaya dan keemasan Hindu dan Buddha. Bahkan kolonial Barat berusaha memadamkan cahaya Islam melalui penulisan sejarah yang sengaja digelapkan.

“Melalui interpretasi sejarah, pemerintah Kolonial Belanda mencoba membentuk opini public bangsa Indonesia agar berpendapat bahwa Islam sebagai agama asing dari Arab, dan kedatangan Islam dianggap merugikan bangsa Indonesia. Sebuah penulisan sejarah yang keliru besar,” kata Mansur.

Menurut Mansur, RA Kartini benar-benar memperjuangkan anak bangsa agar memperoleh kesempatan pendidikan, sekalipun bukan dari suku Jawa. Lagi pula RA Kartini bukan dari kalangan Kejawen. Kebangkitan juangnua sangat dipengaruhi oleh ajaran Al-Qur’an. Lingkungan kehidupan Kabupaten Jepara merupakan medan persemaian tumbuh kembangnya ajaran Islam di kalangan Bupati yang berpikiran maju sejalan dengan gerakan kaum muda.
Terlepas dari kritikan yang menyebut alam pemikiran Kartini sangat bercorak Theosofi, sebuah organisasi kebatinan Yahudi yang keberadaannya sempat dilarang oleh pemerintah RI. Setidaknya apa yang diungkap sejarawan Muslim Ahmad Mansur Suryanegara adalah sisi lain sosok Kartini yang tak banyak diungkap sejarawan lain, bahwa ia pernah menolak ajakan Ny. Van Kol untuk masuk agama Kristen dan menentang politik Kristenisasi dan westernisasi di negeri ini. Wallohu’alam bisshowab. (sumber: voa-Islam)

Selasa, 15 November 2011

Derita Muslim Ambon yang Dibungkam & Misi Kemanusiaan Voa-Islam

Sadarlah! Kristen adalah Agama Penjajah yang Masuk Indonesia Melalui Penjajahan

Sadarlah! Kristen adalah Agama Penjajah yang Masuk Indonesia Melalui Penjajahan

Secara historis, gerakan kristenisasi di Indonesia sudah dilakukan misionaris Kristen sejak zaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu, sejarah kristenisasi tidak bisa dipisahkan dari misi penjajahan, karena salah satu misi penjajahan Belanda di Indonesia adalah penyebaran kekristenan.
Hal itu ditegaskan KH Muhammad Al-Khaththath dalam kajian ilmiah Majelis Ilmu Ar-Royyan “Membongkar Kristenisasi dalam Pembohongan Masyarakat” di Masjid Muhammad Ramadhan Bekasi, Ahad (13/11/2011).
“Jadi harus kita pastikan dalam benak kita bahwa Kristen itu adalah agama penjajah dan dia ke sini dibawa oleh penjajah Belanda, difasilitasi penjajah Belanda dan dipakai untuk memurtadkan umat Islam,” ujar Sekjen Forum Umat Islam (FUI) ini.
Berbagai kasus pemurtadan yang berulang kali terjadi di Bekasi dan berbagai tempat lainnya, menurut Khaththath, karena orang-orang Kristen terus mencari modus baru kristenisasi. “Mengenai kasus kristenisasi berkedok Mobil Pintar di Bekasi dan yang lainnya itu hanya modusnya saja. Mereka tidak akan berhenti mencari modus-modus baru,” paparnya.
Menilik sejarah ke belakang, Khaththath memaparkan sejarah kristenisasi pasca runtuhnya Orde Lama. Tahun 1967 Presiden Soeharto mengadakan musyawarah antaragama. Musyawarah ini diadakan terkait ketegangan umat beragama, khususnya setelah agresivitas misi Kristen memurtadkan umat Islam yang pada waktu itu baik secara langsung atau tidak langsung terekrut oleh PKI. Waktu itu, puluhan hingga ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan umat Islam yang masuk Kristen. Banyak yang percaya, kalau tidak masuk Kristen mereka tidak akan selamat karena mereka PKI.
Waktu itu, umat Islam yang dicap PKI itu ada dua macam. Ada yang benar-benar meyakini ideologi komunis, tapi ada juga yang tidak sengaja. Mereka yang arisan sepeda ontel didata lalu dimasukkan dalam daftar anggota PKI oleh pengurus arisan yang notabene PKI.
Karena orang-orang PKI dikejar-kejar oleh rezim Soeharto, maka untuk menyelamatkan diri, akhirnya mereka masuk Kristen. Kasus inilah yang memicu ketegangan, sehingga pemerintah mengadakan Musyawarah Antarumat Beragama yang melahirkan SKB Tiga menteri, yang intinya meminta kepada umat beragama untuk tidak melakukan penyebaran agama kepada orang yang sudah beragama.
Menurut ajaran Islam, jelas Khaththath, keputusan pemerintah ini sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran Islam karena bertentangan dengan firman Allah dalam surat An-Nahl 125: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.”
Ayat ini, tambah Khaththath, menyatakan bahwa Islam harus disebarkan kepada siapa saja, baik yang sudah beragama maupun yang tidak beragama. Islam sebagai agama yang kaafatan linnas dan Rasulullah sebagai nabi yang rahmatan lil ‘alamin, fungsionalnya menembus segala batas dan segala umat.
Meski keputusan pemerintah bertentangan dengan ajaran Islam, tapi dengan lapang dada umat Islam mau menerima keputusan itu, demi kerukunan umat beragama. Justru pihak Kristen yang menolak tegas dengan alasan bertentangan dengan ajaran Injil. “Demi kerukunan umat beragama, umat Islam mau menerima keputusan pak Harto soal SKB tiga Menteri itu. Namun orang Kristen tidak mau menerimanya,” jelas Khaththath. “Yang kita tahu bahwa dalam Islam baik Kristen maupun Yahudi di utus untuk kaumnya masing-masing, hanya Islam yang untuk seluruh umat manusia,” tambahnya.
Penolakan terhadap keputusan pemerintah inilah yang menjadi pangkal dari ramainya benturan antara Islam dan Kristen. “dengan segala cara mereka terus melakukan proses penyebaran agama mereka walaupun melanggar peraturan, misalnya SK no. 70 tahun 1978 tentang tata cara penyiaran agama,” tegas Khaththath. [ahmed widad] 
Sumber: (voa-islam.com) –

Umat Islam Harus Siap Dialog atau Perang Melawan Misionaris Kristenisasi

Menghadapi  gencarnya pemurtadan dan kristenisasi yang dilakukan para misionaris Kristen, umat Islam harus siap konfrontasi, baik dialog (mujadalah) maupun perang (qital).

Hal itu diungkapkan Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman, dalam Kajian Ilmiah “Membongkar Kristenisasi dalam Pembohongan Masyarakat” di Masjid Muhammad Ramadhan Bekasi, Ahad (13/11/2011).
Sebelum menghadapi serbuan gerakan pemurtadan baik yang dilakukan oleh Yahudi maupun Kristen, Abu Jibriel, demikian biasa disapa, menekankan agar umat Islam mendiagnosa karakter Yahudi dan Kristen sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah.
Diagnosa gerakan pemurtadan dan kristenisasi tidak akan tepat bila kita tidak mengkaji anatomi Yahudi dan Nasrani dalam Al-Qur'an,” jelas Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu.
Abu Jibriel menambahkan, ada lima surat dalam Al-Qur'an yang hampir seluruhnya membongkar watak asli Yahudi dan Nasrani, yaitu surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’ dan Al-Ma’idah. Bila kita bisa mempelajari lima surat ini dengan baik, kita akan dapat menguasai karakter dan sifat Yahudi dan Nasrani. Karenanya, ikhwan aktivis Islam harus membaca lima surat Al-Qur'an tersebut agar memiliki pemahaman yang benar dan lurus mengenai Yahudi dan Nasrani.
Setelah mengutip surat An-Nisa’ 44-52, Abu Jibriel menyimpulkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani yang selalu mencela orang-orang beriman. Mereka mengklaim telah mendapat petunjuk Tuhan, padahal justru mereka itulah yang telah memilih jalan kesesatan hingga akhirnya Allah Ta’ala melaknat mereka di dunia dan akhirat.
“Mereka selalu mencerca orang-orang beriman dan mengatakan diri mereka mendapat petunjuk, padahal diri mereka dikutuk dan dilaknat Allah di mana saja mereka berada,” paparnya.
Pimpinan Majelis Ilmu Ar-Royan ini juga mengimbau agar umat Islam berani menolak para misionaris yang datang ke rumah-rumah umat Islam.
“Kalau ada orang Nasrani pakai kerudung datang dengan mengatakan ‘Kami datang membawa keselamatan, jika ibu ingin selamat dunia dan akhirat maka masuklah ke dalam agama Nasrani.’ Kalau bisa ajak dialog, tapi kalau tidak bisa, usir dia! Katakan, ‘Pembohong kamu! Kamu adalah mahluk yang terkutuk di dunia dan akhirat!” tegasnya. 
Ustadz Abu Jibriel menambahkan, seharusnya orang Nasrani yang didakwahi agar masuk Islam, bukan sebaliknya. Sebab Allah Ta’ala berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 47: “Hai kaum Yahudi dan Nasrani, berimanlah kalian kepada Al-Qur’an apa yang telah Kami turunkan kepada Muhammad, Al-Qur’an membenarkan Taurat dan Injil, jika kalian tidak mau beriman maka kami akan menghancurkan kamu semua. Kami akan mengembalikan kamu kepada kekafiran atau kami akan mengutuk kamu seperti Kami telah mengutuk orang-orang Yahudi dahulu yang melanggar hari Sabtu. Ancaman Allah pasti berlaku.”
Secara prosedural, jelas Abu Jibriel, ia pernah melaporkan upaya kristenisasi ini ke DPR RI namun tidak pernah ada tindak lanjutnya. “Sekarang ada kasus Mobil Pintar dan banyak lagi macam-macam. Kalau dulu di masa tsunami kami bersama-sama Habib Rizieq mendapati sumbangan yang diberikan kepada para korban tsunami, di dalamnya ada Bibel. Ada pula boneka-boneka yang bila dipencet akan keluar lagu rohani Kristen. Kasus itu sudah kita bawa ke DPR tapi DPR hanya diam saja, tidak ada proses apa-apa,” kenangnya. “Begitu hebatnya kaum Nashara memurtadkan kaum Muslimin tapi kaum Muslimin tak berani!” tambahnya.
Karenanya, Abu Jibriel menekankan agar kaum muslimin menjadi umat yang berani membela agama Allah. “Jadilah berani, jangan jadi penakut terus! Karena apa? Karena kita melaksanakan Al-Qur’an!” tegasnya di hadapan ratusan jamaah majelis Ilmu Ar Royan. 
Sementara dalam makalah “Kristenisasi: Upaya Menabur Benih Keresahan & Kebohongan Dalam Masyarakat?” yang dibagikan kepada jamaah, Abu Jibriel memaparkan dua sikap yang wajib dimiliki umat Islam dalam menghadapi maraknya upaya kristenisasi, yaitu:
Pertama, umat Islam harus bersiap sedia kapan saja dan di mana saja untuk menyambut tantangan mereka. Karenanya umat Islam wajib mempersiapkan segala perbekalan yang Allah perintahkan kepadanya sebagaimana firman Allah:
“Wahai kaum mukmin, bersiap dirilah kalian untuk menghadapi kaum kafir dengan segenap kemampuan kalian dan dengan pasukan berkuda, untuk menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian dan orang lain di luar mereka. Kalian tidak tahu kekuatan mereka, tetapi Allah mengetahui kekuatan mereka. Harta apa saja yang kalian telah dermakan untuk mendanai jihad untuk membela Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada kalian dan kalian tidak akan diperlakukan zalim” (Qs Al-Anfal 60).
Kedua, jika kaum Muslimin sudah memiliki kemampuan, haruslah melakukan apa yang telah dilakukan oleh teladan terbaik Rasulullah SAW ketika kesepakatan dan perjanjian damai di kota Madinah dikhianati, beliau dan para sahabatnya memerangi dan mengusir penduduk Yahudi dan Nasrani dari kota Madinah. Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai kaum mukmin, perangilah musuh-musuh kalian sampai gangguan terhadap kehidupan beragama lenyap. Sehingga manusia beragama semata-mata karena taat kepada Allah. Jika musuh-musuh kalian mau berhenti dan mengganggu kehidupan  beragama, maka antara kalian dengan mereka tidak ada alas an untuk bermusuhan. Bermusuhan diperbolehkan hanya terhadap orang-orang yang melakukan gangguan kehidupan beragama” (Qs Al-Baqarah 193).
“Wahai kaum mukmin, perangilah orang-orang Yahudi dan Nasrani yang tidak mau beriman kepada Allah dan hari akhirat, tidak meninggalkan larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya, dan tidak mau masuk Islam, padahal mereka telah berjanji mengikuti Nabi terakhir, kecuali mereka mau membayar jizyah dengan sukarela dan bersikap merendah” (Qs At-Taubah 29). [taz/ahmed widad]
Sumber: (voa-islam.com) –

Barat Tidak Senang Pemberitaan Astronot AS Itu Masuk Islam

Barat Tidak Senang Pemberitaan Astronot AS Itu Masuk Islam

(voa-islam) – Sebuah pesan pendek tersebar tentang kabar masuk Islamnya Sunita Williams, astronot wanita India pertama yang pergi kebulan pada 2 Juli 2007 lalu.  Berita menghebohkan ini bukanlah yang pertama, sebelumnya astronot asal Amerika Serikat Neil Armstrong juga menyatakan dirinya masuk Islam sekembali dari bulan. Apakah ini berita bohong? Yang pasti pihak Kristiani tidak suka dengan pemberitaan ini. Lalu disebarlah kabar, bahwa ini berita bohong.
Perlu diketahui, Sunita Williams adalah seorang astronot kelahiran Ohio 19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA. Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar angkasa untuk wanita: berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).
Dalam perjalanannya ke bulan, Sunita William melihat fenomena yang aneh saat pandangannya menuju ke bumi. Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap, ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu Makkah dan Madinah.
Sunita  mengatakan, dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop ada dua tempat yang sangat berbeda, yaitu Makkah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masya Allah, Allah Maha Besar.
Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout? Dikabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams memeluk agama Islam.

Menjadi Polemik
Menengok kebelakang, pada tahun 1870, Neil Amstrong mendarat di bulan. Dikabarkan, saat mendarat di bulan, dia mendengar suara yang dia tidak mengerti suara apakah itu. Setelah 12 tahun kemudian, Neil diundang seminar di Universitas Kairo, Mesir.
Di saat dia menyampaikan makalahnya, saat adzan berkumandang menunjukkan waktu shalat, moderator menghentikan presentasinya untuk mendengarkan adzan. Dan Neil berseru, “Ini dia suara yang pertama kali aku dengar saat mendarat di bulan.” Setelah itu, Neil Amstrong menemui salah satu profesor di universitas itu. Dia ingin tahu banyak tentang Islam. Dan setelah itu, dia menjadi muallaf.
Pemberitaan masuk Islamnya Neil Armstrong dan Sunita William belakangan menjadi polemik di kalangan masyarakat. Seorang muallaf asal Australia Gene Netto dalam sebuah blog pribadinya mengatakan, “Teman-teman, saudara sesama muslim, saya mohon jangan di bahas tentang Neil Amrstrong ke bulan lalu mendengar Adzan. Karena dalam beberapa situs berbahasa Inggris (yang mereview dunia Islam), kita dianggap bodoh, mereka mengangap kebodohan dunia Islam karena tidak mau menerima kenyataan ‘American Kafir’ yang pertama menginjakan kakinya di bulan pertama kali, bukan orang muslim.”
Situs atau blog yang membahas Neil Armstrong menjadi muslim adalah situs-situs di Asia Tenggara (Maroko, Filipina, Indonesia, Malaysia).  Barat menganggap, negara-negara disini memiliki pendidikan yang rendah. Pernah kejadian saat Neil Armstrong ke Malaysia dan ditanyakan hal itu. Ia heran, apakah hal seperti ini perlu dikonfirmasikan ke Neil Armstrong sendiri, karena Neil sendiri tidak pernah ke Makkah untuk melaksanakan ibadah Haji. Dan jika dijawab, ia tidak pernah mendengar adzan, maka si penanya muslim yang kecewa dan tidak percaya  dianggap kebodohan. Neil memang pernah ke Mesir, tapi tidak untuk naik haji ke Makkah.
Dikatakan Gene Netto, umat muslim tidak perlu seorang Neil Armstrong untuk meyakinkan dirinya bahwa agama Islam yang dianutnya adalah benar. Jika anda menyakini agama benar, maka yakinilah bahwa hal itu benar. Muslim dianggap menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan agamanya.
“Masa kita dikatakan kurang meyakini agama kita sendiri sehingga perlu nama-nama besar dari dunia barat. Percayalah, nama Rasullullah sudah cukup besar buat kita dan dunia. Umat kita sendiri yang akhirnya menjadi bahan tertawaan, cukup sudah,” kata Gene yang telah memeluk Islam dan tinggal di Jakarta.
Dikatakan Gene Netto, Neil Armstrong merasa terganggu, bahkan ia menyatakan ia tidak masuk Islam dan ketika ia diundang sebagai pembicara dalam kegiatan Islam ia juga tidak mau (ia menolak secara halus karena tidak ingin menyinggung perasaan umat muslim), tetapi ia menyatakan tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan Islam. Dalam web Islam malah dikatakan Neil Armstrong tidak mau mengakui, karena ia telah dicuci otaknya di Assylum (RSJ).
Satu hal lagi yang menjadi bahan tertawaan dunia barat adalah pemberitaan Neil Armstrong menyusuri retakan di bulan yang cocok dengan cerita bahwa suatu saat nanti bulan akan terbelah dua, ditertawakan juga, karena diameter bulan itu sangatlah besar, mana mungkin ia punya waktu untuk menyusurinya. Mendengar adzan juga dikatakan ilmuwan Barat tidak mungkin karena tidak ada udara di bulan sana.
Dalam beberapa jurnal barat dikatakan, umat muslim memerlukan nama-nama besar atau cerita palsu untuk menambah keyakinannya diantaranya: Jaques Cousteau, Michael Jackson, Maurice Bucaille, King Offa of England
Terlepas benar atau tidaknya Sunita William atau Neil Armstrong masuk Islam sepulang dari bulan, kita berharap Allah Swt memberi hidayah kepadanya. Bagaimanapun para missionaris (Nasrani) tidak suka dengan pemberitaan ini. Padahal jika Allah menghendaki, ihwal terdengarnya suara azan di bulan, hal itu bukanlah mustahil. Bisa saja terjadi. Satu hal, media Barat tidak akan pernah memberitakan hal-hal yang dianggap bisa mengguncangkan iman umat Kristiani, bukan hanya di AS, tapi juga d dunia. Karena itu mereka meredamnya. Wallohu'alam. (Desastian)

Strategi Yahudi Menguasai Dunia

Pada tahun 1773 diadakan pertemuan 13 keluarga yahudi terkemuka dunia di Judenstrasse, Bavaria. Pada pertemuan tersebut dirancang bagaimana mereka harus menguasai dunia. Mereka membuat 25 butir rancangan yang kemudian kurang lebih 124 tahun kemudian rancangan tersebut disahkan menjadi agenda bersama Gerakan Zionis Internasional pimpinan theodore hertzl dalam Kongres zionis internasional I di Basel, Swiss dengan nama Protocol of Zions.

Berikut ini 25 butir rancangan tersebut :
1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, konspirasi harus mewujudkan "hasrat alami" manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan ? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus mengapa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.
4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapapun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.
5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat dimana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta yahudi.
7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.
8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah :minuman keras, narkotika, pengrusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi "tuhan" bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan konspirasi.
11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
12. Pemerintahan bentukan konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.
13. Konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang yahudi yang menjadi korban sama dengan 1000 orang non-yahudi (gentiles/ghoyim) sebagai balasannya.
14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggung-jawab atas terjadinya kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.
15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
16. Penyusupan ke dalam jantung freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.
18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi ini.
19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga ditingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekuatan non-yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-yahudi mutlak dilakukan.
22. Meletuskan perang dan memberinya-menjual-senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.
25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya
(Bahan dari eramuslimdigest)-sal/voa-islam.
sabily